Pendidikan

WFH DI TENGAH PPKM DARURAT TIDAK CUKUP EFISIEN TAPI APA BOLEH BUAT

 Oleh Ahmad Irwansyah.

 

Akibat melonjaknya kembali kasus Covid-19 setelah libur hari raya idul fitri di tanah air membuat pemerintah menarik rem darurat dan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) darurat. Melalui kebijakan ini, membuat beberapa perkantoran kembali menerapkan Work From Home ( WFH ) atau bekerja dari rumah kepada para karyawannya.

Kebijakan tersebut di berlakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan di klaster perkantoran, dan juga demi mencegah penulan covid-19 yang kian hari makin melonjak kasus
penularannya.

Lalu, efisienkah wfh di tengah ppkm darurat?

Stevent Andrean (29) seorang karyawan yang bekerja sebagai Software Developer di salah satu perusahaan swasta mengatakan bahwa wfh di tengah ppkm darurat efisien tidak efisien karena
menurutnya tidak semua pekerjaan bisa dilakukan dari rumah.
“Menurut saya wfh di tengah ppkm darurat efisien tidak efisien karena memang ada yang bisa di buat wfh dan juga tidak, semisal driver online yang tidak bisa dilakukan dari rumah,” Jelasnya
kepada Irwansyah, Selasa (13/7).

Parahnya banyak usaha yang terhenti di akibatkan pemberlakukan kebijakan ppkm darurat ini. Sehingga, banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya atau bahkan mem-PHKnya.
“inikan sebenarnya sudah jadi endemi, jadi tidak akan mungkin hilang, alesannya karena penyakit ini bisa saja terkena ke orang berkali-kali karena memang penyebaran virus ini sangat
mudah sekali tersebar dan pemberian vaksin juga bukan membuat kita kebal terhadap virus covid-19 ini tetapi hanya meringankan saja,” imbuh Stevent.

Sangat disayangkan kondisi masyarakat yang sebagian acuh terhadap pandemi ini sehingga membuat pemerintah terpaksa kembali menetapkan kebijakan PPKM darurat setelah 2 kali
menetapkan kebijakan PSBB.

“karena mengingat kondisi masyarakat yang hampir sebagian acuh terhadap pandemi ini, salah satu cara yang harus dilakukan adalah membuat masyarakatnya aware terhadap pandemi ini,
bukan menyepelekan seperti kejadian mudik kemarin yang pada akhirnya membuat peningkatan kasus covid-19 di tanah air, karena kasihan terhadap orang-orang yang sudah aware terhadap hal ini, bisa ikut tertular penyakit ini melalui orang-orang yang tidak aware.” Tutupnya.

Melansir dari data satgas Covid-19, tanggal 28 juli 2021 total kasus positif covid 19 di Indonesia ada tambahan sebanyak 47.791 kasus. sehingga total kasus positif covid-19 di Indonesia sebanyak 3.287.727 kasus.

Sementara itu, jumlah yang sembuh bertambah sebanyak 43.856 orang, sehingga total sembuh dari covid-19 menjadi 2.640.676 orang.

Sedangkan untuk total yang meninggal dunia akibat terkena virus covid-19 bertambah sebanyak 1.842 orang dan menjadi sebanyak 88.659 orang meninggal diakibatkan virus covid-19 ini.
Dilansir dari data Satgas Covid-19 juga saat ini di Indonesia ada total 558.392 kasus aktif.

Jumlah ini bertambah 2.111 dari data sehari sebelumnya.
Sehingga, menurut tanggapan saya wfh di tengah ppkm darurat 50% efisien dan juga 50% tidak efisien, tetapi jika melihat data Satgas Covid-19 kasus penyebaran. (*)

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com Dubai escort state NY ecescort models

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top