Malang, www.lampungmediaonline.com – Mahasiswa UMM membuat inovasi baru bagi warga desa Selorejo untuk memanfaatkan halaman rumah sebagai tempat budidaya ikan lele hidroponik. Hal ini dinilai menantang sebab kegiatan ini dilakukan di tengah warga desa yang 99% bermata pencaharian sebagai petani jeruk.18 April 2021
Budidaya ikan lele hidroponik adalah gabungan budidaya lele dan bercocok tanam sayur mayur. Dalam kegiatan ini, mahasiswa UMM memakaii ember ukuran besar sebagai media utama sebagai tempat hidup bibit lele dan bibit sayur.
Budidaya ikan lele hidroponik adalah gabungan budidaya lele dan bercocok tanam sayur mayur. Dalam Kegiatan ini, mahasiswa UMM memakaii ember ukuran besar sebagai media utama sebagai tempat hidup bibit lele dan bibit sayur. Untuk satu ukuran ember besar dapat diisi 100-150 bibit ikan lele dan untuk sayur dapat memilih sayur bayam, kangkung, sawi, dan sebagainya.
Seorang warga yang menerima sosialisasi dan mendapat media budidaya lele hidroponik menyebut bahwa “ide gagasan dari teman-teman mahasiswa ini masuk akal, tanaman sayur bisa tumbuh subur terkena air ikan lele dibawahnya”, pungkas Sukari.
Inovasi budidaya lele hidroponik dilatar belakangi oleh sekelompok mahasiswa yang memikirkan fakta desa bahwa kebanyakan warga berkerja di sebagai petani jeruk. Di sisi lain, perkarangan rumah warga yang luas dibiarkan kosong. Oleh karena itu ide ini muncul.
Oleh karena itulah, mahasiswa yang tergabung dalam progam Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 96 Gelombang 4 tahun 2021 tersebut mencoba hal yang tidak biasa di lingkungan masyarakat desa.
Koordinator PMM Kelompok 96, Imam Fahrudin menyebut bahwa “inovasi kami ini dilakukan sebab rumah warga di desa tersebut memliki perkarangan yang luas dan masih kosong atau belum dimanfaatkan. Oleh karena itu, selain bisa mendapat penghasilan dari jeruk, harapannya jika dikembangkan dengan serius budidaya lele hidroponik dapat memberi penghasilan tambahan”.(*)
