Metro,www.lampungmediaonline.com– Proyek pembangunan sumur bor diareal lahan pertanian di Metro Barat terkesan gagal total dan mubazir. Warga sekitar dan para petani menilai proyek tersebut hanya menghambur-hamburkan uang rakyat dan tidak bermanfaat,sejak awal dibangun 2015 yang merupakan dana hibah dinas Pertanian dan Tanaman Pangan tidak bisa difungsikan.
Penelusuran awak media dilapanganya, sumur bor tersebut tepat berada di Jl. Almutakim RT02 RW04 Kelurahan Mulyojati 16B, Kecamatan Metro Barat.
Penuturan Poniran (60) salah satu petani di Metro Barat. Dirinya mengaku sumur bor ini dari awal pembangunan tidak berfungsi secara maksimal.
“Iya musim rendeng saja air tidak mau keluar, apa lagi musim kemarau seperti ini. Petani diareal hamparan sawah di Mulyojati kecewa terhadap pembangunan sumur bor yang terkesan mubazir,”ketusnya, Jumat (13/10/2017)
Lebih lanjut, kata Poniran keberadan serta pembangunan sumur bor seharusnya menjadi alternative para petani saat bercocok tanam palawija saat menghadapi musim kemarau.
“Kalau sumur bor saja tidak bisa difungsikan bagi mana petani bisa sejahtra, inikan program pemerintah tapi tidak tepat sasaran,diareal sini ada 3 titik tapi semuanya tidak bisa difungsikan mesin pompanya juga sudah hilang”jelasnya.
Petani yang sudah berusia paruh baya ini kesehariannya bercocok tanam, kali ini terhihat sedang menanam tanaman komuditas seperti terong, tomat dan masih banyak lagi.
“Taman komuditas ini harus memerlukan perawatan rutin, sepeti pengocoran air secara rutin. Kalau sumur bor saja tidak bisa digunakan. Bagaimana petani bisa panen. Kami berharap pemerintah dapat merespon keluharan para petani jangan sampai ada proyek sumur yang baru dibangun tidajk bisa difungsikan seperti disini,”ujarnya.
Sementara itu hingga berita ini diterbitkan , Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melalui dinas terkait belum bisa dikonfirmasi tentang banyaknya pembangunan sumur bor yang tidak berfungsi secara maksimal, diduga dana tersebut berasal daridana hibah yang diperuntukkan para petani , untuk diketahui secara pasti juga proyek yang diperkirakan satu titik mencapai ratusan juta tersebut menggunakan Angaran tahun berapa. Apakah dana hibah dari ABPD atau DAK dari Pusat. (san/rud)