Geliat Lambar

Pembahasan RAPBD Lambar Tahun Anggaran 2018 Berlangsung Alot

Keterangan Foto : Tim Badan Anggaran (Banang) DPRD Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kembali melaksanakan pembahasan untuk hari ke 2 bersama mitra kerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab, Ruang sidang Marghasana, Seretariat Dewan,Rabu (01/11).

Lampung Barat, www.lampungmediaonline.comTim Badan Anggaran (Banang) DPRD Kabupaten Lampung Barat (Lambar) kembali melaksanakan pembahasan untuk hari ke 2 bersama mitra kerja  Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab, Ruang sidang Marghasana, Sekretariat Dewan,Rabu (1/11).

Dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2018 terbilang alot namun demikain hal tersebut untuk tercapainya kesepakatan bersama oleh Eksekutif dan Legislatif.

Seperti yang di kemukakan oleh salah satu anggota Banang, Heri Gunawan, ST., mengatakan, berapa jumlah Dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Lambar saat ini.

Lalu, berapa tunjangan Dokter PTT, “jika tunjangan tersebut tidak pas dengan pekerjaan yang di emban nantinya akan berakibat pada pelayanan pasien.

Kemudian, SW. Sundari, salah satu anggota Banang, sebagai Ketua Komisi 3 DPRD Lambar, juga mempertanyakan pelatihan Bidan Desa PNS dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dan berapa hari pelatihan tersebut.

Karena, penyebab kematian terbesar adalah dari persalinan yang di sebabkan oleh pernapasan bayi.

Sementara itu, anggota Banang  Hi, Herwan, juga mempertanyakan, bagai mana tahap-tahap pelatihan Posyandu, lalu berapa jumlah Puskes yang ada di Lambar dan jumlah keseluruhan bidan yang ada di Lambar.

Dia Herwan, mengharapkan, program-program yang dicanangkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) tidak ada tembang pilih sehingga tepat sasaran,” Jangan sampai program tersebut tidak jelas,” tuturnya.

Dan pelatihan untuk Bidan Desa saat ini masih banyak hanya serimonial bukan  pada praktek nya.

Dalam pembahasan tersebut, Izmun Zani, S.Ip., angkat bicara terkait, insentif pegawai TKS dan PNS di Puskes sebab mereka dituntut untuk memberikan pelayanan jasa yang maksimal namun uang saku tidak sesuai yang diberikan tidak sesuai dengan yang dikerjakan.

“Berapa Insentif bidan desa sebab masih banyak keluhan yang disampikan oleh bidan langsung kepada saya,” jelasnya.

Terkait hal tersebut Kepala Diskes Pemkab Lambar menjelaskan,  saat ini Dokter PTT yang da di Lambar sebanyak 11 Dokter dan  penghasilan Dokter PTT tersebut saat ini Rp 5 juta sudah termasuk tunjangan atau insentif.

Pelatihan untuk Bidan Desa selama tiga hari untuk seluruh bidan desa di Lambar yang di lakukan secara bergilir dengan maksimal oleh dua bidan desa setiap Puskes dan tercatat jumlah bidan yang telah mengikuti pelatihan dari tahun 2014-2017 adalah 135 Bidan.

Selanjutnya, Secara keseluruhan Posyandu yang ada di Lambar tercatat 254, lalu, 1316 Bidan Seluruh Lambar.

Kemudian, terkait insentif Bidan Desa, Diskes telah menganggarkan extrapuding yang  diberikan secara rupiah namun hal tersebut didapat bagi Bidan Desa shif malam. “Tetapi untuk shif pagi-sore itu tidak mendapat insentif,” tutupnya.(zul/Tris)

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : [email protected] Dubai escort state NY ecescort models

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top