Pringsewu, www.lampungmediaonline.com – Peredaran buku lembar kerja siswa (LKS) di lingkungan pendidikan sekolah menengah umum (SMU) di Kabupaten Pringsewu, Lampung yang melibatkan secara langsung oknum ASN Darmoko yang merangkap sebagai suplyer yang mendistribusikannya di lingkungan pendidikan yang sudah teroganisir dengan rapi dalam sistem jaringannya. Dalam hal ini keterlibatan secara langsung tenaga kerja pendidik di SMAN 1 Adiluwih Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Pendistribusian lembar kerja siswa di SMAN 1 Adiluwih, SMAN 1 Pagelaran di Kabupaten Pringsewu disini sudah jelas peredarannya yang melibatkan tenaga kerja pendidik dalam hal ini sudah kangkangi Permendikbud seperti yang telah tertuang di Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas RI) yang melarang pendidik, tenaga kependidikan, anggota komite sekolah/madrasah, Dinas Pendidikan, pengawas dinas, dan/atau koperasi yang beranggotakan pendidik dan/atau tenaga kependidikan satuan pendidikan, baik secara langsung maupun bekerja sama dengan pihak lain, dilarang bertindak menjadi distributor atau pengecer buku kepada peserta didik di satuan pendidikan yang bersangkutan atau kepada satuan pendidikan yang bersangkutan.
Kepada awak media Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Pringsewu Rolando Ritonga, Kamis (09/11/2017) saat dimintai tanggapannya terkait kasus dugaan pungli dengan modus LKS, mengatakan pihaknya sedang melakukan pengumpulan data-data.
“Kacabjari Pringsewu sedang melakukan full paket full data terkait dugaan pungli dan oknum ASN yang merangkap menjadi suplyer dalam pendistribusian buku lembar kerja siswa (LKS) di lingkungan pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik di sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Pringsewu Lampung,” pungkasnya. (mega)
