www.lampungmediaonline.com – Kasus penyerangan dan pengrusakan rumah Ahmad Khotob, Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Pringsewu, bukan terkait pemberitaan atau profesi sebagai jurnalis, melainkan masalah proyek.
Demikian dikatakan Andreas Andoyo anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pringsewu, Senin (24/7/2017) kepada Wartawan.
“Itu masalahnya pribadi kang, sepertinya proyek foto bupati, he he he,” terang mantan Ketua PWI Pringswu ini saat melayat salah seorang rekannya mantan kepala pekon di daerah tersebut.
Hal itu juga dibenarkan oleh pihak kepolisian yang menegaskan bahwa kasus tersebut motifnya masalah persaingan usaha atau masalah pribadi, dan saat ini sudah 3 orang diamankan oleh jajaran kepolisian Resort Tanggamus.
“Motifnya masalah pribadi, persaingan usaha. Saat ini sudah tiga orang diamankan,” terang Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Sulistyaningsih, Senin (24/7/2017).
Sebelumnya, Ketua DPC AWPI Kota Metro, Very Sudarto, menyesalkan terjadinya penyerangan dan pengrusakan yang dilakukan puluhan orang yang tidak dikenal di rumah Ketua DPC AWPI Pringsewu, Ahmad Khotob. Akibatnya, rumah, kendaran mobil dan barang-barang rusak diperkirakan mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Very Sudarto, sangat menyayangkan dan mengecam tindakan kriminal dan perusakan yang dilakukan puluhan oknum tersebut. “Kami sebagai satu naungan di lembaga yang sama (AWPI), sangat mengecam tindakan yang dilakukan puluhan oknum yang merusak rumah saudara Ahmad Khotob, ” ujar Darto di Kantor DPC AWPI Kota Metro, Minggu (23/7).
Lanjutnya, sebagai tindakan solidaritas dalam satu naungan, DPC AWPI Kota Metro, meminta kepada penegak hukum untuk secepatnya melakukam tindakan dan memproses secara hukum yang berlaku di Indonesia.
“Saya dan anggota yang tergabung di AWPI Metro, sepakat dan akan siap mengawal proses hukum sampai tuntas, karena ini merupakan tindakan kriminal harus secepatnya diproses dan perlu dilakukan tindakan tegas terhadap para pelaku. Sebab ini secara ti dak langsung mengancam jiwa dan membuat trauma keluarga Ahmad Khotob,” tutupnya.(lis)
