Geliat Bandar Lampung

Deputi BNPB Ini Kirim Surat Terbuka Pada Relawan Antisipasi La Nina, Yuk Kepoin Juara Tangguh Awards 2020

Bandarlampung,  www.lampungmediaonline.com – Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan, mengirimkan surat terbuka kepada para relawan kemanusiaan dan relawan penanggulangan bencana di seluruh pelosok Indonesia, Sabtu (17/10/2020).

Melalui pesan elektroniknya yang turut diterima di Bandarlampung, Sabtu petang, Lilik menekankan pentingnya dukungan jibaku dari segenap relawan guna mengantisipasi dampak La Nina.

“Beberapa hari lalu, Ibu Kepala BMKG (Dwikorita Karnawati) menyampaikan bahwa mulai Oktober 2020 sampai dengan Maret/April 2021, wilayah Indonesia mengalami La Nina, dimana curah hujan diperkirakan 40% lebih banyak,” tulis Lilik, pengampu karir di BPPT pada 1996, jadi Peneliti Madya Bidang Mitigasi Bencana sebelum dipekerjakan di BNPB sejak 2009 ini.

Hujan adalah rahmat sekalian alam, kata sang deputi, hal yang sangat kita syukuri bersama. “Akan tetapi daya dukung lingkungan kita yang sudah rusak, dapat membuat bencana terjadi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan sebagainya,” lanjutnya.

Sarjana S1 Teknik Geodesi UGM dan Magister Geografi UI itu mengintensi langkah mitigasi. “Sehubungan dengan hal tersebut, mohon dukungan kawan-kawan relawan untuk melakukan hal-hal berikut di wilayah masing-masing,” pintanya.

Pertama, tuturnya, susur sungai untuk mengidentifikasi potensi bencana seperti adanya bendungan alam, sumbatan-sumbatan sungai dan lain-lain. Pesan Lilik, susur sungai agar dilakukan dengan aman dan prosedur keselamatan serta tidak berada di badan sungai saat hujan di hulu.

“Kedua, berkoordinasi dengan pihak berwenang (Dinas PUPR, BPBD, Kades, Camat) bila ditemukan potensi bencana dimaksud,” terusnya.

Ketiga ikut membantu aksi mengurangi potensi bencana dimaksud dengan bersih sungai, dan lain-lain.

Keempat, membantu sosialisasi pada masyarakat yang tinggal di sepanjang alur sungai atau daerah rawan banjir, mengenai upaya kesiapsiagaan masyarakat.

Menurutnya, upaya-upaya di atas, paling tidak dapat menyelamatkan masyarakat apabila bencana banjir, banjir bandang maupun tanah longsor terjadi. “Pencegahan harus menjadi pilihan dan semua orang punya peran dalam penanggulangan bencana.”

“Terima kasih atas dukungan relawan selama ini. Salam tangguh, salam kemanusiaan,” pungkas Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan.

Asal tahu, Lilik yang juga bagian Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) tersebut juga penulis buku literasi kebencanaan “IPTEK sebagai Salah Satu Azas dalam Penanggulangan Bencana dan Indonesia diantara Berkah dan Musibah” terbitan Kemenristek.

Dan “Indeks Rawan Bencana Indonesia 2011, Disaster Risk Assessment for Disaster Management Plan 2012, National Assessment Report on Disaster Risk Reduction 2013 dan Indeks Risiko Bencana Indonesia 2013”, terbitan BNPB.

Sebelum deputi, Lilik pernah Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB. Sejumlah agenda internasional pernah dia ikuti, anggota delegasi Indonesia pada Global Platform on Disaster Risk Reduction 2013 Genewa Swiss, Sidang ISO Technical Committee 223 2014 di
Cape Town Afrika Selatan, Asian Conference on Disaster Reduction 2014 Tokyo Jepang, 6th Asia Ministrial Conference on Disaster Risk Reduction 2014 di Bangkok Thailand.

Lilik juga koordinator penyusunan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010-2014 dan 2015-2019.

2013, dia inisiator penyelenggaraan Peringatan Bulan PRB (Pengurangan Risiko Bencana) tingkat nasional yang hingga kini menjadi agenda tahunan.

Sejak 2013 pula dia ditugasi jadi Ketua Panitia Teknis 13-08, menyiapkan dan membahas SNI (Standar Nasional Indonesia) tentang Penanggulangan Bencana. Dan menjadi National Project Directore Safer Communities through Disaster Risk Reduction kerja sama Pemerintah Indonesia dan UNDP.

Jika pernah baca Peraturan Kepala (Perka) BNPB Nomor 2/2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, Perka BNPB 3/2012 tentang Panduan Penilaian Kapasitas Daerah dalam Penanggulangan Bencana, dan Perka 4/2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana, dialah sang koordinator penyusunan ketiga beleid.

Sebelum ini, saat diskusi virtual BNPB dan BMKG, Minggu (11/10/2020) lalu, Lilik mengingatkan fenomena La Nina yang dihadapi Indonesia saat ini dapat berdampak pada potensi bahaya hidrometeorologi yang lebih buruk. BNPB merasa perlu ada beberapa hal yang dipersiapkan demi menyikapinya.

Selain pergerakan tanah seperti terjadi belakangan sejumlah daerah, risiko dampak La Nina dapat memicu angin kencang, gelombang tinggi/pasang hingga banjir bandang.

Sebab itu, BNPB merekomendasikan seluruh pemangku kebijakan di tiap daerah dari provinsi hingga pemerintah desa melakukan upaya kesiapsiagaan, meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

“Pastikan seluruh organisasi perangkat daerah provinsi sudah mempersiapkan sumber daya dukung kesiapsiagaan,” lugas Lilik seraya meminta agar terkait peningkatan kapasitas masyarakat dengan dukungan pemerintah daerah, penyampaian informasi dilakukan dengan baik sehingga pesan dapat diterima, “tidak menakuti masyarakat”.

“Sosialisasikan informasi kepada masyarakat dengan bijak, jangan menakuti-nakuti,” Lilik juga mengimbau setiap keluarga untuk mengidentifikasi risiko bencana yang ada di sekitar.

Kesiapsiagaan sejak dini dibutuhkan, memastikan tiadanya korban jiwa bila terjadi peristiwa ekstrem. “Diskusikan dengan anggota keluarga maupun komunitas masyarakat terkait potensi ancaman bahaya yang ada di sekitar sehingga risiko bencana dapat dihindari,” pungkas Lilik.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pun jelaskan, beberapa provinsi Indonesia memang sudah memasuki musim penghujan. Adapun, musim hujan jelang penghujung tahun ini memiliki curah hujan yang lebih tinggi, melebihi di atas normal mencapai 20-40 persen.

Ujar Dwikorita, pengaruh fenomena La Nina itulah penyebabnya. Akan tetapi, pengaruhnya diperkirakan tidak akan sama di setiap wilayah.

Mantan Rektor UGM itu mengingatkan, curah hujan tinggi akibat dampak La Nina ini dapat terjadi pada tingkat bulan. Artinya, beberapa hari dalam satu bulan dapat terjadi hujan lebat bahkan ekstrem. “Ini yang harus diwaspadai secara dini,” ujar Dwikorita saat diskusi, dari Jakarta.

*Tangguh Awards 2020*

Masih soal BNPB, perhelatan tahunan Lomba Kreativitas Kebencanaan atau Tangguh Awards yang pada tahun ke-8 ini ambil tema bersejarah kelak bagi generasi post-milenial dan platinum hari ini, “Penanggulangan Bencana Urusan Bersama” dalam ruang lingkup penanggulangan COVID-19 dan bencana alam di Indonesia, kelar pula.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, mengumumkan juara dan karya terbaik bidang penanggulangan bencana, hasil lomba Tangguh Awards 2020, pada Selasa 13 Oktober lalu.

Senada tahun sebelumnya, ujarnya, disitat dari laman BNPB, diakses kembali Sabtu malam, hasil karya tahun ini juga bakal dipublikasikan ke masyarakat guna edukasi agar selalu siap untuk menghadapi bencana.

“Lomba resmi diumumkan Juni 2020 di website BNPB, dan mampu menjaring karya sejumlah 1.252 karya tahun ini, terdiri dari 830 karya foto, 111 karya video iklan layanan masyarakat, 69 karya komik strip, 242 karya poster,” papar Kapusdatin.

Dari empat kategori diperlombakan, lomba foto dimenangkan oleh juara pertama Maria Agusfina, untuk foto “Perjuanganku di Masa Pandemi”.

Disusul oleh juara dua foto karya Dicky Puspa Herdiyanto Bisinglasi berjudul “Celuluk Pasang Masker” dan juara tiga foto karya Jamal Ramadhan berjudul “Aksi Badut Hibur Korban Banjir”.

Kemudian, pemenang kategori video iklan layanan masyarakat. Juara satu kategori ini diraih Nadia Ariqah dengan judul “Tangguh di Masa Pandemi”.

Ada juara dua karya Latrust Creative Studio, berjudul “Bagaimana Pendapat Masyarakat tentang COVID-19”. Juara tiga karya dari Sinta Triyanti, judulnya “Langkah Pertama Cegah Bencana”.

Selanjutnya pemenang kategori poster. Aditya Paskah Anugerah Gusti, dengan judul karya “Mari Bersama Mengatasi Bencana” sukses sabet juara pertama.

Karya Pujo Asmanto, “Kolaborasi Pentaheliks untuk tanggulangi COVID-19”, sukses sabet juara kedua. Sedang juara tiga disabet Dian Ritma Setyorini, dengan judul karya “Pandemi Tetap Siaga, Karhutla Jangan Dilupa”.

Kategori terakhir, lomba komik strip, dimenangkan judul “Pahlawan Banjir” karya Hanatri. “Asa di Desa”, karya Supriatin Soeprie Ketjil, posisi kedua. “Bencana ditengah Bencana”, karya Mokhamad Chaerudin, jawara ketiga.

“Selamat kepada para pemenang, terus berkarya dan berpartisipasi di lomba kreativitas Tangguh Awards tahun depan. Bagi peserta yang belum menang, jangan berkecil hati, tetap tangguh, tetap berkarya dan tetap semangat untuk ikut Tangguh Awards tahun 2021 mendatang,” Raditya Jati menyemangati. [red/rls/Muzzamil]

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com Dubai escort state NY ecescort models

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top