www.lampungmediaonline.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung apresiasi kepada PT. Daya Radar Utama (DRU) yang berhasil membuat Kapal Tanker Minyak Mentah milik PT. Pertamina yang dinamai “MT.Panderman”.
Pembuatan kapal ini diharapkan memberdayakan industri dalam negeri dan mendukung pembangunan poros maritim.
Kapal ini memiliki bobot mati 17.500 LTDW, panjang keseluruhan 157,50m, dengan kecepatan ABT 13.0 Knots dan sudah dilengkapi peralatan tambahan yang ramah lingkungan.
Kapal tersebut adalah Kapal Tanker Minyak Mentah terbesar yang pernah di buat oleh PT. DRU yang sebelumnya pernah membuat Kapal Tanker dengan bobot mati 3.500 LTDW.
“Saya ucapkan selamat atas penyerahan ini. Saya sangat bangga di Provinsi Lampung terdapat perusahaan galangan kapal yang dapat menciptakan kapal seperti ini. Kiranya kapal ini dapat mendukung pembangunan kemaritiman di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung,”ujar Asisten Bidang Ekbang, Adeham saat meninjau kapal pada acara serah terima Kapal Tanker Panderman dari PT. Daya Radar Utama kepada PT. Pertamina yang diserahkan, di Galangan PT. Daya Radar Utama Unit Lampung, Panjang, Kamis (03/08/2017).
Terkait sinergitas PT. Pertamina dengan Pemerintah Provinsi Lampung, menurut Adeham pertamina telah menjalin kemitraan dan berkontribusi terhadap pembangunan di Provinsi Lampung.
“Perhatian mereka terhadap Pemprov Lampung cukup bagus terhadap pembangunan,”katanya.
Direktur Utama PT. DRU, Amir Gunawan mengatakan terima kasih kepada PT. Pertamina yang mempercayakan terhadap pembuatan Kapal Tanker Minyak Mentah 17.500 LTDW.
“Terima kasih PT. Pertamina membimbing kami sehingga menjadikan kami salah satu galangan swasta nasional yang sanggup berkiprah dalam pembangunan untuk kekuatan maritim bangsa indonesia,”ujarnya.
Lanjutnya, bahwa kapal tersebut adalah Kapal Tanker Minyak Mentah pertama terbesar milik PT. Pertamina yang dibangun oleh PT. DRU.
Senior Vice President Shipping PT. Pertamina, Alfian Nasution menuturkan kapal tersebut adalah kapal teknologi milik PT. Pertamina dengan dilengkapi alat navigasi yang baik.
“Semoga ini membantu program pemerintah juga termasuk pengembangan poros maritimnya,”ujarnya.
Alfian menyampaikan bahwa PT. Pertamina akan terus berkomitmen untuk memberdayakan industri dalam negeri khususnya industri perkapalan nasional”Beberapa tahun terakhir sekitar 15 kapal yang kami pesan di dalam negeri, tetapi untuk kelas GP pertama yang dibangun galangan swasta yakni PT. DRU itu sendiri,”katanya.(lis/hum)