Belakangan ini setelah merebaknya infeksi Covid 19 di seluruh dunia istilah New Normal banyak dibicarakan oleh banyak kalangan,yang katanya dapat berfungsi untuk mempercepat penanganan Covid – 19. Sudah ada beberapa negara yang menerapkan sistem ini begitu juga Negara Indonesia yang akan menyusul untuk menerapkan system New Normal disegala aspek kehidupan masyarakat.
Di Indonesia sendiri sudah diberlakukan banyak kebijakan oleh pemerintah pusat maupun pemprov. Salah satunya adalah diberlakukannya PSBB. Setelah melakukan banyak kajian untuk mempertahankan perekonomian Negara tetap stabil pemerintah menetapkan system New Normal.
Nah sebenernya apa sih yang dimaksud dengan New Normal dan efektifkah penerapannya di masa pandemic Covid 19 ?
Definisi New Normal
Definisi new normal adalah scenario untuk mempercepat penanganan Covid 19 dalam aspek kesehatan-sosial-ekonomi. Pemerintah telah mengumumkan akan mengimplementasikan system new normal dengan mempertimbangkan studi epidrmiologis dan kesiapan regional.
Pemerintah Indonesia melalui juru Bicara Penanganan Covid 19, Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat harus menjaga produktivitas di tengah pandemic Covid 19 dengan tatanan baru yang disebut new normal.
Tatanan baru ini sangat diperlukan karena sampai sekarang belum juga ditemkannya vaksin definitive dengan standar internasional untuk pengobatan Covid 19. Para ahli masih berusaha untuk mengoptimalkan penemuan vaksin yang dapat digunakan untuk prncegahan Covid 19 ini.Maka dari itu sangat dibutuhkan tatanan baru dalam kehidupan masyarakat sekarang ini agar semua berjalan secara selaras.
Penerapan New Normal Di Masyarakat
Dalam penerapan new normal sendiri tidak semua daerah bisa menerapkanya. Daerah yang R0 (jumlah reproduksi virus ) kurang dari 1, dapat menerapkan new normal.
Kemenko mengusulkan mekanisme penilaian, baik berdasarkan perhitungan epidemiologi dan kapsitas regional dalam penanganan Covid 19 sepeerti pengendalian virus, dan kapasitas kesehatan.
“Kemudian juga kesiapan sector public per masing – masing kementrian / lembaga , tingkat disiplin pubik, dan respon public terhadap tata cara bekerja atau tata cara bersosialisasi dalam new normal,” kata Kemenko.
Pemerintah daerah diizinkan oleh pusat untuk memepersiapakan new normal jika daerah mereka berada di tingkat moderat atau sedang. Kemenko menambahkan , beberapa sector sedang mempersiapkan SOP untuk scenario new normal. Setelah studi tentang kapasitas daerah, sector kesehatan dan kementrian / lembaga, Pemerintah akan mengumumkan kebijakan yang dihasilkan.
Efektifkah Penerapannya Di Masyarakat ?
Sebagaimana penjabaran panjang diatas pengertian New normal sendiri adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal .Namun, perubahan ini membawa konsekuensi syarat tambahan dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19 di setiap kegiatan, apalagi yang melibatkan orang banyak.
Berbicara interaksi kegiatan masyarakat di ruang publik erat kaitannya dengan perilaku setiap orang, tingkat kepatuhan seseorang maka aspek lingkungan sangat mempengaruhi pola perilaku masyarakat. Apakah perilakunya sesuai atau menjadi perilaku yang menyimpang. Karena lingkungan menjadi salah satu faktor pembentuk kepribadian baik fisik maupun perilaku.
Di sinilah menjadi urgensi jika dihubungkan dengan aspek kajian kriminologi, merujuk pada Teori Travis Hirsci yaitu teori kontrol sosial yang melibatkan kepatuhan masyarakat, karena efektivitas tingkat kepatuhan. Kedisiplinan perilaku tersebut juga sangat dipengaruhi dari aspek lingkungan dimulai dari aspek lingkungan terkecil dalam keluarga seterusnya secara berjenjang sampai pemerintahan daerah dan sikap pemerintahan tingkat nasional.
Jika tidak ada kepatuhan dan kedisiplinan malah cenderung yang ada sikap pembiaran akan sulit bagi pemerintah menerapkan konsep new normal. Hal ini malah akan menjadi hambatan, terkhusus petugas keamanan di lapangan bila masyarakat belum siap atau tidak mau menerapkan perilaku baru ini. Justru yang ada akan lebih mudah terjadinya potensi berbenturan dengan masyarakat dan menjadikan efektifitas tujuan new normal tidak tercapai.
Karenanya diharapkan melalui tokoh masyarakat, dan tokoh agama, para ilmuwan dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk kepala keluarga untuk terus mengimbau atau mendorong bagi setiap warganya atau anggota keluarganya membangun kesadaran tanggung jawab bersama agar setiap individu berpartisipasi dan beradaptasi serta menerpakan konsep new normal.
Di sinilah fase menguji tingkat kepatuhan perilaku dan kepatuhan budaya hukum sekaligus sebagai bagian cara dan upaya mempercepat menyelesaikan pandemi COVID-19. Oleh karenanya perlu komitmen dan kerjasama yang baik dari setiap orang guna keberhasilan era new normal sekaligus mengantisipasi dampak gejala sosial lain dan reaksi sosial lain di masa yang akan datang jika situasi new normal ini tidak segera diterapkan.
Tugas utama pemerintah harus memastikan hingga detail konsep New Normal ini dapat dioperasionalkan dengan baik maka pemerintah harus melakukan upaya yang sistematis, terukur, terarah, terkoordinasikannya kebijakan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah yang saling klik, dan mesti konsisten dalam melakukan pengawasan publik secara terbuka dan penerapan penegakan hukum. Hal lain yang penting, termasuk di dalamnya memperbesar kapasitas sektor kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan penderita COVID-19 serta penguatan jaminan sosial yang tepat sasaran dan prioritas.
Saya selipkan pesan pada penutup catatan ini, “Bila tidak bisa membangun Jangan merusak, Bila tak bisa membantu setidaknya jangan mengganggu”.
Mari saling sinergis dan menguatkan mengatasi bencana COVID-19 ini dan sambut era new normal.
Dikutip dari berbagai sumber.
Penulis : M. Rizki
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
