Mesuji , www.lampungmediaonline.com – Ratusan warga kabupaten mesuji meminta agar pemerintah daeah kabupaten mesuji melalui dinas perhubungan pemerintah daerah agar dapat menerapkan tonase untuk jalan yang usai di bangun di kabupaten mesuji.
Menurut warga, saat ini pemerintah daerah melalui dana APBD saat ini tengah gencarnya membagun akses jalan, tentunya akses jalan tersebut sangat rentan kerusakan, jika di biarkan saja tanpa adanya larangan untuk angkutan yang melebihi kafasitas tentu akan berdampak kepada kerusakan yang fatal,
Saat ini, jumblah angkutan yang melintas di jalan milik kabupaten Mesuji semakin meningkat, tentunya itu akan memperburuk akses jalan yang usai di bagun, ujar warga di kecamatan simpang pematang,
Di tempat terpisah, akses jalan yang menelan anggaran hingga milyaran rupiah yang terbentang di jalan poros milik pemerintah daerah tengah saat ini masih dalam tahap pembagunan, itupun masih saja ada mobil angkutan yang nyelonong menerobos jalan tersebut,Sementara hingga saat ini pihak tekait belum ada upaya tegas untuk memberlakukansistem tonase kendaraan,
Ya kami hanya meminta pemerintah daerah agar lebih mementingkan akses jalan, percumah saja jika jalan di bagun namun pada kenyataannya jalan itu sendiri di paksa untuk menopang beban yang melebihi kafasitas,
Di tempat tepisah, kabid bina marga agung subandhara, saat di konfirmasi media ini membenarkan adanya akses jalan yang rusak akibat tonase yang melebihi kafasitas jalan, memang benar adanya jalan di kabupaten mesuji rusak. Akibat sistem tonase tidak di berlakukan, kurangnya kesadaran masyarakat khususnya pemilik angkutan serta dinas terkait juga pemicu utama maraknya akses jalan yang rusak sehingga ada beberapa jalan yang sengaja di portal agar tidak di lewati kendaraan yang berbotot berat,
Pada dasarnya, kami hanya pengelolaan ABPD untuk perbagikan dan pembagunan jalan namun jika masyarakat dan dinas tekait tidak ikut serta menjaga jalan tersebut ya, alhasil jalan tersebut akan cepat rusak dan masyarakatlah yang akan di rugikan, apalagi masyarakat mesuji khususnya hanya melihat proses kerusakannya saja tanpa melihat proses bembuatannya yang pasti semua ada prosesnya, jalan di buat untuk masyarakat dan rusakpun karna gunakan oleh masyarakat, ungkap agung saat di temui di ruang kerjannya pada 2/11/16.(Herdinda)