MENGGALA -LM. Dinas Lingkungan Hidup (DLHD) Kabupaten Tulangbawang melakukan sidak ke pabrik pengolahan tapioka Bumi Waras (BW) Kampung Agung Dalam, Kecamatan Banjar Margo, Rabu (23/02/2022).
Agenda Sidak DLHD itu, terkait adanya informasi kebocoran tempat pengelolaan air limbah ke sungai yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Kepala DLHD Kabupaten Tulangbawang, Ariyanto, melalui Kasi Pencenaran dan Kerusakan Lingkungan, Ertha Mahesa, mengatakan, pihaknya melakukan croschek terhadap informasi terkait kebocoran air limbah.
“Setelah kita lihat, ternyata memang sedang ada perehapan kolam pengelolaan air limbah. Memang telah terjadi pendangkalan pada kolam-kolam penampungam pengelolaan air limbah,” terangnya.
Ia menambahkan, telah terjadi luapan air limbah pada kolam penampungan pengelolaan air limbah yang belum memenuhi baku mutu ke sungai.
“Ini karena terjadi pendangkalan pada kolam pengelolaan air limbah dan mungkin curah hujan yang tinggi maka air limbah yang belum memenuhi baku mutu meluap,” jelasnya.
DLHD Kabupaten Tulangbawang telah merekomendasikan kepada pihak perusahaan Bumi Waras Group tersebut dapat segera memperbaiki kolam pengelolaan air limbah agar tidak meluap ke sungai.
Pihak perusahaan pengolahan tepung tapioka Bumi Waras enggan memberikan keterangan terkait indikasi kebocoran atau luapan air limbah yang belum memenuhi baku mutu ke sungai.
Masyarakat Kampung Agung Dalam, Heriansyah (40), menyayangkan dengan adanya luapan atau kebocoran air limbah yang mencemari sungai.
“Kami sangat menyayangkan dengan adanya kebocoran limbah pabrik singkong Bumi Waras. Karena mengakibatkan kerusakan dan pencemaran sungai. Ikan banyak yang mati dan terjadi pencemaran lingkungan hingga bau tak sedap,” bebernya.
Pihaknya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tulangbawang melalui DLHD dapat memberikan peringatan kepada perusahaan Bumi Waras tersebut.
“Ini sudah sering terjadi, hanya saja masyarakat tidak berani untuk melaporkan permasalahan kebocoran limbah ini. Jika kolam pengelolaan limbahnya belum memenuhi standar sebaiknya ditutup sementara operasinya sampai perusahaan memperbaikinya kolam pengelolaan air limbahnya,” ujarnya.
Menurut Heri, selain merusak dan mencemari lingkungan, masyarakat sekitar juga dirugikan dengan kebocoran air limbah perusahan Bumi Waras tersebut.
“Air sungai jadi tercemar, ikan banyak yang mati. Hal ini tentunya merusak habitat di sungai,” tandasnya. (Eddy)