Bandar Lampung,www.lampungmediaonline.com- Isu Lampung siap menjadi Ibukota Republik Indonesia belakangan ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat Lampung dan nasional. Banyak dari sebagian tokoh adat, para ulama, dan pemerintahan daerah mendukung Lampung menjadi pusat ibukota RI.
Ada pula yang mempertanyakan apakah Lampung benar-benar siap menjadi ibukota RI?
Untuk menjawab itu para pakar, peneliti, tokoh adat dan pemerintahan daerah berkumpul dalam Focus Group Discussion II yang bertema “Kesiapan Lampung Sebagai Alternatif Ibukota Pemerintahan Republik Indonesia” di Aula lantai 3 Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Selasa (03/10/2017).
Dr. Andi Desfiandi, S.E, M.A selaku Ketua Yayasan Alfian Husin dan inisiator FGD mengungkapkan bahwa FGD ini adalah lanjutan pembahasan dari FGD pertama yang diadakan di Hotel Emersia (15/8-2017) dan diharapkan dengan hadirnya beberapa tokoh agama dan dukungan dari pemerintah kota dan DPRD Lampung akan menghasilkan pembahasan yang lebih mendalam.
“FGD II dihadiri oleh Herman HN selaku Walikota Bandarlampung, Dedi Afrizal selaku ketua DPRD Lampung, dan Dang Ike Edwin selaku tokoh Lampung, tentunya dengan hadirnya mereka akan memperkuat dukungan untuk menjadikan Lampung menjadi ibukota RI, diharapkan juga Dedi Afrizal dan seluruh anggota DPRD mau bersama-sama dengan kami untuk menggelar deklarasi nasional ke pemerintah pusat mengenai hasil kajian-kajian yang sudah dilakukan oleh para pakar-pakar Lampung yang telah dipaparkan hari ini,” ungkap Andi.
Dalam kesempatan FGD pada sesi ketiga, Herman HN selaku Walikota Bandar Lampung menyatakan bahwa bila pemerintah pusat memindahkan ibukota RI ke Lampung, pemerintah tidak perlu membeli tanah karena di Lampung tanah yang dikelola oleh PTPN sangat luas.
“Tanah disini banyak punya negara, silakan cek, tanah PTPN seberapa luas di Lampung,” ungkap Herman.
Lanjutnya, dengan tanah yang luas itu gedung pemerintahan bisa pindah di Lampung, tinggal bagaimana langkah dari masyarakat Lampung menyakinkan pemerintah pusat bahwa Lampung memang layak menjadi ibukota RI.
“Kami semua yang hadir di sini sepakat bahwa Lampung memang sudah siap menjadi ibukota RI, masalah infrastruktur listrik dan IT itu gampang tinggal komitmen dari pemerintah pusat saja untuk memindahkan ibukota kesini,” tambahnya.
Ia pun menambahkan, kalau ibukota dipindahkan di Lampung, setidaknya akan mengurangi jumlah pengangguran di Lampung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Untuk Lampung agar lebih maju, saya mendukung pusat pemerintahan RI untuk dipindahkan ke Lampung, tak terbayang saat menjadi ibukota RI, berapa juta lapangan pekerjaan dibuka di sini? Petumbuhan ekonomi yang tidak hanya tersentral di kota saja melainnya merata di pinggir-pinggir Lampung, harusnya setelah ini tim FGD dan dikawal oleh DPRD Lampung bersama-sama ke Jakarta menyampaikan aspirasi FGD hari ini,” ungkap Herman.
Kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh Deddy Afrizal selaku Ketua DPRD Provinsi Lampung, Umar Ahmad selaku Bupati Tulang Bawang Barat, Zaidirina Wardoyo dari Kantor Staf Presiden RI, mantan rektor Universitas Lampung sekaligus profesor bidang kehutanan Prof. Sugeng P. Harianto.(lis/sior)