URBAN FARMING: Solusi Pertanian di Masa Depan

Ditulis Oleh :  Arif Darmawan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang/Teknik Industri

Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan faktor ekonomi terpenting. pertanian adalah pengolahan SDA dengan menggunakan alat, keuangan, tenaga manusia dan hewan, dan pengolahan guna menghasilkan hasil yang baik dan bisa digunakan masyarakat. Ada banyak jenis pertanian termasuk hortikultura, pertanian organik dan akuakultur. adapun yang termasuk dalam holtikultura seperti olerikultura, frutikultur, florikultura, dan bio farmaka. Hortikultura adalah kombinasi dari sains, teknik, seni dan bisnis. Yang kedua adalah pertanian organik, yaitu sistem pertanian pertanian yang berbasis bahan alami tanpa bahan kimia sintetik. Yang ketiga adalah hidroponik yaitu bercocok tanam yang menggunakan lahan kecil menanam tanaman dengan air tanpa tanah, sehingga mengutamakan kebutuhan nutrisi tanaman. Kebutuhan air dalam hidroponik lebih sedikit dibandingkan tanah. Hal ini memungkinkan hidroponik dikembangkan di daerah dengan persediaan air yang terbatas.

Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, pertanian mulai berkembang dalam ruang terbatas yaitu urban farming. Selain itu, beberapa langkah yang dilakukan sehubungan dengan pandemi Covid-19 ini antara lain bentuk work from home (WFH) yang mendorong masyarakat untuk lebih banyak berdiam diri di rumah dan mencari aktivitas baru agar tidak tertular bosan. Urban farming adalah kegiatan pertanian yang menggunakan lahan sempit atau intensifikasi pertanian. Konsep ini sangat cocok untuk masyarakat perkotaan, di mana sebagian besar memiliki ruang tumbuh yang terbatas dan keinginan untuk menjalani gaya hidup sehat. Semakin hari penurunan luas lahan diikuti dengan penurunan kualitas hidup masyarakat perkotaan akibat polusi udara yang berlebihan. Oleh karena itu,dampak yang dihasilkan pertanian di perkotaan sangat besar bagi masyarakat. Pertanian perkotaan yang mempunyai tujuan selain memberikan sumber pangan, akan tetapi dapat memberikan manfaat yang banyak lainnya.

Urban farming bisa diganti sama praktik budidaya. Konsep pertanian bisa diganti proses pertanian. Untuk masa depan bisa diganti di era selanjutnya. Hilangnya ruang lingkungan yang sehat dan asri sehingga membuat orang nyaman untuk tinggal di kawasan tersebut. Perpindahan penduduk dari desa ke kota yang membuat pesatnya pembangun lingkungan yang sehat dan asri sehingga membuat orang nyaman untuk tinggal di kawasan tersebut. perpindahan penduduk dari desa ke kota yang membuat pesatnya pembangunan juga mengurangi luas areal pertanian akibat pembangunan yang masif. Permintaan akan makanan juga meningkat. Kedepannya, jika pengembangan pertanian perkotaan terus berlanjut, maka dimungkinkan untuk memproyeksikan ketersediaan bahan pangan untuk memperkuat ketahanan pangan dalam skala kecil, yaitu untuk masyarakat yang lebih luas dari pada keluarga. Selain itu, peningkatan pendapatan masyarakat akan memperkuat perekonomian negara dengan mengurangi angka kemiskinan sehingga perekonomian negara tetap stabil. Pengembangan pertanian perkotaan memiliki efek luas pada ekonomi, lingkungan dan masyarakat.

Sebuah studi oleh profesor Arizona State University Matei Georgescu menemukan bahwa pertanian perkotaan yang diterapkan dengan benar akan menghasilkan 180 juta ton makanan per tahun. Angka ini setara dengan 10 persen produksi pangan dunia. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa pengembangan pertanian perkotaan akan menghemat 15 miliar kilowatt-jam konsumsi energi global setiap tahunnya. Dengan cara ini, sumber daya tanah dan air dapat dilestarikan secara bertahap, kualitas udara ditingkatkan dan iklim mikro yang sehat tercipta.

Untuk mencapai semua itu, bisa dilakukan dari skala kecil, yaitu rumah tangga. Namun, jika telah menyinggung konsep urban farming yang lebih besar, dibutuhkan bantuan dari segala pihak, terutama pemerintah yang menyediakan lahan dan segala kebutuhan untuk memenuhi kegiatan urban farming. Edukasi akan pelaksanaan urban famrming juga dibutuhkan agar proses pertanian dapat berjalan lebih efektif dan penghasilan yang maksimal. Pengembangan urban farming secara terpadu dan berkelanjutan mampu meningkatkan nilai kesehatan, edukasi, bahkan dapat dijadikan wisata. Jika tidak dilakukannya edukasi, bisa saja urban farming malah memberikan dampak negatifnya. Adanya kelalaian dalam perawatan urban farming dapat menyebabkan berkembangnya spesies nyamuk yang akan menyebabkan penyakit malaria dan lain sebagainya. Selain itu, juga dapat terjadi oemborosan energi dan adanya polusi ai, udara, maupun tanah. Maka dari itu, pentingnya dilakukan edukasi terhadap seluruh masyarakat guna mencapai tujuan positif dari adanya urban farming.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat menyimpulkan bahwa pertanian di Indonesia memegang peran yang sangat berarti untuk perekonomian di Indonesia. Melihat dengan berkurangnya lahan setiap harinya, memunculkan gagasan baru dalam pertanian, yaitu konsep urban farming. Konsep urban farming yang tepat, mampu meningkatkan perekonomian negara, ketahanan pangan, dan Kesehatan masyarakat. Namun, jika urban farming tidak dijalankan dengan tepat, dapat menyebabkan polusi bertambah serta ditimbulkannya penyakit akibat dari adanya hewan yang hinggap. Maka dari itu, sangat diperlukan bantuan semua pihak, terutama adanya edukasi dari pihak berwenang, seperti perguruan tinggi, untuk mengedukasi masyarakat agar dapat memaksimalkan urban farming dalam kehidupan sehari-hari.

Print Berita