Investasi dewasa ini menjadi hal yang ramai diminati oleh kaula muda khususnya di Indonesia. Bentuk-bentuk investasi ada berbagai macam mulai dari bentuk barang berharga hingga dalam bentuk saham. Investasi yang dulu kita kenal dilakukan oleh orang-orang tertentu, namun kini dapat dengan mudah kita berinvestasi bahkan dari ponsel kita sendiri.
Investasi merupakan sebuah bentuk kegiatan menempatkan dana ataupun barang di suatu tempat atau lembaga atau perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan dari kenaikan nominal barang tersebut. Barang khususnya yang memang ingin kita investasikan haruslah barang yang memang terbatas kuantitasnya sehingga menaikkan permintaan barang tersebut yang sejalan dengan tingginya nilai jual kembali barang tersebut.
Maraknya tren investasi di kalangan anak muda ini tidak terlepas dari gempuran iklan atau promosi yang dilakukan oleh banyak artis dan orang terkenal. Mereka memamerkan bagaimana hasil pencapaiannya setelah berinvestasi khususnya di saham pada aplikasi tertentu. Masyarakat khususnya anak muda yang melihat sudah pasti tergiur untuk turut mencoba berinvestasi.
Banyak sekali jenis investasi yang sebenarnya dapat kita lakukan, mulai dari saham, emas, properti, kendaraan bahkan sampai sepatu. Heran bukan bahkan alas kaki seperti sepatu juga bisa menjadi sebuah bentuk investasi, ini juga menunjukkan bahwa bentuk investasi memang sudah berkembang seiring kemajuan teknologi.
Baru-baru ini juga salah satu bentuk investasi yang banyak kita dengar yaitu emas mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga emas ini sebesar 5.000 rupiah, yang awalnya Rp.1.077.000 menjadi Rp. 1.082.000 per gramnya. Padahal sebelum-sebelumnya harga emas sempat anjlok turun terus-menerus, namun sekarang naik cukup signiikan. Dari harga emas yang naik ini banyak orang-orang yang kemudian membeli emas sebagai bentuk investasi.
Bagi orang awam pastinya melihat harga emasatau barang investasi lainnya yang nilai jualnya naik pasti akan tergiur, hal ini yang juga dapat memicu kerugian besar karena kurangnya pengetahuan terhadap apa yang dinvestasikan. Salah satu contoh kasus peipuan berkedok investasi sudah banyak di Indonesia ini, seperti contoh kasus doni salmanan yang pada awal 2020 kemarin sempat heboh karena ia memamerkan hartanya yang didapat dari trading dam investasi saham, namun nyatanya berasal dari hasil penipuan.
Berangkat dari kasus itu sangat penting sebelum berinvestasi apapun itu ada, baiknya kita untuk belajar terlebih dahulu, harus memiliki setidaknya pengetahuan dasar tentang apa itu berinvestasi. Selain itu penting bagi kita yang baru memulai investasi untuk mengetahui apa yang kita investasikan, atau yang biasa dikenal dengan istilah risk and return. Ini tidak kalah penting bagi kita agar bisa memperkirakan keuntungan dan rugi saat berinvestasi.
Penulis: Gideon Putera Permadi Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia.(*)