Penyakit yang membuat pemuda lemah, bisa lemah fisik ataupun lemah hatinya (iman). Lemah iman atau hati dapay menyebabkan lemahnya fisik. Pemuda menjadi lemah karena banyaknya waktu luang dan kurangnya kegiatan positif. Kaidah dari Ibnul Qayyim : Yang mana jiwa kita tidak disibukkan oleh kebaikan maka akan disibukkan dengan keburukan. Tidak ada pertengahan.
Bila diri tidak disibukkan oleh kajian agama pasti akan disibukkan dalam perkara yang sia – sia. Seperti sibuk fban, kebut- kebutan dijalan, mencari perhatian dengan jalan yang salah (mewaarnai rambut, memakai pakaian yang tidak senonoh, dll).
Karena hal itu seorang pemuda diharuskan mengisi waktu luangnya dengan membuat program dan target. Kita (seorang muslim) diajarkan oleh Allah melalui firmannya dalam Al Quran untuk membuat program dan target.
Buat Target dan Program
Dalam target yang dibuat harus ada target jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Semua target yang akan direncanakan harus ditulis dalam buku agar mudah untuk diingat dan dicek kembali.
Jangan hanya membuat target yang banyak tetapi tidak diprogramkan dengan baik. Selama kita memiliki target maka kita juga harus memiliki program yang berjalan. Misalkan kita memiliki target jangka menengah dapat menghafal Al Quran juz 30 dalam waktu satu bulan maka harus ada program yang terus berjalan. Misalkan dalam sehari itu kita memprogramkan akan menghafal sebanyak lima surah, tapi kadang ada seseorang yang dapat memprogramkan dirinya sendiri dan ada juga yang tidak bisa memprogramkan dirinya sendiri jadi harus mengikuti program yang dibuat oleh orang lain contohnya mengikuti kelas tahfidz untuk mempermudah menghafal Al Quran.
Program jangka pendek yaitu sudah membuat jadwal pada malam harinya sebelum beranjak tidur untuk kegiatan keesokkan paginya dari bangun tidur hingga menjelang tidur, sehingga kita dapat mengontrol waktu yang ada jadi tidak ada waktu yang terbuang sia – sia.
Jadikan Sebagai Prioritas
Ada yang bisa membagi waktu belajar kuliah/bekerja dengan main game/ nonton film korea. Jadi, kuliah tamat, game/ serial film korea juga tamat.
Ada juga yang bisa membagi waktu dengan hobinya semisal belajar dengan main fustal atau membagi waktu belajar dengan shopping.
Begitu juga kuliah/bekerja dengan belajar agama, tidak ada pertentangan dan tidak ada istilah “ Sibuk” kemudian tidak belajar agama.
Ini semua hanya soal masalah prioritas saja, kalau tidak diprioritaskan tidak akan ada waktu untuk itu.
Prioritas itu erat dengan rasa cinta. Karena rasa cinta pada hobi, itulah yang membuat bisa membagi waktu dengan baik.
Tidak akan bisa beragama dengan baik jika tidak meluangkan waktu khusus untuk :
- Membaca Al Quran
- Menghadiri Majelis Ilmu
- Belajar Bahasa Arab
- Dll
Bukanh ini yang diajarkan Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika kita cinta maka ikuti beliau :
Allah berfirman :
قل ان كنتم تحبن ا الله فا تبعو ني يحببكم االله ويغفر لكم ذ نوبكم واالله غفو ررحيم
“Katakanlah : Jika Kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosamu. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (Ali – Imran : 65)
Selama waktu untuk agama adalah hanya sisa – sisa waktu dunia, sangat sulit untuk bisa beragama dengan baik dan bisa jadi Allah hanya memberikan pertolongan seadanya saja di kesusahan / kengerian hari kiamat kelak atau bahkan tidak ada pertolongan sama sekali.
Sumber : Kajian Ustadz dr Raehanul Bahraen
Penulis : Winda Ayu Rana
Alamat : rt/rw. 013/005, ‘kel. Purwodadi, kec. Trimurjo, kab. Lampung Tengah