Pringsewu, www.lampungmediaonline.com – Kabupaten Pringsewu agaknya semakin dikenal luas, baik oleh masyarakat umum maupun di kalangan pemerintah daerah di luar Provinsi Lampung. Setelah beberapa hari lalu dijadikan lokasi Visitasi Kepemimpinan Nasional oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, kali ini giliran Pemerintah Kota Depok, Provinsi Jawa Barat yang juga menjadikan Pringsewu sebagai lokasi pembelajaran untuk meningkatkan kapabilitas Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP).
Sebanyak 15 personel APIP dari lnspektorat Kota Depok melakukan kunjungan kerja di Bumi Jejama Secancanan Bersenyum Manis nan Bersahaja. Rombongan yang dipimpin oleh Inspektur Kota Depok Drg.Nova, disambut dan diterima oleh Bupati Pringsewu Hi.Sujadi dan Sekretaris Daerah Budiman beserta Inspektur Kabupaten Pringsewu DR.Dr.Hj.Endang Budiarti, S.Km dan jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu di aula utama kantor sekretariat pemkab setempat, Kamis (7/9).
Bupati Pringsewu Hi.Sujadi dalam sambutannya saat acara penyambutan dan penerimaan rombongan dari Pemkot Depok tersebut mengharapkan jajaran Aparat Pengawas Intern Pemerintah Kota Depok dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik dan lancar di Kabupaten Pringsewu.
“Pemerintah Kabupaten Pringsewu tentunya siap sedia untuk membantu bapak dan ibu sekalian selama berada di Pringsewu ini,” ujarnya.
Bupati Pringsewu juga menjelaskan bahwa Pringsewu dari segi luas wilayah merupakan kabupaten terkecil di Provinsi Lampung, namun dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi dari seluruh kabupaten yang ada di Lampung, yakni berpenduduk 475.353 jiwa yang mendiami wilayah hanya seluas 625 km2. Penggerak roda perekonomian Pringsewu ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan jasa.
“Masyarakat Pringsewu memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, diantaranya kehidupan masyarakat yang cenderung dinamis, etos kerja yang tinggi, sikap kebersamaan untuk menciptakan rasa aman, sikap toleransi yang tinggi dan tidak mudah terprovokasi, disamping menjunjung tinggi nilai sosial dan keagamaan. Tidak mengherankan dan alhamdulillah, bila Pringsewu yang terdiri dari beragam etnis suku, budaya dan agama ini, hampir tidak pernah terjadi gejolak maupun gesekan antarwarga yang berbau SARA,” katanya.
Terkait keberadaan lembaga inspektorat, diungkapkan bupati, lnspektorat Kabupaten Pringsewu, dibentuk berdasarkan perda yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Perda No.16/2016 tentang struktur organisasi dan perangkat daerah. “Inspektorat Pringsewu dipimpin oleh seorang inspektur dibantu sekretaris, 3 irban dan 18 pejabat fungsional. Laporan capaian SPIP 2017, lnspektorat Kabupaten Pringsewu berada di level 3,” ungkapnya.
Sementara itu, lnspektur Kota Depok Drg.Nova mengatakan, kunjungan kerja ke Kabupaten Pringsewu, selain dalam rangka menjalin silaturahmi, juga dalam rangka belajar terkait peningkatan SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Depok.
“Setelah kami mencari informasi tentang daerah yang dinilai berhasil dalam pembangunan SDM Aparat Pengawas Intern Pemerintah, sekaligus tidak terlalu jauh dari Kota Depok, maka dipilihlah Pringsewu. Apalagi lnspektorat Kabupaten Pringsewu sudah berada di level 3. Sementara kami di Depok baru level 2. Kami akan pelajari dengan sistem ATM, yakni Amati, Tiru, dan Amalkan, dalam rangka mempercepat peningkatan level lnspektorat Kota Depok menuju level 3” ungkapnya. (mega)