Metro,www.lampungmediaonline.com-– Malang nasip Arif Fiko Damarsyah (12) siswa kelas VII SMP Negeri 10 Metro menderita luka bakar dibagian tubuh kepala tangan hingga 40 persen. Kini kondisinya sedang kritis hingga tak sadar diruang ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Umum A.Yani Kota Metro.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media dari pihak keluarga. Arif mengalami luka bakar diduga disebabkan tersembur api yang dinyalakan Arif bersama temannya saat ingin memasak memakai kayu bakar yang disiram minyak tanah pada acara ekskul Pramuka dihalaman SMPN 10 Metro, sekitar pukul 14.00 WIB Jumat (27/10) kemarin.
Arif merupakan putra kedua dari pasangan Buyung (35) dan Handayani (32) Warga 23B Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara Kota Metro.
Buyung mengatakan peristiwa ini aneh dan janggal. Dirinya mendapat kabar anaknya mengalami musibah ini informasi dari pihak tetangga yang kebetulan kerja di RSU A.Yani. Bukan dari pihak sekolah yang tempat Arif menimba ilmu.
“Diketahui pada saat kejadian naas tersebut, Arif diantar rekanya dan salah satu guru naik sepedah motor ke RSU A.Yani, tiba-tiba salah satu guru keluar dan tidak kembali lagi menengok keadaan anak saya. Sudah hampir 24 jam lebih Arif belum juga sadar, kata dokter kondisinya kritis,” ungkapanya, Sabtu (28/10) malam.
Sementara itu, Sunardo paman korban mengaku sudah mencoba mengklarifikasi kepihak sekolah. Bukannya mendapat tanggapan dengan baik korologis kejadaian kenapa ponakan saya bisa terbakar. Pihak sekolah malah menyalahkan Arif dan teman-temanya belum waktunya masak kok menghidupkan kayu bakar untuk memasak.
“ Jadi gini mas informasi ini masih simpang siur, sebab pihak sekolah belum bisa diklarifikasi oleh keluarga peristiwa tersebut. Boro-boro ngasih penjelasan, datang menjenguk ke Rumah Sakit saja tidak, ini guru dan pembina pramuka macam apa, tidak punya hati nurani tahu anak didiknya kena musibah lari lepas tangan,”ujarnya.
Sementara itu, hingga berita ini diunggah di media sosial (Medsos) pihak sekolah belum bisa dikonfirmasi peristiwa naafyang menimpa anak didiknya dihalamanm sekolah. Saat dihubungi melalui via telephone Kepala SMPN 10 Metro Supardi nomer ponselnya dalam keadaan tidak aktif. (san/rud)