Oleh : Ridham Thohir
Mahasiswa Univ Muhammadiyah Malang
Di zaman seperti sekarang ini,khususnya pada tahun ini kita mengalami adanya musibah yang tidak terduga, bukan hanya dari negara kita Indonesia namun, musibah ini juga dialami oleh negara-negara lain. Virus corona, yang lebih kita kenal dengan nama lain Covid-19. Virus ini berasal dari negara China tepatnya dikota Wuhan, belum diketahui secara jelas asal-muasal virus ini datang, namum, ada yang berpendapat bahwa virus ini berasal dari hewan yang kemudian ditularkan oleh manusia akibat mengkonsumsinya. Ada juga yang berpendapat bahwa virus ini ada karena kurangnya menjaga kebersihan dilingkungan sekitar.
Sebelum adanya Covid-19 ini dizaman kita, pada zaman Nabi Muhammad SAW terdahulu telah ada virus yang mewabahseperti Covid-19 ini, virus tersebut bernama tho’un atau wabah tho’un, wabah ini ada pada masa kekhalifaan Umar bin Khathab, dan pada saat itu wabah ini melanda kota Syam. Pada saat itu Umar bin Khathab berada dikota Syam karena adanya suatu urusan yang penting danbertepatan dengan melandanya wabah tho’un dikota tersebut. Bagaimana sikap Umar bin Khathab pada saat itu?
Umar bin Khathab melakukan diskusi dengan para sahabat yang lainnya mengenai wabah tho’un yang melanda kota Syam, diantara para sahabat tersebut ialah Ibnu abbas, Abu Ubaidah bin Jarrah dan para wakil dari kaum Muhajirin dan Anshar, saat ditengah perbincangan Umar bin Khathab dan para sahabat lainnya, datanglah sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Abdurrahman bin Auf yang belum (telat) hadir karena suatu urusan. Lalu Abdurrahman bin Auf berkata, “aku mendengar Rasulullah bersabda. Apabila kamu mendengar wabah berjangkit disuatu negeri,janganlah kamu datangi negeri tersebut. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada maka janganlah keluar dari negeri tersebut karena hendak melarikan diri. Mendengar kabar tersebut, akhirnya Umar bin Khathab mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, setelah itu beliau pergi. Di dalam hadits Ma’mar ada tambahan Umar bin Khathab berkata “Bukankah jika kamu mengembalakan unta di tempat yang tandus dengan meninggalkan tempat yang subur berarti kamu telah membuatnya lemah?” ketika itu Abu Ubaidah menjawab. “Ya”. Kemudian Umar bin khathab berkata “maka berangkatlah”. Maka Abu Ubaidah berangkat hingga sampai di Madina, lalu dia berkata. “Insya Allah ini adalah tempat tinggal”. (Shahih Muslim No. 4114).
Pesan yang kita bisa analisis dari cerita diatas ialah bagaimana kita sebagai manusia khususnya umat islam. Alangkah baiknya kita meniru atau mentaati apa yang dilakukan oleh Nabi kita,Nabi Muhammad SAW, baik itu dari perkataanya, perbuatanya dan ketetapannya. Nabi Muhammad SAW menyuruh kita saat berada pada wabah seperti wabah tho’un tersebut ialah tetap berada dinegaranya atau rumahnya dan jangan keluar dari wilayah tersebut, kenapa, agar wabah tersebut tidak semakin menyebar, dan Nabi Muhammad SAW juga menyuruh kita ketika berada disuatu wilayah terdapat wabah seperti wabah tersebut jangan masuk kedalamnya, kenapa, agar wabah tersebut juga tidak semakin menyebar.
Banyak sekali persamaan antara zaman dulu zaman para nabi dengan zaman kita, salah satunya mengenai wabah virus. Dari jalanya zaman Nabi hingga zaman kita saat ini, banyak sekali virus-virus yang ada didunia ini, yangmembuat manusia sakit bahkan bisa sampai kematian. Nah, bagaimana cara agar wabah tersebut bisa dihilangkan atau bisa mereda, saat ini pemerintahIndonesia telah melakukan upaya maksimal agar Covid-19 ini bisa hilang dari negara kita, pemerintah juga sudah menerapkan aturan protokol-protokol untuk penanganan virus ini, salah satu aturan protokol tersebut ialah social distancing dan phsyical distancing atau jaga jarak dan diam dirumah, perintah ini sangat dianjurkan oleh agama islam dan perintah ini juga adalah perintah nabi Muhammad Saw yang telah dijelaskan diatas, namun, di indonesia masih banyak orang-orang yang tidak mentaati aturan protokol tersebut lebih mirisnya lagi mereka malah meremehkan virus Covid-19 ini, mereka merasa bahwa tidak takut dengan virus dan mereka lebih takut dengan Tuhan-Nya, pemikiran sempit inilah yang membuat virus Covid-19 ini kata kasarnya semakin merajalela dia merasa tertantang dengan orang-oarang yang mengatakan tersebut. Pada zaman Nabi pun umat islam takut dengan Allah SWT dan mereka juga memiliki pemikiran yang luas yakni “Allah SWT tidak akan merubah suatu kaum apabila kaum tersebut merubahnya” mungkin itu kalimat yang cocok untuk digambarkan dengan adanya peristiwa sekarang ini, perlu adanya usaha, do’a bersama-sama agar Covid-19 ini bisa hilang dari dunia khususnya negara kita.
Maka dari itu perlu adanya sosialisai atau himbauan kepada masyarakat yang kuat agar mereka bisa mentaati aturan protokol-protokol yang telah dibuat, dan juga membuat pemikiran mereka luas, tidak sempit tentang bahayanya Covid-19 ini. Khususnya umat Islam di Indonesia, Majelis ulama indonesia (MUI) juga telah membuat aturan tentang bagaimana agar umat islam Indonesia bisa tetap beribadah dengan nyaman dan aman serta mengikuti protokol Covid-19.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah membuat aturan yang telah dimusyawarakan oleh ulam-ulama dan tentunya mengambil sumber utama yakni Al-quran dan As sunnah, yang tidak mungkin diragukan lagi, yaitu tentang beribadah sholat dimasjid yang harus diganti beribadah sholat dirumah untuk kemaslahatan umat islam, ilmu Fiqhiyah juga ikut andil dalam penetapan beribadah ditengah wabah Covid ini, yaitu ilmu yang digunakan ulama fiqh untuk pengembangan cakupan suatu hukum, hukum tersebut ialah “Dar’ul mafashid muqaddiim ala jhalbil mashalih” artinya upaya menolak kerusakan harus didahulukan daripada upaya mengambil kemaslahatan. Bisa kita simpulkan bahwasanya islam mendahulukan apa yang membuat kerusakan, pada peristiwa ini yaitu covid-19, dari pada kemaslahatan disini artinya berbidah berjamaah yang itu membuat resiko penularan covid-19.
Islam telah ada sebelum kita lahir, banyak sekali sejarah yang didalamnya mempunyai peran sangat inti tentang dunia saat ini, alangkah baiknya jika kita mengambil suatu ilmu paradigma atau pemikiran yang itu kita sangkut pautkan dengan sejarah yang telah ada dan outentik kebenaranya.
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
