Tanggamus www.lampungmediaonline.com – PT Pertamina Ship To Ship (STS) Teluk Semangka, Kotaagung Tanggamus menyatakan segera mengevakuasi fender kapal (bumper peredam benturan apabila kapal saat merapat, atau saat ditambat tergoncang karena ombak laut) yang tergeletak di areal pantai Muara Indah, Baros, Kotaagung, Tanggamus.
Pengevakuasian ini sendiri selain memang sudah direncanakan akan dievakuasi oleh Pertamina, juga dalam rangka mengakomodir keinginan warga sekitar dan para pengunjung pantai. Yang khawatir fender kapal tersebut kembali menjadi lantaran musibah yang memakan korban jiwa anak-anak. Karena keberadaan fender kapal yang tergeletak lebih kurang sebulan terakhir ini di areal pantai Muara Indah, acapkali dijadikan sarana bermain oleh anak-anak, karena kontur fender yang kenyal licin, sehingga anak anak tertarik bermain main di sana.
Menurut Suvervisor PT Pertamina STS Teluk Semangka Teguh, sebenarnya fender kapal tersebut dalam kondisi rusak dan akan diperbaiki. Dimana saat rusak fender kapal tenggelam dan selanjutnya oleh kru di pinggirkan ke areal pantai untuk kemudian dievakuasi kedarat untuk proses perbaikan. Namun karena saat itu bertepatan bulan Ramadhanbdan menjelang harirays Idul Fitri , tenaga ahli perbaikan fender sedang tidak bertugas, dan akhirnya fender masih dilokasi pantai.
“Jadi itu bukan sampah atau limbah pelampung kapal seperti diberitakan, tapi fender kapal yang dievakuasi dari laut untuk perbaikan, karena saat itu masih suasana bulan puasa ramadhan sudah dekat idul fitri, jadi perbaikan di tunggu dulu, rencana minggu-minggu ini kita evakuasi untuk perbaikan,” katanya, Rabu (12/7) saat dikonfirmasi di kantor PT Pertamina STS Teluk Semangka.
Teguh menambahkan terkait adanya musibah lantaran ada yang bermain diatas fender dan tergelincir yang mengakibatkan sianak meninggal dunia, telah pihaknya koordinasikan dengan pihak keluarga korban dan diselesaikan secara kekeluargaan. “Pihak keluarga korban sangat kooperatif, hanya berharap fender tersebut agar dievakuasi, ya memang kami sebenarnya sebelumnya sudah merencanakan mengevakuasinya, namun namanya musibah bisa terjadi kapan saja di luar kehendak kita,” ujarnya.
Diberitakan, suasana suka cita menikmati keindahan alam pantai Muara Indah, Kelurahan Baros, Kotaagung, Kabupaten Tanggamus Minggu (9/7) pagi sekitar pukul 08.00 Wib berubah menjadi duka sebagian pengunjung pantai, tak kala menemukan jasad sosok kecil Fairus Nabila (9) terbujur dan tergolek lemah dibawah himpitan limbah pelampung kapal yang dibiarkan tergeletak diareal tersebut.
Herawati salah satu kerabat korban yang bertempat tinggal di Pedukuhan Wayjelai Kotaagung, mengatakan, bahwa saat itu Fairus Nabila cucunya yang datang dari Bandar Lampung berniat menghabiskan masa libur sekolah di Kotaagun, dan mengajak bermain di pantai Muara Indah, namun karena kondisi kesehatannya saat itu kurang fit, maka cucu kesayangannya hanya pergi besama adik dan kedua orang tuanya.
“Iya, pagi itu sekitar pukul enam pagi Fairus ngajak saya main ke pantai, tapi saya menolak karena kondisi yang tidak sehat pagi itu. Tapi kemudian ada rasa tidak enak dihati saya, dan terus kepikiran Fairus, lantas saya menyusul kepantai bersama anak perempuan saya,” katanya.
Saat di pantai dirinya melihat semua dalam keceriaan menikmati suasana pantai, namun tidak lama berselang dapat khabar, bahwa Fairus sang cucu kesayangan. Yang saat itu tengah asik bermain di limbah pelampung kapal, yang sudah lama tidak terpakai dan diperkirakan milik PT Pertamina, tergelincir dan menyebabkannya terjatuh dan terhimpit di bawah pelampung yang berbentuk ban besar tersebut.
“Sang adik Fairus berteriak minta tolong dan bilang kalau kakaknya hilang di bawah ban pelampung tersebut. Lantas kami semua mendekat dan ayah dan ibu Fairus berusaha keras mengangkat ban tersebut, tapi sangat berat, lalu kami semua menjerit minta tolong warga sekitar. Namun walaupun Fairus bisa di keluarkan dari bawah himpitan ban pelampung tersebut, tapi Allah berkehendak lain, kami sempat membawanya ke klinik Alhafa Medika,” ujarnya.(man)