Jakarta, www.lampungmediaonline.com – Beberapa hari terakhir pengguna Apple di seluruh dunia dihebohkan dengan berita tentang ransomware yang berhasil menyerang iPhone, iPad dan MacOS. Pengguna di Eropa, Jepang dan Indonesia kesulitan untuk login ke dalam perangkat mereka karena dikunci oleh EFI firmware protection, sementara pengguna iOS mengalami hal serupa karena terkunci oleh fitur Lost Mode. Jum’at 11 Agustus 2017
Spekulasi bermunculan di dunia maya bahwa produk-produk Apple telah terinfeksi oleh locker ransomware, yaitu ransomware yang dirancang untuk menolak akses ke sumber daya komputasi, biasanya dengan mengunci layar komputer dan kemudian meminta pengguna membayar biaya untuk mengembalikan akses.
Hal ini sama persis dengan apa yang dialami pengguna iPhone, iPad dan MacOS di beberapa negara, yang layar perangkat mereka terkunci dan dimintai tebusan sebesar 50$. Ciri-ciri ini sangat mirip dengan tipikal serangan Locker Ransomware. Tapi tunggu dulu, apa benar ini merupakan serangan ransomware? Tak semudah itu menyimpulkannya.
Bila kita menilik dari kasus tersebut ada beberapa hal yang bisa kita cermati, ada kebocoran password pada iCloud bridge dan kemungkinan berhubungan dengan beberapa kasus bocornya iCloud nick sebelumnya yang kemudian dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk mengeksploitasi lock pada fitur Find My iPhone yang diantaranya adalah fitur Lost Mode.
Sehingga ketika pengguna berusaha login, perangkat mereka telah terkunci, sementara di dalam lock fitur, pembajak telah meninggalkan pesan alamat email. Saat korban menghubungi via alamat email, pelaku kemudian membalas dengan meminta uang tebusan sebesar 50$ dalam kasus ini jika ingin mendapatkan kunci unlock perangkatnya.
Technical Consultant PT Prosperita – ESET Indonesia, Yudhi Kukuh melihat fenomena serangan terhadap pengguna Apple ini dan mengungkapkan: “Aktivitas ancaman siber yang mengancam pengguna Apple yang diduga sebagai serangan ransomware tidak benar adanya, karena data yang berada di dalam perangkat tidak dienkripsi, sementara fitur lock yang digunakan oleh pelaku berasal dari fitur Apple sendiri, yang merupakan fitur keamanan jika barang hilang atau dicuri. Hal ini dapat terjadi akibat password iCloud telah dibajak, pelaku kemudian mengaktivasi Lost Mode pada perangkat korban yang terhubung ke akun iCloud. Ketika komputer masuk ke Lost Mode, kunci firmware ikut ditambahkan.”
Yudhi juga memberikan beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi pembajakan seperti ini, berikut langkah-langkah pencegahan tersebut:
- Jika menerima email terkait Apple id, harus berhati-hati dengan phising yang dapat berakibat pencurian kredensial. Gunakan Mail Security untuk terhindar jebakan phishing.
- Periksa security email yang dipakai untuk registrasi, periksa berganda dan aktifkan fitur security. Gmail/Yahoo punya fitur pengamanan berlapis
- Apple id jangan di-sharing. Untuk perangkat yang digunakan antar keluarga, bisa manfaatkan fitur family sharing.
- Login ke iCloud, cek nama dan lain sebagainya, pastikan benar. Tambahkan alamat email lain sebagai backup.
- Aktifkan fitur two factor authentication atau dua faktor otentikasi yang ada di apple.
- Tambahkan nomer telepon sebagai bagian dari informasi keamanan.
- Jika sudah terlanjur terinfeksi, coba pulihkan password. Jika gagal harus visit apple store untuk unlock.