Bandar Lampung,LM – Kekuatan alutsista Angkatan Laut Republik Indonesia resmi bertambah, setelah kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bintuni nomor lambung 520 diserah terimakan kepada Kementrian Pertahanan Indonesia, Kamis (17/6/2015).
Penyerah terimaan dilaksanakan di dermaga PT Daya Radar Utama, selaku perusahaan pembuat KRI Teluk Bintuni. Serah terima ini dihadiri langsung oleh Menteri Peratahan Ryamizard Ryacudu yang didampingi Gubernur Lampung Ridho Ficardo dan Wakasal Widodo.
kapal yang memiliki daya jelajah 20 hari tanpa henti ini, sebelumnya telah diresmikan oleh Gubernur Lampung dan Menteri Pertahanan kabinet Indonesia bersatu jilid II Purnomo Yusgiantoro pada bulan September tahun 2014 lalu, ditempat yang sama. Bahkan Teluk Bintuni ini sempat mengikuti hari jadi TNI 5 oktober lalu di Surabaya.
“ini merupakan sumbangsih anak bangsa, bahwa kita tidak kalah dengan negara lainnya dalam pembuatan Alutsista, dan bangganya ini dibuat di tanah Lampung.” ujar Gubernur Lampung pada sambutannya.
Menurut Gubernur muda Ridho Ficardo yang memang diketahui menggemari dunia militer ini, Lampung akan terus mensuport industri-industri yang ada di Lampung untuk terus menyumbangkan hasil-hasil karya terbaiknya, menurutnya ini didukung dengan akan dibentuknya kawasan industri maritim di Tanggamus.
Menurutnya walau saat ini Indonesia belum berstatus Blue Water Navy namun bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia bisa menyandang hal itu, dengan terus didorongnya dan dipercayanya industri dalam negeri mengerjakannya.
Gubernurpun melaporkan kepada Menhan bahwa mabes angkatan laut akan melakukan perluasan barak angkatan laut Indonesia dan marinir serta fasilitas untuk komando angkatan laut di Pesawaran, dan hal ini didukung penuh olehnya dan langsung ia lakukan kordinasi dengan pemerintah Kabupaten setempat.
Ryamizard Ryacudu yang merupakan putra asli Lampung ini membuka sambutannya dengan sedikit candaan, bahwa peresmian ini dilakukan di Lampung bukan karna dirinya berasal dari Lampung.
Menurutnya, peresmian dilakukan di PT DRU karna memang di tanah Lampung inilah KRI Teluk Bintuni dibangun. Ini juga bentuk pemerhatian Pemerintah dalam mendukung industri dalam negeri dengan mendatangi langsung tempat dibangunnya alutsista penguat ketahanan negara.
Dengan adanya Teluk Bintuni yang bernomor lambung kapal 520 ini yang berkecepatan hingga 15 knot serta Kapal jenis Landing Ship Tank terbesar, menurut Ryamizard adalah salah satu komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“hari ini wujud nyata kapal ini siap beroperasi, dan bagian dari program pembangunan dalam mewujudkan indonesia sebagai poros maritim dunia.” pungkasnya.
Teluk Bintuni Didesain untuk mengangkut 10 unit Main Battle Tank, dengan 7 lantai, memiliki propeller lima daun. Selain itu, Teluk Bintuni dapat mengangkut 111 ABK, panjang kapal 120 meter dengan lebar 18 meter. Diketahui masih ada 2 kapal sejenis Teluk Bintuni yang sedang dibuat oleh PT DRU Lampung. (RA)
