Sempat Terjadi Cekcok di Dalam TPS, Caleg Provinsi di Laporkan KPPS ke Gakkumdu Tubaba

Panaragan–lampungmediaonline.com

Terprovokasi informasi tim, salah satu Caleg Provinsi Lampung dapil 6 mendatangi TPS dan memarahi semua anggota KPPS, dan Petugas TPS yang sedang bertugas.

Lonjakan emosional Caleg tersebut pun lantaran, mendapatkan Informasi dari Koordinator Saksi nya yang di tolak oleh petugas KPPS, dengan alasan tidak jelas nya yang bersangkutan untuk menjadi saksi saat di tanya oleh petugas KPPS.

Menurut, Robin Delmi. S anggota KPPS yang bertugas menangani Saksi Partai dan Saksi Presiden mengatakan, Saat itu, ada seorang pria hendak masuk ke dalam bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS), Saat di tanya, dia siapa, saksi dari partai mana, kemudian pria tersebut tidak dapat memberikan keterangan, dia saksi dari partai mana. Karena pihaknya takut terjadi kesalahan dalam pendataan sirekap.

“Sebab itu pria tersebut tidak diperbolehkan masuk ke dalam TPS. Namun, Sesaat kemudian, datanglah seorang Caleg Provinsi, atas nama Paisol dan langsung masuk ke dalam TPS tanpa izin kemudian dia sambil memarahi kepada semua anggota KPPS, kepolisian, dan linmas yang sedang bertugas. Saat itu juga dia langsung mengarah kepada saya, sembari memfoto diri saya dan menarik Name Tag hingga terputus,”ungkapnya saat di temui di kantor Bawaslu Tubaba. Rabu 14/02/24.

Sebab itu, atas kejadian tersebut dirinya melaporkan kejadian tersebut ke pihak Gakkumdu Tubaba, dengan maksud meminta keadilan atas apa yang telah menimpa dirinya.

“Saat itu saya sedang menjalankan tugas menjaga TPS 17 Tiyuh (Desa) Panaragan, Suku 11, dan saya merasa ada ancaman yang saya anggap baik secara pribadi maupun lembaga saya yang mempekerjakan saya. Tadi saya sudah ceritakan semua kronologis kejadian kepada pihak Gakkumdu Tubaba, berikut menyerahkan Name Tag, dan Video yang memang saya dan anggota KPPS yang lain merekam saat kejadian nya,”jelasnya.

Kemudian, Mandra Staf Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa mengatakan, saat ini pihak nya sudah menerima laporan dari anggota KPPS yang diduga menjadi korban intimidasi oleh salah satu Caleg Provinsi di dalam TPS tempat dia bertugas.

“Untuk saat ini saya tidak bisa mengambil keputusan, nanti kita sampaikan dulu ke pimpinan, biar pimpinan yang memutuskan. Dan melakukan pleno terkait kasus ini. Untuk saat ini barang bukti yang di serahkan oleh Korban yaitu berupa Name Tag yang putus dan sebuah video pada saat kejadian di dalam TPS,”paparnya.

Kemudian, di tempat yang berbeda Paisol, SH selaku Caleg Provinsi dari Partai Demokrat mengatakan, dirinya mendapatkan Laporan Dari koordinator saksi tiyuh panaragan, namanya Sepri yang menyampaikan bahwa, saksi disana tidak bisa masuk, dengan alasan dia bukan saksi caleg, yang bisa masuk saksi presiden dan saksi caleg.

“Saya sebenarnya tidak emosi, karna laporan dari koordinator saksi bahwa saksi tidak di perbolehkan masuk ke dalam TPS, saya selaku orang DPC Demokrat yang mengurus saksi ini saya bertanggung jawab penuh. Maka dari itu saya turun ke TPS langsung untuk meminta kejelasan,”jelasnya.

Kemudian, dirinya pun merasa heran. Di karenakan dari 842 saksi di Tubaba yang sudah di sediakan oleh DPC Demokrat hanya satu yang bermasalah dan mendapatkan komplain dari pihak yang berwenang. Sesampainya di TPS dirinya langsung bertanya dan menuju kepada anggota KPPS yang menangani urusan saksi.

“Saya tanya kenapa ini, ya harus ada saksi caleg jawabnya, waduh kata saya Karena surat mandat itu diberikan partai untuk saksi mewakili semua caleg, baik DPR RI, Provinsi, dan Kabupaten/kota. Saya mau memfoto name tag nya dan Petugas KPPS itu. Namun dirinya menolak, sehingga terjadilah putusnya name tag nya tersebut. Saya melakukan itu kan tidak dengan sengaja masa saya tidak profesional kan gak mungkin,”paparnya.

(Der)

Print Berita