Geliat Tuba bar

Selain Menyaksikan Tubaba Art Festival ke 8, Kemenparekraf Beri Penghargaan KEN

Panaragan–lampungmediaonline.com

Direktorat Event Daerah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Reza Pahlevi, dijadwalkan akan mengunjungi Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) guna menyaksikan langsung perhelatan Tubaba Art Festival ke-8, yang akan dilaksanakan di Kota Budaya Uluan Nughik, dan Las Sengok, pada 1-3 Agustus 2024 mendatang.

Selain untuk menyaksikan kegiatan kesenian ala Tubaba itu, Reza Pahlevi juga akan memberikan sambutan, sekaligus memberikan penghargaan Karisma Event Nusantara (KEN) kepada Kabupaten Tubaba.

Direktur Tubaba Art Festival Semi Ikra Anggara mengungkapkan, Tubaba Art Festival merupakan gelaran tahunan warga Tubaba, hingga pelaksanaannya yang ke-8, festival ini setiap tahun rata-rata dikunjungi oleh 3 ribuan penonton yang hadir dari berbagai wilayah di Provinsi Lampung dan Pulau Jawa. Pluralitas kesenian yang ditampilkan dan sejumlah program turunannya menjadikan festival ini menjadi pilihan tepat bagi wisata pendidikan dan keluarga.

TAF 8 tahun ini, lanjut dia, mengangkat tema “Festivity from the kitchen” terdiri dari karya pameran seni rupa, pertunjukan tari, teater, pertunjukan musik dan berbagai workshop seperti workshop sastra, workshop menganyam tiqew, workshop kuliner, workshop keramik, bazar UMKM dan lainnya.

“Selain akan dihadiri langsung pejabat kementerian, event tahunan ini juga dijadwalkan akan dihadiri Penjabat Gubernur Lampung, Pj Bupati Tubaba, dan Dirjen Kebudayaan Dr Hilmar Farid,” ungkapnya.

Dia melanjutkan perhelatan Tubaba Art Festival ke-8 merupakan bagian dari platform Karisma Event Nusantara (KEN), Kemenparekraf RI. Pembukaan kegiatan ini akan digelar di Ampi Teater Uluan Nughik dengan menampilkan Tari Nenemo, tari kreasi anak dan remaja “Celebrating the Recipes”, Gitar Klasik Lampung Tiyuh Gunung Katun dan pidato kebudayaan oleh Dirjen Kebudayaan, Dr Hilmar Farid.

“Pada venue yang berbeda (halaman Studio Keramik) Teater Anak akan mementaskan “Pulang ke Dapur Ibu”, rangkaian acara ditutup makan malam bersama “Nyeruit Jejamo”,” ulasnya.

Sejak hari pertama, kata dia, pengunjung bisa menyaksikan pameran seni rupa “Palestine Art Care”, sebuah pameran sebagai solidaritas bagi masyarakat Palestina. Kemudian, pameran seni rupa “Kitchen”, pameran keramik Tanoh Nughik.

“Seniman residensi dari Cengdu (China), Sirun Chen berkolaborasi bersama kelompok ibu pengrajin Tikew dari Tiyuh Gedung Ratu menciptakan instalasi Gigantik di muka venue festival,” ulas Semi.

Selanjutnya, pada hari kedua akan dipentaskan Site Spesific Dance/Performance bertajuk “Krakatoa: Boom; Homecoming; Cycle Chaos” di Las Sengok, Tiyuh Karta. Pertunjukan ini merupakan showcase seniman residen berkolaborasi dengan seniman Indonesia di antaranya: Kelompok Sanggar Pakem (Indonesia), Jhon Heryanto (Indonesia), Kitamari (Jepang), Wendi Wu (China), Tassakorn Seepuan (Thailand), Kurt D. Petterson (Amerika Serikat) Isvhara Devati (Indonesia), Edhitya Rio ( Indonesia), Lawe Samagaha (Indonesia) dan Widiasari ( Indonesia).

“Dikuratori Taufik Darwis, pertunjukan ini merespon fenomena generatif Krakatau sebagai satu simbol yang merepresentasikan hubungan Lampung dengan Dunia. Tidak sekedar dipahami sebatas lokasi, melampaui itu, Krakatau adalah spirit yang terus tumbuh. Fenomena generatif krakatau adalah metafora yang tepat pada diri setiap subjek pelaku penciptaan pun sebagai metafora kerja kebudayaan: kediaman, gejolak, ledakan, kehancuran, lalu tumbuh menjadi bentuk yang baru secara terus menerus,” kata dia.

Seperti biasa, pada hari terakhir akan digelar workshop publik, di antaranya workshop penulisan puisi bersama Nisa Rengganis (Cirebon), workshop menganyam Tikew bersama ibu-ibu pengrajin Tikew dari Tiyuh Gedung Ratu dan workshop keramik bersama Baskoro Wicaksono (Metro), sementara Lampung Literature menggelar Brew Puisi dan mengajak setiap orang membacakan puisi hasil tulisannya sendiri. Seniman Sirun Chen juga direncanakan menampilkan satu nomor performance art bersama sejumlah seniman kolaborator.

“Festival ini akan ditutup pada tanggal 3 Agustus, malam hari, dengan sejumlah rangkaian acara: pemutaran film dokumenter “Festivity From The Kitchen”, pertunjukan musik amal untuk Palestina dengan menghadirkan sejumlah musisi, mereka adalah: kelas musik Sekolah Seni Tubaba, Panji Sakti (Bandung), Sir Dandy (Bandung), Anggun Priambodo (Jakarta) dan Zeke Khaseli (Jakarta),” ungkapnya.

Para penonton dipersilahkan menentukan harga tiket/donasi pertunjukan, seratus persen hasil tiket/donasi diserahkan bagi masyarakat Palestina melalui kedutaan besar Palestina di Jakarta. Meskipun panitia menyiapkan kotak donasi di meja resepsionis, panitia menyarankan para penonton atau calon donatur memberikan sumbangan secara langsung yang ditujukan ke rekening kedutaan besar Palestina: 123 00 00101222 a/n Embassy of The State of Palestine (Bank Mandiri).

“Kita menjalankan kesenian untuk merawat kemanusiaan, semoga hasil racikan dari dapur Tubaba bisa sampai ke dapur-dapur di Palestina,” pungkasnya.

(Der)

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top