Sejumlah Jurnalis Akan Mengelar Aksi, Terkait Pemblokiran WhatsApp Oleh Pihak PLTU Sebalang

Rencana aksi damai ini adalah buntut dari pemblokiran WhatsApp beberapa awak media oleh oknum pimpinan PLTU Sebalang beberapa hari yang lalu.

Dari pemberitaan sebelumnya wartawan yang mencoba mengkonfirmasi salah seorang pimpinan PLTU Sebalang terkait debu limbah batu bara yang meresahkan warga namun bukannya mendapat jawaban akan tetapi malah memblokir WhatsApp beberapa awak media.

Hal ini tentunya sangat disesalkan, pasalnya para jurnalis dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh undang-undang.

Lahirnya Undang-Undang nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan UU Nomor 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik harus dihormati. Apalagi, jika dilihat dari media sosial (Medsos) Kantor Wilayah saat ini sedang mendapatkan predikat Wilayah Bebas dari polusi udara tentunya hal ini jadi pertanyaan kita bersama, bagaimana sebenarnya dedikasi dan integritas Pejabat pemimpin perusahan ini, apakah memang seperti ini.

Pelayanan kepada pers saja begitu, bagaimana dengan pelayanan lainnya? Amat prihatin,” ungkap Aceng salah satu media onlen,www.beritaindonesia.org.

Beberapa jurnalis menyayangkan sikap pemimpin perusahan yang besar, berinisial SAP. Seharusnya, menurut salah satu jurnalis , SAP selaku pemimpin perusahan BUMN yang membidangi tugas dan fungsi dapat membangun relasi yang baik kepada media serta memiliki dedikasi dan integritas saat memberikan informasi publik yang diperbolehkan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.(Dicky)