Metro, www.lampungmediaonline.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro menjaring delapan siswa SMA yang tengah asik merokok saat jam pelajaran di warung tidak jauh dari sekolahnya.
Kabid Ketertiban dan Ketentraman Umum (Trantibum) Jose Sarmento menerangkan, delapan siswa ini berasal dari SMAN 5, SMAN 4, dan SMK id Khalifah Bangsa. Dan terjaring bersamaan di warung dekat SMAN 5.
“OTS ini kami lakukan berdasarkan laporan masyarakat kalau di tempat itu banyak siswa yang masih menggunakan seragam nongkrong saat jam pelajaran. Dan benar, saat didatangi siswa ini lagi asik merokok dan ada bekas minuman tuak di dekat mereka. Tapi belum bisa dipastikan mereka yang munim atau tidak. Ini juga bentuk keikut sertaan Satpol PP mendukung visi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan,” jelas dia.
Setelah diamankan, siswa pun dibawa ke Kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan. Tidak berat, lanjut dia, sebagai pembinaan siswa hanya harus menghafalkan pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
“Mereka tidak dihukum, hanya diberi pembinaan saja. Dites hafal pancasila dan lagu Indonesia Raya tidak. Ternyata mereka hafal semua. Setelah itu kami akan panggil pihak sekolah untuk menjemput mereka pulang,” bebernya.
Fredi Siswa kelas XII SMAN 4 mengaku tidak sedang membolos ketika terjaring OTS tersebut. Saat itu, ia sudah tidak ada jam pelajaran lagi di sekolah karena telah menyelesaiakan ujian praktik.
“Tidak ada jam pelajaran lagi, jadi saya pulang. Tapi memang sudah janjian sama temen-temen mau nongkrong di sana. Kapok mas ketengkep kayak gini. Besok-besok pulang ganti baju dulu,” imbuhnya.
Senada diutarakan Dwi Siswa kelas X SMAN 5 Metro yang mengaku kapok berada di luar sekolah saat jam pelajaran berlangsung. Ia mengaku bolos sekolah lantaran terlambat masuk.
“Bolos karena terlambat mas. Malu kalo masuk sekolah telat. Tapi sekarang lebih malu lagi ketangkap kayak gini. Kapok mas. Enggak lagi-lagi,” akunya.
Uniknya dari seluruh siswa yang terjaring OTS mengaku sudah diperbolehkan merokok oleh orang tua mereka, seperti dikatakan Dwi, ia mengaku telah diperbolehkan merokok oleh ibunya.”Kalau sama ibu sudah boleh. Tapi sama bapak belum,” kata dia. (RY/Rud)