Tanggamus,www.lampungmediaonline.com– Longsor kembali terjadi di ruas jalan lintas pesisir Pekon Tegineneng, Kecamatan Limau, Tanggamus, Senin (16/10) sekitar pukul 11.00 WIB. Akibat longsor ruas jalan penghubung kecamatan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan jenis mobil, hingga pukul 17.00 WIB.
Camat Limau Mahfuz mengatakan, longsor terjadi, akibat hujan yang terus menerus mengguyur dari pukul 10.00 WIB yang diperparah dengan rusaknya hutan marga disekitar tempat kejadian longsor, sehingga material longsor baik itu kayu maupun lumpur menutupi badan jalan.
“Akses jalan tidak bisa dilalui hingga tujuh jam karena tertutup material longsor yang terdiri dari lumpur dan kayu. Tim BPBD dibantu warga berjibaku untuk menebang pohon tumbang dengan gergaji mesin, alhamdulilah pukul 17.30 WIB, jalan sudah bisa dilalui lagi oleh kendaraan,” ujar Mahfuz
Ia menambahkan, kondisi hutan marga yang berada disekitar tempat terjadinya longsor memang sudah rusak, hal itu karena rencananya hutan tersebut akan ditanami kayu sengon oleh warga. Akan tetapi sangat disayangkan hampir semua kayu telah ditebangi sehingga longsor dengan mudah terjadi.
“Seharusnya kalaupun memang akan ditanami kayu oleh warga, dibagian tepi jalan, kayunya jangan ditebang, sehingga longsor tidak sampai menutupi jalan, saat ini kan tidak semuanya sudah ditebangi, ini kejadian kedua kalinya setelah sebelumnya juga sempat longsor,”ujarnya.
Ia menambahkan selain longsor, akibat hujan turun dengan waktu yang lama. Juga menyebabkan sisi disungai Wai Limau tepatnya di Pekon Ampai juga tergerus, dikhawatirkan apabila tidak ada langkah normalisasi maka bangunan gedung penyuluh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) akan terkena imbasnya.
“Hujan sekali saja dengan waktu yang lama gedung PLKB di Pekon Ampai akan terkena banjir, untuk itu kita harapkan sungai tersebut bisa dinormalisasi, memang dahulunya sempat dibronjong akan tetap sudah jebol, dan badan sungai juga menjadi terkikis,”pungkasnya.(man/sior)