Lampung Selatan, www.lampungmediaonline.com – Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengunjungi dan memantau Bandara Radin Inten II pada Senin (20/02/2017) sore. Ridho Ficardo langsung memasuki bandara dan melihat-lihat situasi dan fasilitas yang ada di bandara.
Melihat banyaknya ruang yang bisa dimanfaatkan provinsi, Ridho Ficardo meminta agar ruang bandara terasa dengan nuansa Lampung.
“Kita buat orang yang akan pergi dan yang datang melalui bandara Radin Inten II, merasakan betul bandara ini adalah pintu gerbang Lampung. Kita akan anggarkan desain interior supaya berasa nuansa Lampung yang berkelas.” Usul Ridho.
Lebih lanjut Ridho menjelaskan sentuhan ornamen yang bisa digunakan seperti foto obyek wisata, hasil bumi, dan ornamen-ornamen bernuansa Lampung lainnya.
Saat sesi tanya jawab dengan para wartawan Ridho Ficardo bercerita bahwa di masa awal dirinya menjabat banyak audiensi dan diskusi, dan salah satunya adalah dengan manajemen Changi Airport. Mereka menunjukkan data penumpang asal Lampung yang ternyata marketable. Mereka meminta ada penerbangan langsung Lampung-Singapura.
“Saat bicara bandara internasional ada dua hal yang menjadi pertanyaan. Apakah ada penumpangnya dan apakah bandara tujuan menerima penerbangan kita. Apalagi Singapura termasuk bandara sibuk. Namun justru mereka yang meminta ada penerbangan langsung.” Ungkap Ridho.
“Lalu kita koordinasi dengan kementerian untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Karena ini kerja kita bersama. Memang benar bandara ini di bawah wewenang kementerian, namun kita harus banyak berbuat untuk kebutuhan masyarakat Lampung juga.” Tegas Ridho.
“Melihat keseriusan kita, Menteri Perhubungan saat itu mulai sama-sama serius. Dan mulailah kita Pemprov memberikan rancangan awal. Saya simpel saja. Yang saya mau adalah bandara Lampung segera menjadi bandara Internasional, menjadi embarkasi haji, dan tidak kalah kualitasnya dengan provinsi lain.” Ridho kilas balik upaya agar Bandara Radin Inten II menjadi berkelas.
Ridho Ficardo juga mengingatkan, bahwa setelah bandara ini setelah diperbaiki pun diperkirakan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pertumbuhan penumpang, sekitar 3-4 tahun kedepan akan dilakukan perluasan lagi.
“Yang kita kejar adalah jumlah wisatawan dan investasi yang sinergis dengan pembangunan kita. Bandar udara sebagai bagian dari konektivitas ekonomi harus mempunyai daya tampung yang cukup.” Ridho mengingatkan.
“Mohon doa kepada seluruh masyarakat Lampung agar semua program strategis pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung bisa berkorelasi dengan Pemerintah Republik Indonesia bisa berjalan dengan lancar, aman, dan cepat.” Ridho berharap.
“Kedepan, Bandara Radin Inten II ini juga kita siapkan sebagai bandara cadangan apabila Soekarna-Hatta terkendala sesuatu, sebagai bandara emergensi/mitigasi.” Singkat Ridho.(RA)