Ridho Ficardo Kembali Bangun Jembatan Gantung Untuk Warga Pelosok

Lampung Selatan  .www.lampungmediaonline .com –  Setelah sebelumnya sukses membangun jembatan sepanjang 146 meter di Desa Rulung Mulya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung selatan pada bulan juli 2017 lalu, Vertical Rescue Indonesia (VRI) Lampung kembali membangun jembatan gantung untuk masyarakat Lampung di Dusun Umbul Kadu, Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo Lamsel.

Jembatan gantung sepanjang 42 meter yang dibangun secara bahu-membahu antara VRI Lampung, Pramuka Peduli dan melibatkan masyarakat setempat. Yang diresmikan oleh Waka VII Abdimasgana Kwarda Lampung ,Sumarju Saeni yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung ,minggu (10/09) Siang.

Pada peresmian tersebut, Sumarju Saeni yang hadir mewakili Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Desa Bandar Dalam ,karena tidak dapat hadir secara langsung  dalam peresmian Jembatan yang dibangun oleh VRI Lampung , “ Pak Gubernur  titip pesan , semoga jembatan yang telah dibangun ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Umbul Kadu dan sekitarnya.” paparnya

Pembangunan Jembatan yang semula ditargetkan selesai dalam 7 hari itu , ternyata selesai lebih cepat yakni 4 hari berkat bantuan masyarakat setempat , “  jembatan Umbul Kadu merupakan jembatan ke 2 yang dibangun oleh VRI Lampung dari donasi pribadi Gubernur M.Ridho Ficardo selaku Kamabida Gerakan Pramuka. “ Kata Sumarju.

Menurut Nugroho Sedjati, Ketua Vertical Rescue Indonesia Lampung mengatakan , jembatan gantung yang dibangun di Umbul Kadu tersebut diperuntukan untuk masyarakat setempat terutama anak-anak sekolah yang kesulitan akses jalan menuju sekolah dikarenakan harus menyeberangi sungai yang kerap banjir saat musim hujan

Sementara itu , Sulastri S.Pd yang merupakan Kepala Sekolah SDN 1 Bandar Dalam mengatakan ,sangat berterimakasih kepada pihak VRI Lampung dan Gerakan Pramuka Peduli, terutama kepada bapak Gubernur M.Ridho Ficardo atas dibangunnya jembatan gantung tersebut. “ kalau hujan bisa di pastikan ada sekitar 40% siswa yang tidak masuk sekolah, karena banjir, sedangkan untuk memutar jalan, siswa harus menempuh jarak yang lebih jauh,” Katanya.(Hendra/Sior)

Print Berita