Opini

Raja Hutan Turun Gunung bikin Huru Hara, Polemik dan Keselarasan Konservasi

Oleh :

Luthfiah Zain

&

Susni Herwanti

Mahasiswa Universitas Lampung 

 

Harimau Sumatera, yang disanjung sebagai “Raja Hutan”, telah mencuri sorotan panggung global dalam beberapa dekade terakhir. Namun, cahayanya yang gemilang tidak selalu memberikan berita yang menggembirakan. Di masa lalu, mereka memerintah di dalam hutan-hutan yang luas di tanah Sumatera, tetapi kini, bayang-bayang ancaman mengerikan menghampiri mereka, menimbulkan kecemasan mendalam di kalangan pecinta alam dan penggiat konservasi.

Harimau Sumatera bukan sekadar menjadi bagian dari ekosistem hutan yang rapuh, melainkan mereka juga terpaksa berhadapan dengan badai perburuan ilegal, badai deforestasi yang melanda, dan badai konflik manusia yang mengancam. Dampak dari ancaman-ancaman itu tidak main-main, menyebabkan penurunan dramatis dalam jumlah populasi mereka dan menyebabkan pecahnya habitat yang dulunya utuh, mengangkat risiko kepunahan mereka dalam waktu yang tidak terlalu jauh.

Provinsi Lampung, sebagai salah satu benteng terakhir bagi Harimau Sumatera, juga tidak luput dari gemuruh pukulan yang dahsyat. Interaksi antara makhluk agung ini dan masyarakat setempat seringkali menghasilkan ledakan konflik yang mengancam kedua belah pihak. Serbuan terhadap ternak yang dimiliki oleh manusia dan pertikaian yang bergejolak di wilayah perbatasan menjadi lautan masalah yang menggelora. Karena itulah, menjadi urgen bagi kita untuk merenungi secara mendalam persoalan ini dan bersatu untuk mencari jalan keluar yang berkelanjutan.

Harimau Sumatera, sebuah subspesies yang menakjubkan dari genus Panthera, berdiam di hutan-hutan tropis yang subur di Pulau Sumatera, Indonesia. Meskipun lebih kecil dari saudara-saudaranya di daratan Asia, kecantikan dan kekuatan mereka tidak terbantahkan. Dengan garis-garis hitam yang memukau dan wajah yang bulat, mereka menambahkan pesona khas pada keberagaman alam.

Sebagai predator puncak, Harimau Sumatera memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem di habitatnya yang lebat. Mereka menunjukkan sifat yang sangat teritorial, dengan kemampuan menjelajah luas yang mencakup ratusan kilometer persegi dari wilayah hutan mereka. Namun, keberadaan mereka terancam oleh ancaman yang disebabkan oleh manusia yang rakus akan keuntungan.

Perburuan ilegal yang merajalela, kehilangan habitat akibat deforestasi yang tidak terkendali, dan konflik dengan manusia telah menjadi momok yang mengintimidasi bagi kelangsungan hidup Harimau Sumatera. Meskipun upaya konservasi telah dilakukan dengan penuh semangat, tantangan yang dihadapi sangatlah besar. Kita menyaksikan dengan keprihatinan yang mendalam penurunan drastis dalam jumlah populasi mereka dalam beberapa dekade terakhir, menimbulkan ketakutan akan nasib mereka yang suram di habitat alaminya.

Sejarah harimau Sumatera merangkum rentetan interaksi yang panjang dan tegang antara manusia dan predator perkasa ini. Di zaman lampau, harimau dipandang sebagai simbol keagungan dan suci dalam kepercayaan masyarakat tradisional. Dihormati sebagai bagian tak terpisahkan dari ekosistem hutan, kehadiran mereka dianggap sebagai anugerah alam yang harus dijaga dengan penuh penghormatan.

Namun, perjalanan waktu dan transformasi budaya manusia telah mengubah pandangan terhadap harimau Sumatera. Di tengah perubahan pola pikir masyarakat, harimau mulai dianggap sebagai ancaman yang meresahkan bagi kelangsungan hidup manusia dan sumber-sumber kehidupan mereka. Pertumbuhan populasi manusia, perambahan hutan untuk pertanian, serta serangan terhadap ternak, semuanya menambah panjang daftar ketegangan antara manusia dan harimau.

Konflik antara manusia dan harimau kian meruncing seiring dengan menyusutnya habitat alami harimau akibat pembalakan liar dan urbanisasi. Harimau, yang dulu dipuja, kini sering digambarkan sebagai musuh yang mesti dihadapi. Ketegangan ini menggiring kedua belah pihak ke dalam spiral kekerasan dan ketidakpastian, menggugah kesadaran akan urgensi perlindungan alam dan keseimbangan ekosistem.

Provinsi Lampung di Indonesia telah menjelma sebagai salah satu medan perjuangan yang tegang bagi keberadaan Harimau Sumatera. Wilayah ini, yang dipenuhi oleh hutan-hutan yang luas dan kekayaan hayati yang melimpah, menjadi tempat yang diidamkan bagi pemangsa ini untuk berkembang biak dan beradaptasi. Namun, sinar keberadaan manusia yang semakin meluas, merambah ke dalam kawasan hutan untuk keperluan pertanian dan perkebunan, telah memunculkan bayangan yang mengancam bagi keberlangsungan hidup Harimau Sumatera di sini.

Provinsi Lampung memperlihatkan kemegahan alam yang menakjubkan, dihiasi oleh keelokan hutan-hutan yang menjulang tinggi dan keragaman hayati yang menakjubkan. Namun, belantara alam ini menjadi medan perang yang tidak terhindarkan antara manusia dan keberadaan Harimau Sumatera. Penetrasi manusia yang semakin meluas untuk kepentingan ekonomi telah menempatkan kehidupan hewan-hewan ini dalam bahaya yang semakin nyata.

Keberadaan Harimau Sumatera di Provinsi Lampung telah menjadi cerminan dari pertarungan sengit antara keinginan manusia untuk kemajuan dan pelestarian alam. Dalam konflik yang semakin meruncing antara ekspansi manusia dan perlindungan alam, nasib Harimau Sumatera di daerah ini bergelut di ambang batas kritis.

Permasalahan yang melibatkan masyarakat di Provinsi Lampung dalam konflik antara manusia dan Harimau Sumatera telah menjadi pemandangan yang memilukan. Gelombang serangan yang dilancarkan oleh harimau terhadap ternak dan manusia telah menimbulkan gelombang kehancuran yang memilukan, menciptakan luka yang mendalam dalam jiwanya. Masyarakat, sebagai saksi dan korban dari tragedi ini, terperangkap dalam lingkaran keputusasaan dan ketakutan yang tak berujung.

Namun, pada ironinya, upaya ekspansi lahan pertanian, yang seharusnya menjadi landasan untuk memenuhi kebutuhan dasar, malah menjadi pangkal untuk meningkatnya risiko dan ketidakpastian bagi masyarakat. Dorongan tak terbendung untuk menggapai kehidupan yang lebih baik telah menggiring mereka ke dalam labirin konflik, di mana setiap langkahnya penuh dengan bahaya dan ketidakpastian.

Tantangan yang dihadapi oleh masyarakat di Provinsi Lampung mencerminkan kompleksitas dilema manusia dalam pertarungan antara kebutuhan dan keberlangsungan. Di antara tekanan ekonomi yang tak terhindarkan dan panggilan alam yang semakin kuat, mereka terperangkap dalam pertarungan yang tak berujung, menambah kepedihan dan penderitaan yang melampaui batas kemanusiaan.

Di medan pertempuran antara manusia dan harimau, perluasan lahan pertanian dan perubahan pola hidup manusia telah menimbulkan konflik yang mengancam kedamaian alam. Dalam arena ini, terpanggillah kerinduan akan sinergi dan kekuatan bersama. Kita hadir dengan semangat yang membara, bersatu dalam tekad yang teguh untuk menghadapi tantangan ini.

Kerjasama yang harmonis antara pemerintah yang kuat, lembaga konservasi yang berkemampuan, masyarakat lokal yang berpengaruh, serta berbagai pihak terkait lainnya, menjadi fondasi tak tergoyahkan dalam menjaga keberlangsungan hidup harimau Sumatera dan menjaga kesejahteraan masyarakat di Provinsi Lampung. Peran penting masyarakat lokal dalam upaya konservasi ini tidak bisa diabaikan. Dengan visi bersama dan partisipasi yang aktif, kita membangun landasan kokoh untuk keselarasan antara manusia dan alam.

Melalui upaya kolektif yang kokoh dan terpadu, kita menciptakan jalan menuju perubahan yang mengagumkan, menyemai warisan kelestarian yang akan dikenang oleh generasi mendatang. Mari kita bersama-sama, dengan semangat yang menggelora, berlari menuju masa depan yang gemilang di mana kehidupan manusia dan keberagaman alam bersatu dalam keharmonisan yang abadi.

Masyarakat yang mulia, di dalam medan pertempuran antara kehidupan dan kehancuran, kita diberi kesempatan yang agung untuk menjadi pelindung alam, penjaga keberagaman, dan pionir perubahan yang agung. Saat kita berdiri di ambang sejarah, terdengarlah panggilan suci yang meminta partisipasi kita dalam upaya konservasi Harimau Sumatera, makhluk perkasa yang terancam keberadaannya.

Tidaklah cukup bagi kita untuk hanya menjadi penonton yang bisu dalam tragedi ini. Kita, sebagai penjaga sejati alam, memiliki kekuatan yang tak terhingga untuk mengubah takdir dan melawan gelombang kehancuran. Dengan langkah-langkah berani dan tekad yang tak tergoyahkan, kita mampu membela para penguasa hutan, mempertahankan kehidupan dan memastikan kelangsungan eksistensi mereka di bumi ini.

Momentum ini bukanlah hanya sekedar panggilan, tetapi juga kesempatan emas untuk menciptakan perubahan besar yang akan diabadikan dalam lembaran sejarah. Mari kita bersatu dalam semangat yang membara, bergandengan tangan dalam tekad yang bulat, dan bersama-sama memperjuangkan masa depan yang gemilang bagi Harimau Sumatera dan bagi kita semua. Bersama, kita mampu menciptakan keajaiban, mengukir jejak legenda, dan meraih kemenangan yang tiada tara bagi alam dan umat manusia.(*)

 

 

 

LAMPUNGMEDIAONLINE.COM adalah portal berita online dengan ragam berita terkini, lugas, dan mencerdaskan.

KONTAK

Alamat Redaksi : Jl.Batin Putra No.09-Tanjung Agung-Katibung-Lampung Selatan
Telp / Hp: 0721370156 / 081379029052
E-mail : redaksi.lampungmedia@gmail.com

Copyright © 2017 LampungMediaOnline.Com. All right reserved.

To Top