Malang, www.lampungmediaonline.com – Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang (FAPET UNISMA) melalui kreasi PukFes berhasil membuat Rumah Kreativ Mahasiswa di Laboraturium Lapang Terpadu Jengglong. PukFes adalah pupuk organic berbahan dasar kotoran ternak (feses). Rumah Kreativ Mahasiswa adalah program dari Universitas untuk memberikan ruang expresi bagi mahasiswa dalam menciptakan kegiatan yang dapat meningkatkan soft skills maupun hard skills mahasiswa. Univeristas memberikan pendanaan bagi proposal terpilih untuk melaksanaan program RKM.
Tim RKM mahasiswa FAPET UNISMA mengambil judul Sanggar PukFes sebagai Pusat Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Feses Ternak. Tim PukFes diketuai oleh Dastian Rifana dengan anggota Suci Lestari, Indra Gunawan, Lailatul Maslikha, Nanang Hariyanto, Maulana Azka Mahogra. Tim ini didampingi oleh Dr. drh. Nurul Humaidah, M. Kes. Kegiatan di Sanggar PukFes adalah Edukasi dan jasa pelatihan pembuatan PukFes. Masyarakat sasaran adalah petani, peternak, siswa SMK Peternakan dan mahasiswa Peternakan. Tim mahasiswa melakukan kegiatan edukasi dan pelatihan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi terkait PukFes.
Peternakan kambing terutama kambing dewasa mengeluarkan kotoran sebanyak 0,5-1 kg/ekor atau 15-30 kg/bulan/ekor. Pemanfaatan kotorang kambing menjadi PukFes yang mempunyai nilai ekonomis jarang dilakukan oleh peternak. Pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk organic akan menjadi pemasukan baru bagi peternak. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan alami seperti kotoran hewan, bagian tubuh hewan, tumbuhan, yang kaya akan mineral serta baik untuk pemanfaatan penyuburan tanah. Pupuk organic yang berasal dari feses mengandung satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Pupuk ini mempunyai kemampuan memberikan unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kotoran ternak dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena kandungan unsur haranya seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan tanaman dan kesuburan tanah serta unsur hara mikro di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, dan tembaga demikian yang disampaikan oleh ketuan tim PukFes Dastian.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Untuk pengenalan Sanggar PukFes Tim RKM PukFes melakukan publikasi melalui kegiatan edukasi dan demplot pembuatan PukFes di Desa Sumberejo Poncokusumo. Edukasi dan pelatihan dilakukan pada kelompok ternak Rojoko Tentrem. Ketua Tim memberikan edukasi berupa penyuluhan pentingnya pengolahan kotoran ternak menjadi PukFes yang mempunyai nilai ekonomis sedangkan tim melakukan demplot pembuatan PukFes. Ketua kelompok ternak Deni Nasareh menyampaikan bahwa ke depannya akan diproduksi PukFes dan keuangan akan dikelola kelompok ternak sehingga ada socioprneurship dalam produksi PukFes. PukFes sebagai bagian program RKM Universitas nanti akan menjadi sarana laboraturium lapang Prodi Peternakan sehingga akan berkelanjutan demikan kata penutup dari Nurul sebagai dosen pendamping.
Kegiatan RKM ini dilaksanakan berdasarkan pada misi untuk meningkatkan mutu dan produktivitas pada sektor peternakan pertanian dengan cara pengolahan limbah kotoran ternak dari sektor peternakan untuk dimanfaatkan menjadi pupuk organic yang bermanfaat bagi sektor pertanian sehingga cemaran terhadap lingkungan dan penggunaan pupuk berbahan kimia dapat dikurangi.
RKM SANGGAR PUKFES bukanlah sebuah penelitian, bukan pengabdian dan bukan bisnis. Namun, sebuah program pelayanan pembuatan pupuk organik sebagai wadah untuk pengetahuan, infomasi dan interaksi dalam pelayanan jasa serta pembentukan jejaring.
Mahasiswa Prodi Peternakan Universitas Islam Malang menggelar kegiatan sosialisasi “EDUKASI dan PELATIHAN: Sanggar Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Feses Ternak” di Dusun Jajang Desa Sumberejo, Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kegiatan ini bertujuan menjadikan peternakan milik masyarakat sebagai “Sanggar pelatihan” untuk membuktikan penerapan hasil inovasi yang telah dikonsepkan di kampus.
Kegiatan sosialiasi yang dilakukan oleh tim RKM Unisma, dan peternak sekitar Desa Sumberejo Kabupaten Poncokusumo. Dr. drh. Nurul Humaidah, M. Kes selaku dosen pembimbing tim RKM juga sebagai seorang dokter hewan, dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi dengan hadir langsung di tengah masyarakat untuk merumuskan masalah serta memberi solusi.
Program Rumah Kreatif Mahasiswa (RKM) Sanggar Pukfes dilaksanakan sebagai upaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan bahaya cemaran limbah peternakan yang tidak diolah dengan benar bagi lingkunga, sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan pengukuran indikator keberhasilan program tersebut yang mengacu pada: Kelembagaan mahasiswa berbasis masyarakat luas yang mampu membaca potensi usaha dan kebutuhan masyarakat, kelembagaan baru berupa Sanggar Pukfes sebagai pusat pelatihan pembuatan pupuk organic berbasis feses yang sudah bekerjasama dengan desa serta potensi keberlanjutan program pasca kegiatan.(*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id