AKU INGIN MENGENALMU DENGAN SEDERHANA
–Kepada Risna Dawati
Aku ingin mengenalmu dengan sederhana
Seperti senja
Datang dengan ke indahan
Kepergiannya yang masih di rindu
Namun ia kembali di esok harinya
Aku ingin mengenalmu dengan sederhana
Air menetes dengan per-la-han
Tumbuh menjadi karang yang kuat
Aku ingin mengenalmu dengan sederhana \
Rindu yang menyala
Tak hilang secara tiba-tiba
Dan sesaat
Aku ingin mengenalmu dengan sederhana
Puitis disetiap pertemuan
Merasakan kehidupan yang indah
Tak ber-air-mata
Aku ingin mengenalmu dengan sederhana
Kasih sayang
Akan menjadi tumpukan keindahan, dan kenyamanan
Dengan arogan kita bisa saling membenci
Seperti alam yang membuat banyak catatan buruk
Aku bisa untuk lebih dari sekedar sederhana
Namun kesederhaan itu lebih bijak
Kesederhanaan harus kita rayakan setiap saat
Karena banyak orang yang tidak mengerti tentang itu
Dan mereka bahkan ingin belajar dari kita
Tentang kesederhanaan
Jogja, september 2017
BUNUHLAH SEPI ITU
Angin dari timur laut
Mebawa kabar duka
Tentang auara wajahmu
Yang terlukai kenangan
Doa-doa kupanjatkan
Kata bijak kuhaturkan
Untuk menjadi penenang sesaat
Namun semuanya tidak akan berarti
Jika sepimu adalah banyangan dan kenangan
Cinta adalah pikiran kita
Ia menjelma sesuatu yang sakti
Tanpa kita mengathui
Bisa menjadi apapun dan siapapun
Merubah setiap kondisi
Dari tawa ke sedih
Dari bahagia ke luka
Dan sebaliknya
Bunuhlah sepi itu
Sebelum sepi membunuhmu
Dan kau akan terkutuk oleh kenangan cintamu sendiri
Jika kau masih menyukainya
Kusediakan taman indah di hatiku
Dan bahu sebagai penenang hati mu
Jogja. September 2017
PENJAMUAN RINDU
Na
Aku ingin bertemu denganmu
Melepas rindu yang tumbuh dengan cepat
Masuk kedalam pikiran
Hilang sesaat saat aku terlelap
Na
Masa lalumu hanyalah kenangan yang tak perlu kau sedihkan
Berdiam diri dengan bayangan semu
Ia akan mengusikmu dengan terus menerus
Dan kau tidak akan tumbuh menjadi pepohonan rindang
Yang menyejukkan
Na
Aku hadir bukan sebagai saksi
Atas air mata yang kau jamah dari kenangan
Aku adalah embn yang sejuk
Untuk mennyejukkan wajahmu
Yang panas dengan air mata
Aku adalah senja
Yang banyak disukai oleh sepasang kekasih
Untuk melepas penat
Senja yang indah dan mempesona
Jogja, septermber 2017
SAKSI AIR MATA
Tanpa kau memintanya
Aku tak ingin mengajarkan tentang cinta
Karena kau lebih memahaminya
Aku hanya ingin memeluk kesedihan cintamu
Kepada siapapun
Yah cinta yang bisa menjadi belati kehidupanmu sendiri
Aku tidak ingin mengenal dan mengatahui
Tentang cerita lelaki yang hadir kedalam pikiranmu
Cukup kau ceritakan kebahagiaanmu
Karena itu akan lebih bijak
Untuk membuatku tenang dengan doa-doa
Yang kuminta kepadaNya atas kebahagiaanmu
Janagan pernah bersedih
Hidup tidak untuK disedihkan
Hidup adalah senyum, canda, dan tawa
Cukup kau jadikan air matamu
sebagai saksi kebahagiaanmu
air mata tidak melulu milik kesedihan
karena mata dan kesedihan bukanlah sepasang kekasih
Jogja, september 2017
*Rudi Santoso, lahir di Sumenep Madura. Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga. Pendiri Kominitas Gerakan Gemar Membaca dan Menulis (K-G2M2). Beberapa puisinya termaktub dalam, Secangkir Kopi Untuk Masyarakat (2014), Sajak Kita (GemaMedia2015), Surat Untuk Kawanan Berdasi (2016), Ketika Senja Mulai Redup (2016,) Moraturium Senja (2016), Antologi Cerpen Muda Indonesia (Gema Media 2015), dan beberapa puisinya telah terbit diberbagai media cetak lokal dan nasional, buku puisi tunggalnya “Kecamuk Kota” (Halaman Indonesia 2016)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
