TUHAN MEMPUNYAI RENCANA LAIN
-Kepada: Husnul Khotimah
Pernikahan yang meriah itu
Yang kemudian menjadi debu
Adalah cinta yang tidak berada dalam catatan Tuhan
Berdzikir dan berdoa
Adalah cara ampuh menghapus segala kegundahaan
Bukan karena kecongkaan seorang lelaki
Meminang perempuan lalu ditinggal
Bukan karena kemalangan hidupmu
Untuk berbakti kepada seorang suami yang terputus di tengah jalan
Ini hanyalah catatan Tuhan yang belum puitis untuk kau rasakan
Bayi lelaki yang saat ini berada diharibaanmu
Sebagai tempat memalingkan rindu dan cinta yang pernah kau punya kepada suamimu dulu
Pagi buta kau rela pergi mencari rezeki untuknya
Dari kesetiaanmu menyusui dan mengasuhnya
Dia akan tumbuh besar menjadi lelaki yang perkasa dan kuat
Satu saat akan berbisik pelan ke telingamu
-Kau adalah perempuan yang tabah dan tangguh
aku anakmu ingin menjadi pahlawan di medan peperanganmu
Sekalipun aku harus berdarah bahkan mati di peperangan itu, ibu
Tidak ada yang mengerti dengan pertunjukan tuhan
Selain kita hanya menyakini bahwa tuhan adalah sang pencipta
Dan tidak pernah membenci hambanya
Seberapa kuat dirimu atas cobaan-nya
Kau harus menjadi hamba yang kuat dan terus berlindung kepada-nya
Yakinlah, bahwa tuhan mempunyai cara lain untuk membahagiakanmu
Yogyakarta, Juli 2017
KELAK JIKA KAU TUMBUH BESAR
-Kepada: Aqil Zainul Wali
Kelak jika kau tumbuh besar
Jadilah lelaki seperti ibumu yang perkasa dan kuat
Siap dihamtam amarah gelombang lautan
Siap tenggelam di laut yang paling dalam
Kelak jika kau tumbuh besar
Jangan jadi lelaki penghianat
Sebab ibumu tidak pernah menghianatimu
Dia setia berada disampingmu
Menyusui di tengah malam
Sekalipun kantuk menghantam
Kelak jika kau tumbuh besar
Jadilah lelaki seperti ibumu yang tabah
Tabah merawatmu sekalipun tanpa seorang suami
Tabah mencari rezeki untuk biaya hidupmu
Kelak jika kau tumbuh besar
Jangan menjadi lelaki yang angkuh
Untuk mencium telapak kaki ibumu
Merawatnya dikala tua
Bukankah surga berada di bawah telapak seorang ibu..?
Suatau saat kau akan mengerti
Banyak seorang anak yang angkuh
Berani memperkosa, dan menganiaya ibunya
Sedangkan seorang ibu telah mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan
Kelak jika kau tumbuh besar
Mendekatlah kepada-Nya
Untuk banyak berdzikir, bershalawat, dan berdoa
Sebab itu adalah hadiah yang paling berharga untuk seorang ibu
Yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun
Dan kau telah berharga dari apapun bagi ibumu
Yogyakarta, Juli 2017
SEDERHANA DAN SINGKATNYA BEGINI
–Kepada: Perempuan-Perempuan Dunia
Jadilah perempuan seperti seorang ibu
Berteriak
Menangis
Berjuang
Mempertaruhkan nyawanya
Untuk melahirkan seoraang anak
Jadilah perempuan yang berada digarda terdepan
Melawan penindasan dan ketidakadilan
Karena kekuatan sebenarnya bukan atas dasar fisik
Tapi jiwa semangat dan juang yang tinggi
Dan kau masih menjadi perempuan
Yang alay
Yang manja
Hidup mewah, dengan pergi ke mall-mall
Atas perjuangan ibumu
Jika demikian kebenerannya
Kau adalah perempuan yang malang
Yogyakarta, Juli 2017
*Rudi Santoso, Lahir di Sumenep Madura. Mahasiswa Sosiologi UIN Sunan Kalijaga. Pendiri Komunitas Gerakan Gemar Membaca dan Munulis Sumenep (K-G2M2), Aktif Diberbagai Organisasi, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Pemuda Melawan Korupsi (GPMK), Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (DEMA Fishum), Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB). Berbagai Karyanya Telah Terbit Diberbagai Media Cetak Lokal dan Nasional, Buku Puisi Tunggalnya “Kecamuk Kota” (Halaman Indonesia 2016).
Nomer Handphone : 0878-3855-8867