PUISI PUISI KARYA NANANG R

LANGKAH KARYA

Adalah kau puisi

mematri setiap episod

langkah yang semakin jauh.

Adalah engkau puisi,

kaum petani memadu

imajenasi dari setiap lekuk

embun dan semak belukar.

Kelakar bambu,

yang tak lagi tabu

dari puncak Pesagi aku lihat

langkahmu puisi.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 2 November 2016

SELAMAT MALAM KEKASIH

Ketika hening,

melipat belalak surya

memadati cahaya

lampu-lampu suram di balik jendela kaca,

adakah yang kau rasa.

Kekasih-

kau sambut malam,

dengan senyuman hingga terpejam,

berharap mimpi indah

menyambut terang.

Selamat malam kekasih.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 26 November 2016

SELEMBAR KERTAS

Larut sudah,

goresan tinta hitam

sebidang tanah

menjadi selembar kertas.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 27 November 2016

Cerpen

ADALAH DIA

Hujan sore ini telah turun mengundang dingin khas November

ya, begitulah kata mereka kelakar renyah di beranda rumah dengan suguhan kopi hangat dan pisang goreng yang kubeli di pasar pagi tadi.

Entah apa yang singgah di benak ini

seperti sesuatu yang tiba menjegal

ulu hati,

seperti ada yang kurang tanpa kekasih hati meski hanya di layar ponsel bagiku lebih dari cukup

kae kendala jarak.

Dan benar saja, keadaan ini membuat hayut dalam lamunan memandang gelayut butiran hujan dan menghempaskan diri seakan putus asa.

Tak berapa lama ponselku menunjukan notifikasi WA,

”Hay mas.

Selamat sore”

Karena terlalu menikmati lamunan

sengaja aku biarkan,

dan selang berapa menit dia kirim pesan ke dua.

”Sore mas kemana aja hari ini kok gak ada kabar”

Aku berusaha memahami pesan ke dua,

dari sudut mana dia memandang sehingga menuntun jemarinya merangkai kata.

“Maaf mas sehari ini terlalu sibuk bekerja”

Layak nya seorang kasmaran rasa bercampur girang

kembali aku baca pesan ke dua, tak terasa

seiring berjalan nya waktu dengan lelah bersanding secangkir kopi yang mulai dingin dan hujan tak kunjung reda,

kumandang Adzan Ashar menggugah kewajiban berbalut doa.

Singakat memang sebuah derama tentang cinta tak ubahnya tetesan hujan mengendap lalu menjamah setiap lekuk mengaliri hingga ke hulu.

Adalah dia.

Banjarnegara, Jawa Tengah 29 November 2016.

PESAN MALAM

Aku sadari dinginmu

dilipatan malam

menyimpan belalak mata

menerka mimpi.

Vina,

sudahkah kau baca

pesanku tadi?

Kurasa tidak-

karena kau lebih suka

membuka mimpi

dengan sisa senyuman.

Banjarnegara, Jawa Tengah, 30 November 2016.

Tentang penulis:

Nanang romadi tinggal di Desa Pagar Dewa Lampung Barat. Nanang R bergabung aktif dalam sekolah sastra ( KOMSAS SIMALABA)

Hp: 081519180004

Wa: 0815 19180004

Fb: Nanang Romadi

Pin: D65AB0C7

Email: Hprestu838@gmail.com

DARI PENGASUH

Terhitung mulai Januari 2017 semua puisi yang kami publikasikan di www.lampungmediaonline.comakan kami seleksi untukdibukukan dalam setiap triwulan. Sehingga dalan setiap tahun akan ada 4 buku yang kami terbitkan. Program ini bertujuan untuk mendokumentasi karya penulis sebagai bahan evaluasi serta merupakan penghargaan terhadap karya-karya yang telah dikirim ke media ini.

Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.con atau inbox akun fb Riduan Hamsyah.

Print Berita