HANYUT OLEH RAYUAN
Nona!
ingatkah kau di saat kutelusuri jalanan setapak dan retak?
dia membawaku ke arah tak tentu
tebal kabut bukan lagi rintangan, jari tangan serta betis kian kram.
Dari atas bukit terlihat kumpulan merpati menari
memecah konsentrasi di saat pikiran ini mulai ternetralisir. Dan, kembali kudaki bukit itu. Sejenak kumenatap arus sungai, lalu menyelami
tak sadar kini terhanyut hingga kemuara. Nona, jangan biarkan aku kian hanyut hingga mengarungi lautan itu.
Kini!
lautan berikan ombak, terombang-ambing laksana buih tak berarti
terhempas di antara bebatuan karang, damparkan hingga kepulau seram.
Bahway, Lampung Barat 20 November 2016.
SECANGKIR IRAMA KOPI
Hentakan drum memecah sunyi. seruling membelai aroma kopi bernada tingi, sajian di antara kepulan asap memenuhi ruangan.
Suara itu, melarutkan lamunan. penat yang tiada bosan, pikiran layaknya luka terkontaminasi bakteri.
Syair-syair itu membujuk amarah, pekikkannya, merupa elang dahaga di tengah padang tandus dipukul terik mentari.
Dan, hingga ahirnya waktu berikan jawaban.
Bahway Lampung Barat 8 Desember 2016.
LEPAS DARI BEBAN
Awan gelap menjelma saat pagi, deras hujan kian bertambah jadikan arus sungai meluap terjang dinding bebatuan. Menoleh akan semak telah berganti rimba, terpaku tiada kata dari balik jendela.
Namun-
ada setitik rasa lega, sang surya telah menyapa dengan teriknya di hari kemarin, belenggu tak lagi jadi mimpi yang terus menghantui.
Bahway Lampung Barat 8 Desember 2016.
RATAPAN PAGI
Terjaga dari mimpi
dering handphone teramat bising dalam gendang telinga, terenyuh hati oleh kekata di balik sana. Meratap, berlinang air mata tak kuasa menahanya. Suaramu getarkan jiwa, Ibu.
Ibu!
Bibir ini terasa kelu, tiada kekata terlahir
hanya kata maaf serta sabar yang bisa kuberi. Begitu banyak dosa dalam diri, dalam diam kembali kumemahat bias kasih sayang tulus darimu
bakti diri seakan sirna oleh ego.
bahway, Lampung Barat 5 Desember 2016.
Tentang penulis Ahmad Rifa’i, tinggal di bahway, kec balik bukit, kabupaten lampung barat. Profesi sehari hari petani di perkebunan kopi, tergabung di sekolah menulis komsas simalaba dan beberap karya telah dimuat di media online lampungmediaonline.com.
Akun fb putra bwi. Wa 085658985498
DARI REDAKSI
Kami memberikan ruang kepada siapapun untuk berkarya. Bagi kami, kesusastraan nasional itu sesungguhnya adalah sebuah keberagaman; mulai dari sastra kaum pemula, sastra kaum tepi, hingga sastra kaum yg telah memiliki label nasional alangkah indahnya bila kita sepakat untuk dilihat secara bersama sama dan miliki tempat serta ruang yang sama pula untuk dihargai sebagai bagian dari corak warna dalam keberagaman. Sebab kita semua memiliki hak untuk hidup serta menemukan bentuk. Silahkan kirim karya anda ke email: riduanhamsyah@gmail.con atau inbox akun fb Riduan Hamsyah.
Terhitung mulai Bulan Januari 2017 setiap puisi yang dimuat Lampung Media Online akan kami rangkum dan kami terbitkan menjadi buku antologi puisi bersama dalam setiap triwulan, maka dalam setahun kami akan menerbitkan 4 buku. Selanjutnya buku-buku ini berhak dimiliki oleh setiap penulis dan pembaca Warta Lambar di manapun berada sebagai bukti dokumentasi karya serta penghargaan kami yang sangat tinggi kepada para penulis agar karya-karyanya terkemas dengan baik. (Salam kreatife)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
