Tanggamus.www.lampungmediaonline.com.- Sebagai rangkaian perayaan hari Kopi Internasional, Nestle Indonesia kembali menegaskan komitmentnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani kopi melalui pengembangan skema bisnis klaster.
Dengan mekanisme ini para petani akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan secara komprehensif mulai dari peremajaan kebun dalam bentuk pemberian bibit kopi kepada para petani, akses teknologi budi daya, pemberian sarana paska panen serta akses dan perbankan.
Menurut Direktur Legal dan Corporate Affairs PT. Nestle Indonesia, Debora Tjandrakusuma, pasokan bahan baku dari para petani kopi di Lampung memiliki peran yang penting bagi keberlanjutan bisnis dari PT. Nestle khususnya dalam menghadirkan produk-produk kopi berkualitas.
“Nestle berkomitment mendukung para petani untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil produksi mereka yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan produktifitas dan kualitas tinggi maka kesempatan para petani kopi untuk dapat bersaing dipasar kopi nasional dan global juga akan semakin terbuka lebar, ” kata Debora, Sabtu (30/9) saat menyampaikan sambutan dalam perayaan hari Kopi Internasional di Pekon Negeri Agung Kecamatan Talangpadang.
Dikatakan Debora, bahwa PT. Nestle Indonesia telah membangun kemitraan strategis dengan para petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat sejak tahun 1994. Kemitraan ini telah memperoleh validasi 4C (Common Code For the coffee community), sebuah standar yang disusun oleh 4C association yang mencakup berbagai aspek dalam pertanian kopi yang berkelanjutan.
“Model kerjasama ini telah berhasil membantu para petani kopi untuk meningkatkan produktifitas serta kualitas hasil produksi mereka, mendapatkan kemudahan akses pasar serta dukungan perbankan yang diperlukan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan mereka, pada saat yang bersamaan kami mendapat jaminan pasokan biji kopi berkualitas, ini merupakan cara kami dalam mendukung terciptanya masyarakat yang sukses dan tangguh, “jelasnya.
Debora juga menegaskan pentingnya mengembangkan model financial ecosystem untuk terus meningkatkan keunggulan kompetitif para petani ditengah berkembangnya industri kopi.” Saat ini, lebih dari 16.000 petani kopi di Tanggamus telah memiliki Bank Lakupandai di BTPN dan akses untuk mendapatkan kredit usaha rakya, ” kata dia.
Terkait potensi yang dimiliki Industri kopi Indonesia, kepala pusat data dan informasi kementerian perindustrian Willem Petrus Riwu mengatakan bahwa sebagai negara penghasil biji kopi terbesar keempat didunia Indonesia memproduksi rata-rata 639 ribu ton pertahun atau sekitar 8 persen dari produksi kopi dunia.
“Kami. Optimis bahwa pertumbuhan kelas menengah dan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia juga akan meningkatkan industri kopi didalam negeri secara signifikan,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung yang diwakili Asisten Bidang Ekobang, Adeham mengatakan bahwa perkembangan industri kopi memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan pembangunan daerah Lampung.
“Provinsi Lampung sangat berpotensi tinggi untuk menjadi wilayah pengekspor kopi terbesar di Indonesia, namun peningkatan produktivitas dan kualitas petani kopi masih menemui hambatan yang antara lain disebabkan oleh banyaknya tanaman kopi yang sudah berusia tua, ” ujar Adeham.
Adeham juga menyampaikan jika Hari Kopi Internasional menjadi sebuah momentum untuk semakin menegaskan komitmen pemerintah dalam menjadikan kopi sebagai komoditas andalan Lampung.
” Program pendampingan dan pelatihan untuk para petani kopi di Lampung yang telah dilakukan oleh PT. Nestle Indonesia selama lebih dari 20 tahun terakhir ini menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung produktivitas dan kualitas kopi Lampung. Saya sangat mengapresiasi upaya tersebut, terlebih lagi seluruh produk Nescafe yang diproduksi di Pabrik Panjang juga telah menggunakan 100 persen biji kopi Lampung dan menggunakan logo siger dikemasannya, ” ujar dia.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Asisten Bidang Ekobang Setkab Tanggamus FB. Karjiono yang mewakili Wabup Tanggamus Hi.Samsul Hadi mengungkapkan bahwa ada beberapa permasalahan yang dihadapi petani kopi dalam pengembangan dari mulai hulu hingga hilir hasil perkebunan di Tanggamus.
“Saat ini adalah permintaan yang banyak tetapi belum dapat diseimbangkan dengan hasil produksi yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya hal ini disebabkan antara lain, kurangnya sinergi antara instansi terkait, produktifitas tanaman masih rendah, keterampilan kemampuan dan petani yang belum berkembang,” kata Karjiono.
Pemkab lanjut, Karjino sangat mengapresiasi program pembinaan dan bantuan bibit yang telah dilakukan oleh PT Nestle Indonesia terhadap petani kopi di Tanggamus.
“Nestle sudah lama bermitra dengan petani kopi di Tanggamus, bahkan mereka juga membantu peremajaan pohon kopi tua, terhitung sejak tahun 2014 PT Nestle sudah membantu 4 juta bibit untuk peremajaan. Mudah-mudahan hal ini bisa diikuti oleh mitra lain sebab di Tanggamus ini bukan hanya Nestle saja yang mengambil kopi dari petani di Tanggamus, ” ujar Karjiono.
Keuntungan bermitra dengan PT Nestle diungkapkan Feri Elpinson, menurut dia, dengan bertani kopi menjadi suatu usaha yang menjanjikan.” Sejak bermitra dengan Nestle, produktivitas biji kopi kebun saya meningkat hampir tiga kali. Lipat, bahkan luas lahan saya sudah bertambah dari satu hektar menjadi lima hektar, ” kata Feri.
Dalam hari perayaan hari Kopi internasional itu, Pemprov Lampung bersama PT Nestle memberikan bantuan kepada petani kopi mulai dari bibit hingga peralatan pasca panen.(man/sior)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
