Metro, www.lampungmediaonline.com – Proyek perbaikan jalan provinsi yang berlokasi di Jl. Sultan Syahril Tejoagangung Metro Timur menuai kritikan dari masyarakat. Dugaan jalan tersebut diperbaiki mengunakan pola ‘Tambal Sulam’ yang dinilai menjadi sumber pengucuran anggaran secara sia-sia.
“Proyek-proyek perbaikan aspal jalan berpola tambal sulam sudah sangat biasa dikerjakan. Sehingga praktek pekerjaan proyek itu ditanggapi masyarakat sebagai proyek penghamburn uang pemerintah saja,”kata Sutarni (45) Warga Tejoagaung, kamis (20/7).
Menurutnya pola seperti itu bukan rahasia umum lagi. Pekerjaan terlebih dahulu melakukan pengukuran aspal yang akan dikorek nantinya. Setelah diukur, maka dilakukan pengorekan dan selanjutnya dibekas korekan kemudian dimasukan batu diratakan serta disiram pasir dan disiram aspal panas.
“Setelah itu selesai permukaan jalan aspal tidak merata dan bergelombang. Akibatnya tentu sudah dapat diprediksi, jika jalan tersebut bisa dipastikan cepat rusak,”tungkasnya.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Metro bidang Bina Marga yang menangani tender pemeliharaan rutin dari Provinsi Lampung. Hingga berita ini diterbitkan belum bisa dikompirmasi mengenai petunjuk teknis pelaksanaan proyek tambal sulam tersebut. (Rud)