Pringsewu, lampungmediaonline.com – Bantuan dana desa pekon way krui tahun 2015 degan anggaran Rp 260 juta dan dana desa 2016 dengan anggaran Rp 597 juta di duga pekerjaannya terbengkalai, hal tersebut terlihat dari beberapa aitem seperti dana desa pekon way krui tahun 2015 untuk pembuatan talut dan gedung paud namun gedung paud tersebut bangunannya belum terselesaikan dan juga dana desa tahun 2016 cermin pertama sebesar 60% / Rp 358 juta untuk pembuatan gedung posyandu dan drainase panjang 515 serta gorong-gorong satu titik namun pekerjaan tersebut terbengkalai dan hanya membangun drainase sepanjang 495 meter namun cermin kedua sebesar 40% sudah bisa di cairkan sedangkan pekerjaan tersebut belum selesai 60%.
Dalam hal ini saat kami konfirmasi dengan kepala pekon way krui khoiri mengatakan bahwa dana desa tahun 2015 dan 2016 yang cermin pertama 60% masih di kelola oleh pjs Reza sebab kemarin ada pemilihan kepala pekon namun sagat di saya kan pekerjaan tersebut terbengkalai” saya baru jadi kepala pekon mas jadi saya tidak tau persisnya uang dana desa tahun 2015 dan 2016 yang 60% itu kemana sebab pengguna anggaran pak Reza pjs pekon way krui , memang benar pekerjaan tersebut terbengkalai seperti gedung paud tahun 2015 belum selesai pekerjaannya dan dana desa tahun 2016 yang 60% yang seharusnya untuk membangun gedung posyandu, drainase 515 meter, dan satu titik gorong-gorong namun yang di kerjakan hanya drainase sepanjang 495 meter saja”kata khoiri kepala pekon way krui, selasa(279).
Lanjut khoiri, kami juga sudah melaporkan masalah tersebut ke BPMPP, inspektorat dan sekda namun sampai sekarang belum ada penyelesaian yang jelas dan hanya sebatas omogan saja tentunya masyarakat pekon way krui yang di rugikan”kami sudah melaporkan permasalahan tersebut ke BPMPP, inspektorat, Sekda dan Camat dan Reza selaku PJS pekon way krui sudah membuat surat kesepakatan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut namun sampai sekarang pekerjaan tersebut belum di kerjakan dan inspektorat kemarin juga datang hanya sebatas mau manggil reza katanya, kalau sampai bangun tersebut tidak di kerjakan jagan-jagan tidak di kerjakan kayak gedung paud tahun kemarin, tentunya masyarakat pekon way krui yang di rugikan”tegas khoiri kepala pekon way krui.
Di tempat terpisah kami konfirmasi degan mantan bendara desa pekon way krui, Supardi mengatakan gimana kerjan itu mau selesai kalau uang tersebut di mintak sama pjs reza Rp 206 juta dan yang di belanjakan hanya Rp 137juta”gimana mau selesai mas uangnya aja di mintak pjs reza Rp 206 juta dan dimintak oleh carik Rp 15 juta untuk biaya pelatihan dan yang di belanjakan material serta untuk bayar tukang hanya 137 juta untuk mebuat drainase panjang 515 meter, gedung posyandu, dan gorong-gorong ” ungkap supardi.
Terkait hal ini saat kami konfirmasi degan camat banyumas, tidak ada di kantor dan kami konfirmasi dengan kasi PMD, zainal arifin mengatakan bahwa pak camat DL (dinas luar) kalau terkait masalah dana desa pekon way krui dari kecamatan sendiri ada yang namanya tim monitoring dan evakuasi termasuk saya ini “pak camat lagi ada kegiatan di kecamatan pagelaran utara kalau masalah dana desa pekon way krui memang dari kecamatan ada yang namanya tim monitoring dan evakuasi termasuk saya anggotanya dan diketuai pak camat memang pekerjaan tahap cermin pertama yang 60% belum terselesaikan yang tahap kedua bisa di cairkan saya kurang jelas mas itu camat yang lebih paham”kata zainal kasi PMD kecamatan banyumas.
Lanjut zainal, kemari kami sudah kasih tau ke pak camat bahwa pekerjaan dana desa tahun 2015 saja belum selesai dan yg pencairan tahap cermin pertama 60% juga pekerjaan belum ada tapi tetep pak camat masih megeluarkan rekomendasi pencairan tahap kedua” sudah saya sampaikan ke pak camat mas bahwa dana desa pekon way krui tahun 2015 belum terselesaikan gedung paud nya dan yang tahun 2016 tahap cermin pertama 60% yang di kerjakan hanya drainase 495 meter belum ada 60% pekerjaannya namun tetep aja rekomendasi pencairan tahap kedua tetep di buat mas, sebab selama ini pak camat sakit sakitan mas jarang masuk kantor semenjak menjadi camat” tegas zainal.(fakih).
