Oleh : Dyah Tari Nur’aini, SST.
Meskipun sudah usang karena bosan, nyatanya isu wabah Covid-19 masih menarik untuk dibahas. Salah satu alasannya adalah belum ditemukannya cara untuk menghentikan virus ini supaya musnah dari muka bumi.
Sejauh ini, masyarakat hanya bisa memperkecil peluang untuk tidak tertular saja. Protokol kesehatan pun akhirnya tercetus untuk dilaksanakan. Mulai dari menjaga jarak di tempat umum, mencuci tangan/menggunakan handsanitizer, memakai masker, dan penggunaan thermogun di tempat umum.
Lampung menjadi provinsi yang patut waspada. Meskipun hanya memiliki kasus positif 3.065 jiwa per 24 November 2020, namun secara geografis Lampung menjadi pintu masuk Pulau Sumatera perantau dari Pulau Jawa yang mengakses jalur laut. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa DKI Jakarta masih mendominasi dengan jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 130.461 jiwa dalam periode yang sama.
Jangan sampai tiba-tiba terjadi lonjakkan jumlah kasus positif, karena tidak mengetahui bahwa sedang berinteraksi dengan Orang Tanpa Gejala, termasuk yang berasal dari penumpang kapal. Sejauh ini, Badan Pusat Statistik provinsi Lampung mencatat melalui Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi bahwa 89,54% masyarakat sudah patuh dalam memakai masker, 72,42% masyarakat sudah patuh dalam menggunakan handsanitizer, 69,51% masyarakat sudah patuh dalam mencuci tangan selama 20 detik, dan 74,37% masyarakat sudah patuh untuk menghindari kerumunan.
Data tersebut menunjukkan bahwa penerapan protokol kesehatan belum dilaksanakan secara penuh oleh masyarakat. Diantara alasan masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan adalah tidak ada sanksi jika tidak menerapkan protokol kesehatan (53,68%), tidak ada kejadian penderita Covid-19 di lingkungan sekitar (46,06%), dan mengaku bahwa pekerjaan menjadi sulit jika harus menerapkan protokol kesehatan (29,52).
Jika dilihat dari frekuensi keluar rumah saat ini dengan sebelum adaptasi kebiasaan baru, maka 42,98% masyarakat mengaku bahwa lebih sedikit keluar rumah dibandingkan sebelum adaptasi kebiasaan baru. Jumlah tersebut tentu sangat rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kasus positif Covid-19. Hal ini disebabkan karena semakin dilonggarkannya PSBB di Lampung.
Pandemi Covid-19 ini mengajarkan manusia akan banyak hal, salah satunya adalah bagaimana menjaga kedisiplinan dalam kondisi darurat. Berdasarkan data yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik diatas, memperlihatkan bahwa masyarakat Lampung sebagian besar mengaku sudah mematuhi protokol kesehatan. Tentu harapan kita semua adalah protokol lesehatan bisa dipatuhi oleh semua masyarakat.
Namun, budaya masyarakat Indonesia juga masih belum bisa dilepaskan, dimana aturan akan tetap dilanggar jika tidak ada punishment. Bahkan setelah ada punishmentpun masih banyak aturan yang dilanggar apalagi jika tidak ada. Ini juga menjadi PR bersama.
Pada akhirnya prinsip kebersamaan harus terus ditingkatkan dalam situasi pandemi ini. Jangan sampai kita egois dan percaya diri memiliki imun yang kuat, namun ternyata membawa virus bagi keluarga kita di rumah.
Penulis merupakan Statistisi Pertama BPS Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
