PENGARUH KEBAHASAAN PADA BUKU SISWA SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS IX MTs

Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)merupakan buku yang cukup mengandung nilai-nilai dan pesan moral yang mampu membentuk karakter, melatih kecerdasan dan juga kepribadian peserta didik itu sendiri. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)juga buku yang membahas mengenai asal usul, perkembangan, tokoh-tokoh islam mulai dari sebelum Nabi Adam diciptakan hingga wafatnya Rasulullah saw, termasuk perkembangan islam pada zaman Shahabat hingga saat ini.

Di dalam sebuah buku, unsur bahasa merupakan salah satu hal terpenting yang harus terdapat didalamnya. Karenaitu, bahasa inilah yang akan menjadi acuan kesuksesan belajar baik dalam mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya dari tujuan pembelajaran tersebut. Nah, dengan begitu kita akan mengetahui bahwa bahasa yang sulit dipahami, akan sulit juga diterima oleh peserta didik. Begitu pula sebaliknya, bahasa yang ringan dan mudah dipahami akan membantu proses belajar peserta didik dalam menerima isi materi pada buku tersebut. Bahasa yang mudah akan dapat membantu peserta didik untuk dapat menghayati materi yang disampaikan. Sehingga hal ini akan memberikan dorongan positif dan motivasi kepada peserta didik untuk terus belajar, terkhusus mengenai Sejarah Islam.

Peserta didik pada jenjang menengah ini kisaran berusia 13-15 tahun, nah pada umur-umur seperti inilah peserta didik bisa dikatakan masa remaja awal. Dimana pada masa ini, peserta didik sedang dalam masa mencari jati diri dan masa  perubahan baik secara fisik maupun psikologis. Dan dengan adanya perubahan ini, jangan sampai rasa jenuh dapat berdampak negatif bagi pola belajar peserta didik.

Tidak dapat dipungkiri, rasa jenuh yang dialami peserta didik dalam belajar juga dipengaruhi adanya faktor bahasa. Bahasa yang mereka terima cenderung jelimet atau susah dimengerti. Seperti contoh dengan adanya bahasa ilmiah yang tidak disertakan arti ataupun glosarium. Selain itu, bahasa asing atau ilmiah cenderung tidak dicetak miring, sehingga peserta didik akan merasa kesulitan mencari kata/kalimat asing atau ilmiah pada buku tersebut. Hal inilah yang akan mempengaruhi proses penghambatan penambahan kosa kata pada peserta didik.Aspek kebahasaan ini juga harus dapat menyesuaikan dengan isi buku itu sendiri, seperti adanya kata-kata ataupun kalimat yang menginspirasi peserta didik itu sendiri.

Oleh : Septi Nurjanah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Print Berita