Lambar,www.lampungmediaonline.com- Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Kesehatan gencar mensosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah Rumah Tangga dengan baik untuk menjaga lingkungan yang bersih dan kesehatan masyarakat.
Siapa penghasil sampah ? Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah yang jumlah dan volumenya sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang digunakan sehari – hari.
Pengamanan Sampah rumah tangga (PS-RT) 51 5 Pilar STBM Untuk Masyarakat Apa akibatnya jika sampah tidak diamankan ? dipastikan akan menyebabkan aroma tak sedap (Bau), Estetika kotor, tidak nyaman, Penyakit, Pencemaran udara, Pencemaran air permukaan dan air tanah, Perkembangbiakkan serangga seperti kecoa, lalat, semut dan binatang penular penyakit seperti tikus.
Lingkungan menjadi Kumuh berakibat terjadinya kerawanan sosial Sebaiknya sampah dikelola pada tingkat rumah tangga sehingga tidak berserakan di sekitar rumah.Hasil penelitian Kementerian Kesehatan tahun 2013, sebagianbesar masyarakat kita masih mengelola sampah secara tidak benar.
1 dari 2 rumah tangga mengelola sampah dengan cara dibakar Sampah yang dibakar dapat berupa apa pun, mulai dari plastik, sampah rumah tangga, atau kayu. Mudah dan cepat. Selain itu, orang-orang juga berpikir bekas pembakaran dapat dijadikan pupuk alami. Namun, pembakaran sampah memiliki dampak buruk untuk lingkungan dan kesehatan. • Gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan dari proses tersebut akan berikatan sangat kuat dengan hemoglobin darah yang seharusnya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Akibatnya, tubuh akan kekurangan oksigen. • Berbagai sampah plastik yang dibakar menghasilkan senyawa kimia dioksin dan klorin yang berpotensi menyebabkan kanker.
Asap dari kayu yang dibakar pun dapat berbahaya karena adanya formalde- hida, partikel debu kecil organ pernapasan manusia tidak sanggup menyaring partikel itu sehingga bisa masuk ke dalam paru-paru dan menim- bulkan gangguan pernapasan.
Gas-gas akibat pembakaran sampah menjadi sebab perubahan iklim yaitu kenaikan suhu di bumi, yang mengakibatkan hilangnya keseimbangan siklus bumi dan perubahan musim hujan dan kemarau yang tidak dapat diprediksi. 1 dari 10 rumah tangga membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke kali atau parit atau laut.
Hal ini berdampak sampah berserakan, sampah tertimbun di saluran air sehingga menghambat aliran air dan berakibat terjadinya banjir 5 Pilar STBM Untuk Masyarakat 53 • Timbunan sampah menjadi tempat perkembang biakkan binatang pembawa penyakit seperti lalat, kecoa, tikus.
Timbunan sampah yang membusuk menimbulkan bau yang tidak enak • Timbunan sampah mencemari tanah dibawahnya dan mencemari air tanah • Sampah yang berserakan dapat menyebabkan kecelakaaan seperti terkena benda tajam, pecahan kaca .
Masih sedikit Rumah Tangga yang mengelola sampahnya dengan benar: • diangkut petugas • dibuat kompos Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 mengajak masyarakat untuk merubah pola: kumpul–angkut–buang menjadi pola pemilah sampah (menyediakan tempat sampah terpisah organik dan non organik – membuang sampah pada tempatnya – pilah sampah – daur ulang).
Pengurangan sampah dari sumbernya di rumah tangga mulai dari pemilahan sampai pemrosesan akhir dengan mengaplikasikan 3R (Reduce-Reuse-Recycle). Penimbunan dengan cara yang benar boleh digunakan di pedesaan dengan kepadatan penduduk rendah.
3R (Reduce, Reuse, Recycle) Pengurangan sampah (Reduce), adalah upaya pengelolaan sampah dengan cara mengurangi volume sampah itu sendiri dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan. Cara ini mengarah ke pencegahan dan sangat mudah bila dilakukan didalam suatu kebiasaan rumah tangga. Contoh reduce antara lain: • mengambil makanan jangan berlebihan, sehingga akan mengurangi makanan yang menjadi sampah. • Membawa tas belanja ke pasar • Mengurangi penggunaan kantong plastik Penggunaan kembali (Reuse), yaitu suatu cara untuk menggunakan kembali sampah yang ada, untuk keperluan yang sama atau fungsinya yang sama. Tentunya proses ini harus dilakukan dengan baik, misal dengan dicuci yang benar
Contoh cara Reuse, antara lain: • botol sirop digunakan kembali untuk botol sirop atau cairan lainnya • botol kecap jangan dibuang, tetapi gunakan kembali untuk tempat kecap • gunakan kardus bekas untuk tempat bahan atau barang lain. • Manfaatkan kertas yang sudah terpakai untuk pembungkus. Mendaur ulang (Recycle), adalah pemanfaatan sampah untuk menghasilkan produk yang sama atau produk yang lain, atau mendaur ulang barang lama menjadi barang baru.
“Untuk didaur ulang maka sampah harus dipilah agar mudah pemanfaatannya” Contoh cara Recycle, antara lain: • sampah organik (yang mudah membusuk) diolah menjadi kompos. Hasil pengukuran sampah di TPST Bantar Gebang ditemukan bahwa komposisi sampah organik sebesar 67%, sampah an-organik 32,8% dan 2%nya bentuk lain (Penelitian TL-UI, Jakarta 2010) • besi bekas diolah kembali menjadi barang-barang seni dari besi, dll • Plastik diolah menjadi bijih plastik • Menjadi barang kerajinan • Plastik diolah menjadi minyak solar. (Tr)