Bandar Lampung, www.lampungmediaonline.com – Rencana pembongkaran paksa proyek flyover Mal Boemi Kedaton (MBK) oleh Pemerintah Provinsi Lampung ‘gagal’. Proyek tersebut akhirnya hanya dihentikan sementara dari 10 hari sebelum (H-10) sampai lima hari sesudah (H+5) Lebaran.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung juga sudah mengantisipasi dengan mencuri start melakukan perapihan penyempitan pada pagar seng proyek tersebut untuk memperlancar arus lalulintas.
Berdasarkan hasil mediasi sejumlah pihak yang dilakukan di Starbuck Coffee Mall Boemi Kedaton yang dihadiri oleh Kapolda Lampung Irjen Sudjarno, Dir Intelkam, Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono, Kasat Intel Polresta Bandarlampung, Asisten II Bidang Ekobang Kota Bandarlampung, Pola Pardede dan Kadis PU Bandarlampung, Tirta sekitar pukul 21.30 WIB.
Hasilnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mempersilahkan meneruskan pengerjaan pembangunan flyover tersebut, namun lokasi pembangunan harus dirapihkan agar tidak menimbulkan kemacetan.
Kemudian, tidak adanya pengumpulan massa dan selain pekerja agar membubarkan diri dan Kapolda menjamin bahwa Pemprov tidak akan melakukan pergerakan.
Sementara, Asisten II Bidang Ekobang Kota Bandarlampung menyepakati untuk merapihkan lokasi pembangunan agar tidak menimbulkan kemacetan dan bersedia membubarkan massa selain pekerja proyek tersebut.
“Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Bapak Kapolda bahwa Pol PP Provinsi Lampung tidak akan datang dan menyentuh apapun yang ada diproyek, Pak Kapolda menjamin itu. Jadi kita tetap menggeser pagar di sini, jadi pengendara yang lewat lebih lebar jalurnya,” kata Pola Pardede dilangsir dari lampungnews.com.
Dirinya mengungkapkan, penertiban ini dilakukan lantaran perintah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mengatakan proyek di jalan nasional harus dihentikan H-10 lebaran saja nanti proyek ini tetap dilanjutkan usai lebaran.
“Ini persiapan lebaran, supaya para pekerja bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga. Nanti H+5 pekerjaan dilanjutkan kembali,” katanya.
Semantara itu Kasat Pol PP Cik Raden mengatakan proyek pembangunan flyover berhenti sementara jelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H. “Proyek memang akan dihentikan sebelum lebaran, karena pekerja juga kan mau lebaran,” kata Cik Raden di lokasi proyek, pertigaan Mall Boemi Kedaton (MBK), Bandarlampung, Jumat (16/7/17), pukul 09.50.
Setelah lebaran, proyek akan dilanjutkan kembali, ujar kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandarlampung itu kepada awak media di lokasi proyek depan Mall Boemi Kedaton (MBK) Bandarlampung. Pembangunan proyek flyover MBK tidak akan ada yang bisa menghambatnya, katanya.
Hal senada dikatakan pengawas proyek Tarno, proyek berhenti sementara karena mau lebaran. Sehabis hari raya, proyek akan dilanjutkan kembali.
“Kalaupun ada yang menghentikan itu hanyalah Presiden Republik Indonesia,” ujar Cik Raden. yang dikutip dari halaman Inilampung.com Aapabila proyek tersebut terhambat, Cik Raden mengatakan masyarakatlah yang akan menentang penghentian proyek tersebut.
Cik Raden juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kapolda Lampung Irjen Sudjarno bahwa tak ada pembongkaran proyek flyover MBK. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Kapolresta Bandarlampung soal pembatas jalan untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang melintas lokasi proyek.
Pemkot Bandarlampung membenahi lokasi proyek pembangunan flayover depan MBK sebelum pukul 22.00. Pada jam tersebut l, Pemprov Lampung berencana “mengosongkan” lokasi proyek. Sekdaprov Lampung Sutono sudah mengirim surat permohonan pengamanan ke Polda Lampung.
Namun, sejak beberapa jam sebelumnya, alat “pasak bumi” telah disingkirkan dari lokasi proyek. Hanya ada satu eskavator yang dipakai buat membersihkan tumpukan tanah di lokasi proyek. Para pekerja proyek menggeser jajaran seng pembatas.
Bahkan, pukul 10.00, seratusan tukang ojek berseragam rompi Pokmal (Persatuan Okek Kota Bandarlampung) ikut menggeser ramai-ramai seng depan pertigaan Mall Boemi Kedaton. “Kami diperintan Cik Raden,” ujar salah seorang berseragam Polmal.
Lewat jam yang ditentukan Pemprov Lampung, pukul 22.12, Cik Raden yang memimpin pembenahan lokasi proyek mengajak ratusan awak media pulang. Namun, hingga tengah malam, para pekerja proyek terus merapihkan lokasi proyek. Alat berat dikerahkan untuk memberisihkan tanah dan mengangkut beberapa material proyek.
Pemprov Lampung sebelumnya meminta Pemkot Lampung menghentikan sementara proyek sebelum perijinan yang telah ditentukan terpenuhi. Namun, Pemkot tetap melanjutkannya sampai akhirnya Pemprov Lampung minta bantau pengamanan Polda Lampung untuk membenahi lokasi proyek yang berada di antara Jl. Teuku Umar – ZA Pagaralam, depan MBK. (ilc/ln/red).