Tanggamus, www.lampungmediaonline.com – Pekon Payung Kecamatan Kotaagung barat meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus agar memperbaiki Bendungan Way Payung yang ada di Pekon setempat.
Menurut Tokoh Adat dan juga Tokoh masyarakat Pekon Payung Helmi (55) bergelar Dalom Sangun Ratu, bendungan way payung dibangun sejak jaman Belanda,dan airnya mengaliri persawahan untuk lima Pekon,memang sudah berapa kali dilakukan perehaban pada tahun 1986 perehaban yang pertama dan pada waktu kepemimpinan Bupati Tanggamus Fauzan Saie tahun 2003, dan sejak itu tidak ada lagi perehaban bendungan tersebut sehingga sekarang ini kondisinya sangat memperhatikan.
Keadaan tersebut,dijelaskan dia sudah berlangsung lama,bahkan bagai tak terlihat mata hingga 14 tahun terakhir ini pun masih tak tersentuh perbaikan oleh satuan kerja terkait.”Benar,sejak tahun 2003 sampai sekarang tidak ada perbaikan bendungan way payung dan kondisi bendungan tersebut sekarang ini hancur air nya sekarang ini sudah mengalir kejalan kalau hujan apa lagi terjadi banjir disebabkan irigasi bendungan tersebut tidak dapat menahan debit air yang melimpah,kalau tidak segera ditangani takutnya rumah warga dan kebun di sekitar bendungan itu yang menjadi korbannya,”kata Dalom Helmi,senin(31/7).
Diterangkan dia,bendungan tersebut airnya mengaliri pesawahan untuk lima Pekon yaitu Pekon Payung,Pekon Maja,Pekon Gedung Jambu,Pekon Pulau Benawang dan Pekon Talagening,semenjak kondisinya rusak maka pasokan airnya untuk mengaliri persawahan lima Pekon tersebut tidak lancar dan imbasnya pun terasa kalau musim kemarau tidak ada airnya tentunya hasil panen pun berkurang dikarenakan irigasi bendungan way payung inilah satu-satunya irigasi yang ada di daerah ini,.”Ya,karna irigasi bendungan way payung ini satu-satu irigasi yang mengaliri persawahan untuk lima Pekon Beber Dalom Helmi.
Diakui dia,pernah warga yang mempunyai sawah bermusyawarah bagaimana kalau bergotong royong untuk memperbaiki bendungan tersebut, tapi kendalanya biayanya sangat besar dan juga masyarakat tidak berwenang untuk melakukan perbaikan bendungan way payung tersebut.Karena hal itu merupakan ranah dari Pemkab Tanggamus,terlebih lagi program Presiden Jokowidodo yang akan menjadikan Indonesia swasembada pangan harus didukung dengan irigasi yang baik dan bagus jadi kami mengharap kepada Dinas yang terkait untuk dapatĀ memperbaiki irigasi yang ada .
Meski begitu, kami tidak lantas berpangku tangan. Berbagai cara telah dilakukan pihaknya,seperti mengajukan proposal ke satker terkait.Namun tidak kunjung menuai respon positif.
“Ya,sejak tahun 2015 kita bersama dengan pemerintah pekonĀ sudah mengajukan proposal sebayak 3 kali.Dan tahun 2017 bulan april kita sudah mengajukan kedinas pengairan pekerjaan umum (PU) maupun ke dinas badan perencanaan daerah (BAPEDA).Tapi,semua pihak mengatakan akan segera mengupayakan,namun hingga kini belum juga ada kejelasannya”,ungkapnya.
Meski belum mendapatkan perhatian,pihaknya tidak berputus asa dan terus berharap agar Pemkab segera mengatasi persoalan tersebut.”Kita akan mengajukan proposal langsung kepada Bapak Wakik Bupati Tanggamus bapak Samsul Hadi, berharap ada bantuannya didana APBD-Perubahan 2017.Meski tidak langsung diperbaiki keseluruhannya,mudah-mudahan di tahun ini bisa terealisasi meski hanya separo dulu dan tahun depan (2018) dilanjutkan kembali,”pungkasnya.(man)