(SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW)
Izzatul Humairah
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang. Email : izzatulhumairah188@gmail.com
Salahudin
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang. Email : salahudinmsi@umm.ac.id
Abstrak
penelitian ini bertujuan untuk mengalih suatu pemahaman bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa dimana secara logika desa ini merupakan suatu yang berkelanjutan dimana menggunakan Literatur Riview yaitu memahami mengulas dari suatu bacaan untuk mendapatkan isi poin penting pokok pokok pikiran mengenai suatu topik yang sama untuk menambahkan suatu rancangan yang akan di bahas. dan juga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat partisipasi masyarakat dan untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di DesaSetidanya terdapat beberapa hal yang perlu kita lakukan sebelum mereview artikel suatu jurnal, diantaranya yaitu: Menemukan jurnal yang sesuai dengan topik penelitian yang diangkat (bedakan jurnal dengan artikel atau tutorial, Membaca keseluruhan dari isi jurnal, dan Mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal/paper tersebut.Desa di Indonesia diindektikan dengan banyaknya suatu pusatnya kearifan lokal yaitu dalam sumber dari budaya dan adat istiadat yang terjaga, dalam setiap sendi kehidupan masyarakat dimana kearifan local dalam bentuk partisipasi masyarakat, dimana partisipasi tersebut sudah mengalami suatu kemunduran Dari data yang ada selama ini menujukkan bahwa partisipasi masyarakat di Distrik Bintuni dalam pelaksanaan pembangunan masih rendah karena pembangunan hanyalah proyek pembangunan yang datang dari pemerintah pusat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Sementara ini tujuan dari pemberian otonomi khusus tersebut, maka salah satunya meningkatkan suatu partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan yang dilakukan melalui lembaga pemberdayaan masyarakat dan diarahkan untuk mengembangkan kemampuan masyarakat supaya mempunyai ketrampilan dan dapat mandiri.Hal ini tentusaja bisa dianggap sebagai ringkasan atau evaluasi dari tulisan orang lain. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa dalam suatu proses pembangunan desa harus memiliki padoman terhadap dampak serta akibat dari perencaaan pembagunan dan poin nya adalah partisipasi dari masyarakat agar tidak terjadi permasalahan dalam proses pembangunanya, hal lain adalah melihat pada dampak lingkungan nantinya yang akan diakibatkan dari pembangunan proyek yang akan digagas uatamanya pada sebauah tingkatan desa dimana dalam desa memiliki karakteristik yang masih tradisional masyarakatnya dan masih kental akan budayanya.Demikian juga partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Desa ini diharapkan menjadi sarana yang efiktif untuk memperoleh kepercayaan masyarakat dalam membuat suatu rencana pembangunan yang sesuai dengan keinginan mereka.Masyarakat sebagai salah satu subsistem suatu desa harus melibatkan diri dalam proses pembangunan di desa. Keterlibatan itu dimulai dari tahap perencanaan pembangunan, pelaksanaan, sampai pada tahap pengawasan. Tanpa adanya keterlibatan masyarakat maka hasil dari pembangunan belum tentu menjawab kebutuhan masyarakat dan belum tercapainya kesejahteraan masyarakat. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Di Desa
Kata kunci : Partisipasi Masyarakat, dan Pembangunan.
Pendahuluan
Dalam suatu penelitian agar mendapatkan data yang sesuai dan agar dapat di pahami maka di perlukan adanya analisis bagaimana mencari suatu variabel berpa penemuan data atau juga data baru yang akan di angkat dan diteliti. Menemukan jurnal yang sesuai dengan topik penelitian yang diangkat (bedakan jurnal dengan artikel atau tutorial, Membaca keseluruhan dari isi jurnal, dan Mencoba untuk menuliskan kembali dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal/paper tersebut. Sehingga dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa review jurnal merupakan teks yang berisi tentang ringkasan penelitian ilmiah terhadap topik-topik tertentu. Hal ini tentusaja bisa dianggap sebagai ringkasan atau evaluasi dari tulisan orang lain. Adapun review jurnal ditulis dengan tujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang topik tertentu, sehingga dapat membantu individu memahami beberapa topik tanpa membaca seluruh buku atau berbagai jenis dokumen publik.
Dalam melaksanakan suatu tujuan pembangunan, dan juga tingkat petensi partisipasi masyarakat maka segala potensi yang ada harus dikembangkan, seperti potensi manusia berupa penduduk yang harus ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga, mampu menggali, bagaimana mengembangkan dan memanfaatkan suatu potensi alam secara maksimal, dan tercapainya pelaksanaan program pembangunan. Pembangunan pedesaan pun harus dilakukan agar tidak ada ketimpangan pembangunan antara pembangunan pedesaan dan perkotaan. Dalam pembangunan pedesaan harus ada kerangka yang jelas apa yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu serta adanya kesamaan gerak dan langkah pemerintah diberbagai tingkatan, dalam artian lain adanya kesamaan gerak dan langkah pembangunan perkotaan dan pedesaan (Sonntag et al, 2005).
jelaslah sudah, bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan desa atau kelurahan bukan saja ditentukan oleh adanya peranan pemerintah saja melainkan juga tergantung dari peran serta atau partisipasi masyarakat. Sasaran pembangunan adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam arti masyarakat diharuskan berpartisipasi sepenuhnya dalam pembangunan. Dengan demikian masyarakat juga perlu diberi kesempatan untuk turut serta mengambil bagian dalam penyusunan suatu perencanaan usulan proyek pembangunan, terutama didalam menentukan proyek-proyek yang lebih diprioritaskan dilaksanakan didesa agar supaya akan tercipta bahwa benar-benar pembangunan adalah dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Karena pada dasarnya kegiatan-kegiatan partisipasi masyarakat yang tumbuh dari bawah merupakan inisiatif dan kreasi yang lahir dari rasa kesadaran dan tanggung jawab masyarakat. Mutlak diperlukan sesuai dengan hakekat pembangunan desa atau kelurahan yang pada prinsipnya dilakukan dengan bimbingan, pembinaan, bantuan dan pengawasan pemerintah sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.
Desa mempunyai kedudukan yang sangat penting di Negara Indonesia baik sebagai alat untuk mencapai tujuan Negara maupun sebagai sebuah lembaga yang memperkuat struktur pemerintahan Negara. Sebagai alat dalam mencapai tujuan Nasional, Desa dapat menjangkau sasaran yang akan disejahterakan karena merupakan agen terdepan pemerintah. (Nurcholis, 2011: 2). Posisi desa yang strategis yaitu berhubungan langsung dengan masyarakat, dapat dipastikan bahwa setiap program pembangunan yang berasal dari pemerintah akan kembali ke Desa.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 pada masa pemerintahan Orde Baru, sistem sentralisasi masih terlihat kuat dalam kebijakan yang dibuat terkait dengan Desa. Dengan sistem sentralistik ini perencanaan pembangunan berada di tangan pemerintah pusat. Proses dalam perencanaan pembangunan dan kebijakan ini dilakukan dari atas ke bawah atau top-down planning and development. (Adisasmita, 2011: 1).
Partisipasi masyarakat sering diperbincangkan diberbagai wilayah, baik didaerah kota maupun pedesaan, karena dapat kita lihat begitu besar pengaruh dari partisipasi tersebut, partisipasi masyarakat ini sangat menentukan keberhasilan suatu perencanaan atau program-program yang ada disekitar mereka, keberhasilan suatu program tanpa adanya partisipasi masyarakat tidak akan berjalan dengan baik, keikut sertaan masyarakat akan sangat dibutuhkan dalam perencanaan atau program, agar program berjalan dengan mestinya. Program-program yang direncanakan pastinya berkaitan besar dengan pembangunan masyarakat. Untuk itu masyarakat dituntut untuk ikut serta dalam pembangunan tersebut.dapat disimpulkan bahwa partisipasiadalah suatu keterlibatan individu atau masyarakat baik secara fisik, material maupun non fisik dimana untuk mengambil suatu bagian dalam sebuah kegiatan atau sebuah perkumpulan baik secara bebas sukarela, spontan dengan pemahaman sendiri, maupun karena terinduksi oleh bujukan dan arahan dari pihak lain, dengan ini usaha-usaha ke arah pencapaian tujuan. Kemudian, juga partisipasi rakyat dalam pembangunan bukanlah mobilisasi rakyat dalam pembangunan. Partisipasi rakyat dalam pembangunan adalah suatu kerjasama antara rakyat dan pemerintah dalam merencanakan melaksanakan, melestarikan, dan mengembangkan hasil pembangunan yang telah dicapai.
Dalam bidang pembangunan, partisipasi merupakan elemen penting dalam proses membawa perubahan. Tanpa partisipasi, masyarakat tidak dapat menikmati manfaat pembangunan. Malah tujuan pembangunan itu tidak dapat dicapai. Untuk mengupas persoalan tersebut, tulisan ini dimulai dengan penjelasan tentang beberapa defenisi partisipasi masyarakat, kepentingan partisipasi masyarakat dan jenis partisipasi masyarakat.Partisipasi merupakan satu elemen penting dalam pembangunan masyarakat. Cohen dan Uphoff (1977) mendefinisikan partisipasi sebagai satu proses yang dapat dilihat pada tingkat membuat keputusan, melaksana, menikmati manfaat dan juga menilai. Sedangkan Moser (1983) mendefinisikan partisipasi dengan melihat daridua sudut yaitu sebagai satu alat dan tujuan. Tosun (2000) memberikan definisi partisipasi masyarakat sebagai
satu tindakan sukarela yang melaluinya individu mengambil peluang dan memikul tanggungjawab kemasyarakatan. Partisipasi masyarakat akan mempastikan bahwa keperluan dan aspirasi masyarakat tersebut tidak diabaikan dan hasilnya ialah anggota masyarakat itu akan mendapat didikan dan seterusnya diberdayakan. Arstein (1981) mengartikan partisipasi sebagai pembagian kekuasaan untuk membolehkan penduduk miskin dilibatkan secara bersama-sama dalam usaha membangun desa.
Partisipasi masyarakat merupakan usaha memberikan peluang yang sama kepada senua anggota masyarakat untuk melibatkan diri secara aktif dalam proses pembangunan. Ada tiga kategori partisipasi masyarakat, yaitu:
- Partisipasi yang spontan secara sukarela terlibat tanpa desakan dari luar
- Partisipasi yang melibatkan dorongan dari luar untuk memotivasi masyarakat agar melibatkan diri dalam proses pembangunan.
- Partisipasi dalam bentuk desakan atau paksaan kepada masyarakat untuk melibatkan diri.
Dalam pembentukan masyarakat ini juga yang hidup pada suatu lingkungan tertentu pastinya akan memiliki suatu budaya yang memang biasanya pasti di pertahankan sebagai suatu kebanggaan. dan juga Partisipasi masyarakat dalam penganggaran harus dilakukan pada setiap tahapan dalam siklus anggaran mulai dari penyusunan, pelaksanaan, sampai dengan pertanggungjawaban (Mardiasmo, 2002;70). Fakta di lapangan menunjukkan bahwa, meskipun partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan perencanaan penganggaran daerah dianggap sangat penting, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih sangat rendah (Cooper dan Elliot, 2000, Layzer, 2002, Navaro, 2002, Laurian dan Adams, 2004). Rendahnya partisipasi tersebut misalnya ditunjukkan oleh Laurian dan Adams (2004) yang rendahnya tingkat kehadiran mereka dalam berbagai temu publik. Temu publik dianggap kurang efektif sebagai alat persuasi rasional, namun demikian temu publik ini tetap berperan untuk memelihara sistem demokrasi lokal. Hasil penelitian Laurian dan Adams (2004) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sopanah (2003, 2004, dan 2005)
Agar pembangunan berjalan sebagaimana yang kita harapkan, maka diperlukan partisipasi dari masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembangunan tersebut. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan memerlukan kesadaran warga masyarakat akan minat dan kepentingan yangsamastrategi yang diterapkan adalah melalui strategi penyadaran. Masyarakat juga ikut andil serta bepartisipasi dalam hal Musrembang yang akan dilakukan oleh pemerintah Desa sehingga dalam hal ini masyarakat dapat ikut serta dalam pembangunan Desa, pentingnya hal ini partisipasi masyarakat menegaskan bahwa juga ada alasan utama mengapa partisipasi masyarakat menjadi sangat penting. yaitu karena masyarakat tau kondisi lingkungan desa dan arah yang akan di perbaiki itu.
Dengan melihat permasalahan diatas maka dalam partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa perlu adanya perumusan dan suatu kebutuhan serta apa saja yang sekiranya akan menjadi masalah yang ada di dalam masyarakat seperti misalnya kebutuhan primer, kebutuhan sekunder maupum suatu kebutuhan dan tambahan lainnya dengan menyesuaikan pada otonomi daerah serta alokasi dana desa yang diberikan oleh pemerintah kepada desa-desa yang ada di Indonesia.Partisipasi sebenarnya sangat beranekaragam, bukan sekedar perkumpulan masyarakat disatu tempat tertentu untuk mendengarkan penjelasan mengenai- yang dilarang dari atas. Nelson dalam Kumorotomo (1999) menyatakan bahwa secara umum corak partisipasi dalam pemilihan (electoral participation), partisipasi kelompok (group participation), kontak antara warga Negara dan pemerintah (citizen government contacting) dan partisipasi warga Negara secara langsung dilingkungan pemerintah.
Literatur Riview
pada penelitian ini bergokus pada suatu Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di desa, dapat dilihat dari dua aspek posistif dan negatif. Pada segi positif ini partisipasi masyarakat dapat mendorong munculnya keterlibatan secara emosional terhadap program- program pembangunan desa yang telah direncanakan bersama. Sedangkan negatifnya adalah kemungkinan tidak dapat dihindarinya suatu pertentangan antar suatu kelompok dalam masyarakat yang dapat menunda atau bahkan menghambat tercapainya suatu keputusan bersama.Keberhasilan suatu proses pembangunan itu juga tidak dapat dilepaskan dari suatu adanya partisipasi anggota masyrakatnya, baik sebagai kesatuan sistem maupun sebagai individu yang merupakan bagi yang sangat integral yang sangat penting dalam proses dinamika pembangunan di desa karena secara prinsip pembangunan di desa ditunjukkan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera juga Oleh sebab itu tanggung jawab berhasil tidaknya pembangunan tidak saja ditangan kepala desa itu sendiri akan tetapi juga ditangan masyarakat. dan ini harus ada Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan, dalam hal ini mencapai target pembangunan yang ada di desa tersebut .
di jelaskan dalam artikel jurnal yang di baca dan diteliti bahwa dalam Bentuk modal sosial yang berkembang di dusun Indrokilo meliputi struktur jaringan dengan norma dan kepercayaan bersama (Putnam, Leonardi, & Nanetti, 1994). Dimensi struktur jaringan dapat dilihat dari hubungan sosial antara ketua kelompok tani dengan perangkat desa dan BPD, atau antara ketua kelompok tani dengan mantan bayan. Dimensi timbal balik norma dan kepercayaan terlihat pada kesepakatan anggota kelompok tani untuk mengumpulkan susu sapi untuk dijual bersama oleh ketua kelompok tani, koordinasi kerja, dan pembagian tugas antar anggota kelompok tani. Penelitian ini juga menemukan dua elemen pelengkap dari modal sosial yaitu solidaritas dan kesetaraan kelompok perempuan tani melalui partisipasi mereka dalam pengelolaan lahan Bengkok.
Keberhasilan suatu proses dalam pembangunan juga tidak dapat dilepaskan dari suatu adanya partisipasi dari anggota masyrakatnya, baik sebagai suatu kesatuan dalam sistem maupun sebagai individu yang merupakan bagi yang sangat integral yang sangat penting dalam proses suatu dinamika pembangunan, karena ini juga secara prinsip pembangunan ditunjukkan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Oleh sebab itu juga suatu tanggung jawab berhasil tidaknya pembangunan tidak saja ditangan pemerintah tetapi juga ditangan masyarakat. Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah pembangunan, dalam hal ini juga mencapai suatu target pembangunan perlu ditunjukkan oleh kebijaksanaan pemerintah. Masalah Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa. Yang mana juga disini masyarakat sebagai suatu sobjek dan objek pembangunan harus diikut sertakan secara aktif dalam pembangunan dan menikmati hasil dari pembangunan serta melestarikan suatu proses pembangunan itu sendiri secara berkesinambungan, oleh karena itu juga proses pembangunan secara alamiah harus muncul dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan dinikmati oleh masyarakat
pada studi ini membahas tentang Pembangunan yang harus ada partisipasi aktif juga tidak hanya berisi tentang sebuah cerita sukses, tetapi jugalebih banyak lagi tentang sebuah kegagalan partisipasi masyarakat. Secara nasional, hal ini terlihat menunjukkan partisipasi masyarakat yang rendah terutama pada tahap pelaksanaan suatu pembangunan. Penyebabnya adalah masyarakat kurang aktif dalam proses pembangunan dan rendahnyapemahaman tentang partisipasi pembangunan . Terhadap duapenyebab rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan diatas, tentu menjadi catatan “dimana peran pemerintah”. partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa belum dilaksanakan dengan baik, dimana beberapa tahapan proses pembangunan di masing-masing desa belum dilaksanakan. Pada tingkat musrenbang kecamatan, beberapa tahapan proses perencanaan pembangunan belum dilaksanakan, terutama belum dilibatkannya masyarakat dalam memutuskan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan.
Berbicara partisipasi masyarakat juga berarti akan selalu berkait dengan sebuah upaya‐upaya keikutsertaan seluruh komponen masyarakat secara aktif dalam berbagai aktivitas yang telah di rencanakan. Keikutsertaan secara aktif tersebut merupakan energi yang mendorong bergeraknya roda pembangunan atau kegiatan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan atau untuk memcahkan suatu masalah.Partisipasi masyarakat diartikan sebagai keterlibatan aktif warga masyarakat dalam proses pembuatan keputusan bersama, perencanaan dan pelaksanaan program dan pembangunan masyarakat, yang di laksanakan di dalam maupun di luar lingkungan masyarakat atas dasar rasa kesadaran dan tanggungjawab, demikian antara lain yang di jelaskan Soelaiman (1985). Secara konseptual partisipasi masyarakat merupakan alat dan tujuan pembangunan masyarakat, dengan demikian ia berfungsi sebagai penggerak dan pengarah proses perubahan sosial.Pendapat lainnya tentang partisipasi masyarakat, dikemukakan oleh Cary dalam Iskandar (1994) bahwa tekanan utama partisipasi warga masyarakat adalah padakebersamaan atau saling memberikan sumbangan akan kepentingan dan masalah‐ masalah bersama, yang tumbuh dari kepentingan dan masalah‐masalah bersama, yang tumbuh dari kepentingan dan perhatian individu warga masyarakat itu sendiri. Partisipasi tidak lain adalah hasil dari konsensus sosial warga masyarakat akan arah perubahan sosial yang mereka harapkan.
Dengan demikian partisipasi masyarakat merupakan peningkatan mutu dari gotong‐royong tradisional yang bersifat spontanitas. Kesukarelaan dan bersifat insidental, kepada suatu usaha perencanaan yang memerlukan pemikiran dan keputusan yang rasional. Pimpinan dan orang‐orang yang di pimpinnya harus pula peka atau tanggap terhadap aspirasi kebutuhan dan pikiran‐pikiran yang hidup dimasyarakat, sehingga perumusan rasional tadi pada hakikatnya merupakan penjabaran dari apa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.Pada kenyataannya, kontribusi masyarakat di samping swasta, lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah sendiri, di pandang sebagai suatu sumbangan pokok dalam pembangunan. Seringkali dalam pelaksanaannya, partisipasi masyarakat tersebut belum sepenuhnya memuaskan, namun hasil suatu proyek yang telah di hasilkan dari partisipasi masyarakat, jelas lebih menguntungkan dan mencerminkan kebutuhan masyarakat, di bandi ngkan dengan proyek tanpa melibatkan masyarakat setempat. Hal ini berarti, bahwa masyarakat tidak hanya di lihat sebagai objek dalam setiap pembangunan, tetapi lebih lebih dari itu, sasarannya adalah membuat masyarakat sebagai subjek dalam hal ini mitra pembangunan dalam suatu proses yang berawal dari perencanaan atau penyusun program sampai pada pelaksanaan bahkan operasi pemeliharaan.Partisipasi masyarakat sebagai partisipasi vertikal dan horisontal. Partisipasi vertikal terjadi dalam kondisi tertentu dimana masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain dalam hubungan dimana masyarakat berbeda dalam posisi bawahan pengikut atau klien. Partisipasi horisontal terjadi karena pada suatu saat tidak mustahil masyarakat mempunyai kemampuan untuk berprakarsa dimana setiap anggota kelompok masyarakat berpartisipasi horisontal satu sama lain dalam usaha bersama, maupun dalam rangka kegiatan dengan pihak lain. Dari pengertian tersebut memberikan gambaran bahwa dampak partisipasi masyarakat yang di tumbuhkan dari atas, masyarakat cenderung lebih bersifat pasif, dan jika partisipasi itu bersifat horisontal, maka akan menumbuhkan sifat aktif dan mandiri.
dan di sini keterkaitan Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempunyai suatu hambatan dan permasalahan. Hambatan dan permasalahan tersebut antara lain meliputi kurangnya sumberdaya manusia Perangkat Desa, kurangnya sarana dan prasarana kerja, serta penghasilan yang masih rendah. Para ahli seperti MacIver. J. L. Gillin, dan J. P. Gillin sepakat, bahwa adanya sering bergaul atau interaksi karena mempunyai nilai- nilai, norma-norma, cara-cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat-istiadat tertentu, yang bersifat continue dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Kesatuan sosial memiliki kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat, kesadaran masyarakat dan sebagainya. Dalam hal ini juga para individu berada dibawah pengaruh suatu kesatuan sosial yang ada. pembangunan masyarakat desa adalah, sebagai berikut: Pendekatan partisipatif yang melibatkan warga masyarakat desa dalam segenap proses pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemanfaatan hasil-hasilnya Pendekatan kemandirian yang menitikberatkan pada kegiatan dan usaha berdasarkan kemandirian lokal Pendekatan keterpaduan, yaitu mengarahkan kegiatan pembangunan secara lintas sektor dan lintas daerah ke dalam suatu proses pembangunan yang menyeluruh dan terpadu. Tujuan akhir dari pembangunan pedesaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya secara langsung dan secara tidak langsung adalah untuk meletakkan dasar-dasar pembangunan yang kokoh untuk memperkuat pembangunan daerah dan pembangunan nasional sebagai tujuan antara atau sasaran dari pembangunan pedesaan adalah mengupayakan agar desa-desa yang merupakan satuan terkecil administrasi pemerintahan dapat mempercepat pertumbuhan tingkat keswadayaan.
Dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan pembangunan desa yang diharapkan, diperlukan keterlibatan seluruh masyarakat atau juga partisipasi kuat dalam masyarakat ini sebagai pelaku pembangunan. Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur adalah kesadaran yang tidak bisa muncul dengan sendirinya, oleh karena itu kesadaran tersebut harus dibimbing dan diarahkan. Dengan adanya keterlibatan itu, maka suatu pembangunan akan bisa dirasakan secara merata dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa sangat diharapkan guna memberikan masukan kepada pemerintah mengenai apa sebenarnya yang mereka butuhkan. Partisipasi masyarakat yang muncul adalah adanya dukungan dari mereka yang merupakan dorongan bagi pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.tanpa adanya partisipasi maka dipastikan suatu desa tidak akan bisa melaksanakan pembangunan desa dengan baik.
Partisipasi masyarakat sangatlah penting dalam suatu pembangunan, dalam proses pembangunan tidaklah hanya pemerintah yang berperan tetapi peran serta masyarakat dalam suatu pembangunan merupakan sesuatu yang penting dimana ketika masyarakat ikut ambil bagian dalam suatu pembangunan akan merasa puas nanti ketika melihat hasilnya dan tujuan daripada pembangunan itu akan terjawab.Selanjutnya partisipasi masyarakat di desa talikuran berupa tenaga, uang, konsumsi dan lain sebagainya. pemerintah yang ada sangat dengan jelas dan membuka ruang kepada masyarakat dan melibatkan seluruh komponen masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan bahkan sampai pengawasan walaupun hanya sebagian kecil dari masyarakat, Namun masyarakat yang terlibat dalam pembangunan memiliki antusias yang tinggi. walaupun hambatan partisipasi dari masyarakat itu ada, dimana sebagian masyarakat talikuran adalah masyarakat yang memiliki pekerjaan masing-masing sehingga itu yang menghambat mereka dan merasa masa bodoh terhadap partisipasi dalam pembangunan.
partisipasi masyarakat Partisipasi dalam perencanaan, dapat dilihat dari dua aspek posistif dan negatif. Pada segi positif, partisipasi adalah dapat mendorong munculnya keterlibatan secara emosional terhadap program- program pembangunan desa yang telah direncanakan bersama. Sedangkan negatifnya adalah kemungkinan tidak dapat dihindarinya pertentangan antar kelompok dalam masyarakat yang dapat menunda atau bahkan menghambat tercapainya suatu keputusan bersama.daerah pedesaan sangat beragam tanpa definisi universal. Metodologi yang disajikan bertujuan untuk memberikan kontribusi pada desain kerangka klasifikasi untuk daerah pedesaan yang memiliki karakteristik serupa sebagai alat yang berguna untuk proses pengambilan keputusan. Pendekatan terapan menangkap multidimensi daerah pedesaan dengan tingkat detail yang tinggi. Tipologi tersebut dapat menjadi dasar untuk membuat kajian konkrit pembangunan pedesaan dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Diferensiasi spasial kawasan pedesaan dan perkotaan juga memungkinkan terbentuknya instrumen individu untuk memantau atau merangsang perkembangan kawasan tertentu sesuai dengan kebutuhan spesifiknya. Mengakui berbagai jenis kawasan pedesaan dan perkotaan di tingkat lokal merupakan langkah penting dalam perencanaan tata ruang menuju pembangunan berkelanjutan. Metodologi yang diusulkan dapat mewakili keuntungan penting dibandingkan klasifikasi tradisional dan dapat bermanfaat bagi perencana tata ruang dan pembuat kebijakan.(Gajić et al., 2021).Menurut Mardikanto (2014) dalam Yuwono (2017), munculnyaparadigma pembangunan yang partisipatif mengidentifikasikan adanya beberapa perspektif yaitu:1. Pelibatan masyarakat setempat (masyarakat miskin, perempuan) dalam sosialisasi, perencanaan;2. Pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan program atau proyek yang mewarnai hidup mereka;3. Melibatkan masyarakat setempat dalam pengendalian, pelestarian agar program atau proyek dapat dikendalikan atau sustainable.
Keith R. Emrich yang dikutip Inayatullah dalam Suparjan dan Suyatno (2003:65) mengusulkan beberapa pedoman dalam penyusunan kebijakan yang berisi peningkatan partisipasi, yaitu :1. Partisipasi harus dimulai dari tingkat paling bawah yaitu mengikutsertakan kelompok-kelompok penduduk paling miskin di desa;2. Partisipasi harus terjadi pada semua tahap proses pembangunan;3. Suatu dukungan semata-mata bukanlah partisipasi;4. Partisipasi harus mengandung isi berupa program-program nyata dibidang produksi dan distribusi;5. Partisipasi harus mengubah loyalitas organisasi atau kelompok yangsudah ada;6. Peningkatan partisipasi akan mengundang tantangan dari pihak pihak tertentu.Slamet (1999) menyebutkan dua macam partisipasi yaitu partisipasi antara sesama warga atau anggota suatu perkumpulan yang dinamakan partisipasi horizontal dan partisipasi yang dilakukan bawahan dengan atasan, antara klien dan patron atau antara masyarakat sebagai suatu keseluruhan dengan pemerintah dalam berbagai kegiatan politis secara pemungutan suara, kampanye dan sebagainya disebut sebagai partisipasi dalam proses politik. Sedangkan keterlibatan dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan disebut partisipasi dalam proses administratif.Konsep partisipatif mengandung makna luas dan arti yang amat dalam, dimana pada proses pembangunan partisipasi itu berfungsi sebagai masukan dan keluaran. Sebagai masukan partisipasi dapat berfungsi pada fase penerimaan informasi, fase pemberian tanggapan terhadap informasi, fase perencanaanpembangunan, fase pelaksanaan pembagunan, penerimaan kembali hasil pembangunan dan fase penilaian pembangunan, sehingga partisipasi befungsi menumbuhkan masyarakat untuk berkembang secara mandiri.
Dalam pembangunan partisipasi masyarakat memiliki peran yang sangat penting. Adapun juga keenam hal tersebut adalah kesadaran,minat, kreatifitas, merencanakan atau menyususn dan melaksanakan. Apabila dalam keenam hal tersebut dimiliki oleh masyarakat maka juga hal lain yang perlu diperhatikan adalah suatu aspek kepemimpinan yang mana diterapkan oleh pemerintah desa bahwa beserta aparatnya didalam melaksanakan pembangunan di desa. Dewasa ini diharapkan suatu partisipasi masyarakat akan dapat muncul dan tumbuh dari bawah sebagai inisiatif dan aktifitas yang lahir dari suatu rasa tanggung jawab warga masyarakat dalam pembangunan desa yang mana pada partisipasinya dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Dalam keputusan Presiden Republik Indonesia dengan nomor :319/19/1978 dijelaskan bahwa:“Berhasil tidaknya repelita akan tergantung pada banyaknya tanggapan pengertian dan pertisipasi rakyat Indonesia dalam meyambut segala hal tantangan dalam suatu pembangunan ini secara positif guna meratakan suatu jalan bagi cucu dan generasi sekanjutnya yang akan datang untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila.” Sirajuddin (1991).Dari penjelasan itu juga dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam pembangunan ini yang dilaksanakan selama ini mengarah pada suatu peningkatankesejahteraan hidup dimasa ini yang akan datang terutama bagi generasi penerus. Tanggapan, pengertian dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan akan mempercepat terelisasi suatu tujuan. Hal itu dimungkinkan karena ini potensi besar dalam pembangunan tergantung banyak pada potensi sumber daya manusia dan memiliki kemampuan yang besar pula dalam kontribusi partisipasinya. Partisipasi masyarakat dalam suatu pembangunan ini lebih banyak dipengaruhi oleh sikap mental itu sendiri. Karenanya untuk mendapatkan partisipasi masyarakat terutama pada tingkat desa harus diusahakan adanya perubahan sikap mental dalam kearah perbaikan yang tanpa adanya tekanan-tekanan. Masyarakat juga harus ikut merasa bahwa dalam suatu pembangunan itu terdapat banyak kebutuhan-kebutuhan mereka yang ikut berpartisipasi langsung.
Koordinasi akan berjalan dengan baik dan sesuai apabila jalur-jalur komunikasi dalam masyarakat berjalan seimbang tanpa terkendala dalam Komunikasi yang dimaksudkan itu adalah suatu komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Dalam masyarakat ini desa keadaan ini dapat terlaksana dengan baik apabila asas swadaya dan gotong- royong dilaksanakan secara missal dan menyeluruh dalam satu pola tertentu menggambarkan suatu pencerminan kepentingan-kepentingan masyarakat dan individu- individu yang mendukungnya. Dengan demikian apa yang dilaksanakan sebagai proses pembangunan adalah merupakan milik bersama yang harus dipelihara dan dipertanggung jawabkan demi kesejahteraan bersama.Pembangunan di desa dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat maka harus diterapkan prinsip-prinsip pembangunan, sasaran pembangunan dan ruang lingkup pembangunannya. Berikut menjelaskan mengenai ketiga unsur tersebut menurut Adisasmita (2006):faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Tanah Karaeng adalah: faktor interen yang meliputi (kesadaran/kemauan, pendidikan, pendapatan/penghasilan). Faktor eksternal yang meliputi (pemerintah desa dan fasilitas yangtersedia).
Pembangunan merupakan sebuah masyarakat tidak dapat dimaknai sepihak karena sebagai upaya memberikan belas kasih kepada masyarakat, tanpa menimbang peningkatan harkat dan martabatnya. Cara pandang timpang dalam pembangunan akan membawa pemerintah selalu dalam posisi berhadap-hadapan dengan masyarakat, bukan membaur dan menyatu dengan mereka. Pengalaman sebuah kampung seperti Bungguosu hanyalah percik dari praktik-praktik pembangunan secara nasional yang belum maksimal. Agenda-agenda pembangunan kedepan yang harus dituntaskan adalah: 1) menggerakkan potensi masyarakat untuk pembangunan; 2) menghilangkan perilaku konsumtif masyarakat melalui pemberdayaan yang sungguh-sungguh; 3) menjauhkan program-program pembangunan dari politik praktis di akar rumput.Analisis tingkat partisipasi masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui derajat keterlibatan masyarakat dalam program PLPBK di Kelurahan Tambakrejo. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Tambakrejo pada saat program PLPBK menggunakan analisis skoring. Merujuk pada pendapat Arnstein (1969), partisipasi masyarakat memiliki tingkatan yang dipengaruhi oleh seberapa besar pengaruh masyarakat dalam pengambilan keputusan (Nasdian, 2014, pp. 240-243).
Salah satu dari bentuk suatu partisipasi dalam masyarakat ini juga mendukung suatu program-program yang ada dalam pembangunan di desa adalah dalam bentuk uang atau benda, yaitu merupakan suatu bantuan dana yang sifatnya menunjang kelancaran pelaksanaan dari program- program pembangunan yang akan dilaksanakan.Partisipasi masyarakat dalam bentuk uang atau benda ini juga tentunya akan sangat mendukung suatu pelaksanaan dalam program pembangunan desa. Dimana bahwa partisipasi masyarakat ini dalam pelaksanaan pembangunan yang didukung berupa uang atau benda adalah merupakan suatu upaya yang sangat nyata, maka untuk itu juga pemerintah desa harus bijak dalam mempergunakan adanya anggaran-anggaran bantuan dana pembangunan, dengan demikian pembangunan akan berjalan dengan baik dan lancar.Gagasan atau ide yangcemerlang juga dapat menunjang suatu keberhasilan dimana suatu rencana yang telah ditetapkan dan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu juga sumbangan pikiran berupa saran ataupun ide-ide sangat diharapkan dan dapat membantu dalam upaya pencapaian dan perbaikan program-program pembangunan yang akan dan telah dilakukan supaya mencapai hasil yang maksimal dan sesuai harapan. Partisipasi masyarakat ini dalam bentuk pikiran atau ide adalah bentuk partisipasi yang tidak kalah pentingnya dari partisipasi masyarakat dalam bentuk uang atau benda yang biasanya disampaikan dalam musyawarah atau penyampaian program-program pembangunan desa.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, partisipasi masyarakat desa dalam bentuk pikiran dan ide masih sangat kurang, dimana masih ada masyarakat yang tidak ikut serta menyumbangkan pikiran dan ide yang cemerlang atau kreatif untuk keberhasilan pembangunan yang akan dilaksanakan. Adapun yang menjadi faktor penyebab masih kurangnya partisipasi masyarakat untuk suatu pembangunan dalam bentuk pikiran dan ide adalah masih rendahnya tingkat pendidikan rata-rata penduduk (masyarakat), sehingga kurang mampu dalam mencetuskan ide-ide atau pikiran yang kreatif guna mensukseskan program-program pembangunan di desa. adapun Partisipasi dalam bentuk tenaga/fisik (gotong royong).Tingkat partisipasi masyarakat yang paling sederhana dan lazim diberikan oleh anggota masyarakat dalam membantu mensukseskan pelaksanaan suatu program pembangunan adalah berupa tenaga atau dapat disebut dengan gotong royong. Gotong royong merupakan adalah adalah pengerahan tenaga kerja tanpa bayaran untuk suatu proyek yang bermanfaat untuk umum atau yang berguna untuk pemerintah.Dari uraian yang dipaparkan tersebut di atas bahwa aktifitas gotong- royong selalu diiringi dengan pengerahan tenaga tanpa pamrih untuk kepentingan umum atau bersama.
Untuk melaksanakan suatu pembangunan partisipasi masyarakat di desa sangatlah diperlukan. Partisipasi masyarakat tersebut juga dapat berupa partisipasi dalam kegiatan perencanaan, partisipasi ikut serta dalam kegiatan pembangunan yang dilakukan di desa. Namun, juga tidak hal yang mudah dalam membangun partisipasi masyarakat dalam suatu pembangunan di desa. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha yang dapat membangun dan meningkatkan partisipasi masyarakat.Adapun hal yang dapat dilakukan adalah dengan suatu pemberdayaan masyarakat oleh perangkat dalam desa. Diharapkan dengan adanya pemberdayaan masyarakat, pembangunan desa dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yang ada. dimana Pembangunan pada prinsipnya adalah suatu proses dan usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat secara sistematis untuk mencapai situasi dan kondisi yang lebih baik dari saat ini. Dilaksanakannya proses pembangunan ini tidak lain karena masyarakat tidak puas dengan keadaan saat ini yang dirasakan oleh masyarakat kurang ideal. Namun demikian, perlu disadari bahwa pembangunan adalah sebuah proses evolusi, sehingga masyarakat yang perlu melakukan secara bertahap sesuai dengan sumber daya yang dimiliki dan masalah yang sedang dihadapi.
Oleh karena itu juga harus adanya kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan, dalam hal ini mencapai target pembangunan perlu ditunjukkan oleh kebijaksanaan pemerintah. Sehubungan dengan itu juga didapat dikatakan bahwa suatu pembangunan yang sedang dalam proses ditentukan oleh besar kecilnya partisipasi masyarakat yaitu Partisipasi dalam perencanaan, Partisipasi dalam Pelaksanaan, Partisipasi dalam pengawasan dan penilaian.Partisipasi masyarakat dalam setiap tahap itu merupakan pembangunan masih sangat rendah atau kurang maksimal, terutama dalam tahap pelaksanaan pembangunan desa. Hal ini dapat ditinjukan dengan sebagian masyarakat memberikan suatu jawaban rendah terhadap setiap pertanyaan-pertanyaan atau indikator- indikator yang penulis ajukan. Masih kurang aktifnya masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan adalah disebabkan karena masih kurang pahamnya masyarakat desa akan pentingnya partisipasi mereka dalam mendukung program pembangunan tersebut. Sedangkan aspek-aspek yang berhubungan dengan partisipasi yang ditinjau dari, pekerjaan serta penghasilan/pendapatan berhubungan erat dengan partisipasi pada tahap pelaksanaan pembangunan sedangkan pendidikan berhubungan dengan partisipasi pada tahap perencanaan serta monitoring dan evaluasi.
Tingkat partisipasi masyarakat dalam suatu pembangunan di desa berada pada suatu kategori sangat tinggi. Adapun juga faktor-faktor yang mempengaruhi suatu partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yaitu faktor interen dan eksteren. Faktor interen berupa kesadaran/kemauan masyarakat itu sendiri, pendidikan dan pendapatan masyarakat. Faktor Pendidikan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan adalah . Jika dihubungkan dengan tingkat pendidikan dengan partisipasi masyarakat pembangunan, maka kenyataan menunjukkan adanya hubungan yang erat. Masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya mempunyai perhatian yang besar terhadap kegiatan-kegiatan pembangunan yang dilakukan, baik pembangunan yang dilakukan pemerintah maupun yang merupakan swadaya masyarakat. Kenyataan ini memberikan gambaran bahwa betapa besar pengaruh pendidikan terhadap partispasi masyarakat dalam pembangunan desa.Faktor pendapatan mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat khuusnya dalam bentuk sumbangan dana kegiatan. Pada sisi lain, tingkat kesibukan aktivitas juga berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Pada sisi lain, faktor yang mendorong partisipasi masyarakat dari aspek eksternal yaitu: dorongan pemerintah desa dan ketersediaan fasilita desa.
Metode Kajian
Penelitian ini memiliki suatu tujuan dimana untuk mengkaji sebuah artikel yang memiliki keterkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa . sumber data yang di dapat dalam kajian ini berupa artikel artikel yang di publikasikan pada suatu jurnal ilmiah . dan juga disini terdiri beberapa pertanyaan antara lain 1. apa hal dominan yang ada dalam pembahasan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa? 2. bagaimana gubungan antara masyarakat dan desa ? 3. apa saja topik yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pwmbangunan desa? 4. bagaimana jenis yang dilakukan masyarakat pada desa ? 5. konsep apa saja yang digunakan dalam suatu studi tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa. dan itu merupakan suatu yang akan di jadikan acuan kajian dimana di dasarkan suatu pertanyaan pertanyaan yang di dasarkan pada penemuan dalam suatu artikel pada debate SCOPUS.
Tabel 1.1. proses review artikel
Adapun artikel yang berkaitan dengan topik pembahasan diperoleh melalui cara berikut. Pertama, mengidentifikasi artikel. Hal ini dilakukan dengan mencari data di database scopus dengan memasukan kata kunci “Perencanaan pembangunaan perdesaan” pada kolom pencarian dengan pembatasan tahun 2020 hingga tahun 2021. Pencarian tersebut mendapatkan jurnal sebanyak 3.967 artikel yang relevan dengan topik yang diangkat. Tahapan kedua ada memverifikasi artikel yang seda dikumpulkan. Pada verifikasi ini menghasilkan artikel yang dianggap sesuai dengan topik penelitian, kemudian, dari angka tersebut diverifikasi kembali dan menyisakan artikel yang benar-benar memiliki relevansi dengan apa yang akan dibahas dalam kajian ini.pertanyaan-pertanyaan tersebut di jelaskan bedasarkan topic kajian, kerangka kerja, dan temuanpenelitian sebelumnya yang terindeks dalam data Scopus Artikel yang direview dalam penelitian ini melalui tahapan (1) pencarian artikel yang sesui dengan tema pembahasan dan (2) pemetaab topic
Artikel dicari beberapa tahap. Pertama , indentifikasi artikel. Artikel tersebut diambil dari publikasi dari berbagai penulis dengan menggunakan database dari Scopus Langkah selanjutnya memasukkan kata kunci “commonity participation in village deveploment“ pada kolom publish atau perish, dan diberikan pembahasan tahun terbit hanya untuk satu tahun terkahir yaknik mulai tahun 2018samapi 2020. 1 Artikel diverivikasih bedasarjan kriteria revelansinya, artikel H- index, dan menekan pada kajian yang membahas terkaitan pemabngunan parttisipasi di desa perencanaan pengembangan di desa ,pengembangan yang berkelnjutan , serta kerjasama dengan stakeholder yang terkait dalam pengembangan partisipasi masyarakat di desa Selain itu, tahapan verifikasi memofokuskan tinjaun pustaka menjedi 75 items yang dinilai relevensi yang tertinggi dengan topic penelitian.
Tahapan analisis dan konseptualisasi data merupakan tahapan review artikel yang menghasilkan data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Sedangkan pada tahap ini analisis data difokuskan pada analisis klaster, topik dominan, keterkaitan tema, pemetaan topik kajian, dan author atau penulis yang melakukan penelitian terdahulu. Terakhir, analisis ini bertujuan untuk menghasilkan konsep kajian rencana strategis pemerintah yang dirumuskan berdasarkan artikel-artikel yang direview.
– Penelitian Artikel -Pemetaan Topik Studi-Analisis Topik Studi- konsep partisipasi
Riview Hasil dan Pembahasan
Gambar 1 Identifikasi yang diolah dan menjadi gambar 1 akan sangat membantu peneliti terkhusus bagi yang baru saja memulai penelitian dari awal. Pada visualisasi network yang ditampilkan pada gambar 1, setiap lingkaran mewakili sebuah kata kunci yang diambil dari judul dan abstrak. Ukuran besar kecil sebuah lingkaran mengindikasikan jumlah publikasi yang memiliki relasi dengan kata kunci tersebut, baik didalam jurnal maupun pada abstrak jurnal. Semakin besar ukuran lingkaran maka semakin besar pula jumlah artikel yang memiliki relevansi dengan kata kunci tersebut.Cara ini sangat ideal digunakan karena memungkinkan peneliti untuk banyak mencari tahu tema-tema yang sama.analisis jurnal menggunakan vosviewer dapat di lihat dalam hasil analisis menggunakan aplikasi vosviewer di atas bahwa population,implication,technique serta citizen menjadi pondasi awal yang besar dalam memiliki cabang serta koneksi satu sama lain. Dalam ini masyarakat memiliki suatu pengaruh bagi desa dan juga suatu peranan masyarakat sangatlah penting karena kita mendapatkan informasi terkait yang saat ini terjadi di desa dan juga penguatan suatu peran masyarakat desa merupakan suatu yang harus di tempuh dalam kerangka partisipasi pembangunan desa itu sendiri. Salah satu faktor utama dalam memperkuat pembangunan desa itu adalah suatu partisipasi penuh dari masyarakat. Membangun partisipasi yang baik untuk masyarakat sudah tentu akan lebih memperkuat kapasitas yang dimiliki suatu desa itu. Di dalam membangun partisipasi masyarakat dalam hal ini masyarakat desa harus memahami terkait pembangunan desa. Pembangunan desa itu sendiri mellibatkan banyak faktor salah satunya keterkaitan antara masyarakat desa dengan desa nya itu sendiri. Pembangunan desa itu sendiri banyak memiliki pandangan teori yang membahas mengenai pembangunan desa itu sendiri.
Table 1. pengelompokkan tema partisipasi masyarakat dalam pembangunan deda
- Cluster Nama Konsep Total
- Cluster 1 laverge,size,intiative,ebailability,riview,tecnique,citizen 8
- Cluster 2 possibility,animal,today 3
- Cluster 3 population,effecacy,creation,acceptamce 4
- Cluster 4 theory,vdc 2
Gambar 2 Dengan topik ada yang berbeda namun memiliki keterkaitan pembahasan mengenai partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Author disini menjelaskan keterkaitan antara suatu topik yang mana ini akan di ambil oleh penulis yaitu partisipasi masyarakat dalan pembangunan desa Untuk itu penulis menreview beberapa artikel yang mendukung topik yang akan dijadikan judul artikel baru. Beberapa author tidak berdiri sendiri tetapi juga terdiri dari bebrapa orang penulis menegnai topik yang dibahas dalam artikel berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan desa . hasil analisis density jurnal menggunakan vosviewer mengacu pada gambar di atas bahwa beberapa penulis memiliki suatu keterkaitan antara masyarakat dan desa dimana suatu pengamatan dan informasi dalam pengaruh dan teknik yang di dapat dalam masyarakat sangat mempengaruhi peran masyarakat dalam pembangunan. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada suatu pembangunan partisipasi masyarakat ke desa salah satunya yaitu bagaimna suatu masyarakat berperan aktif dalam membangun suatu desa serta bagaimana cara masyarakat itu sendiri dapat mengontrol suatu pembangunan karena masyarakat sendiri memiliki komponen bisa bekerjasama dan bersinergis untuk membangun desa. Dalam hal ini upaya yang dilakukan aparatur desa yaitu mengembangkan potens masyarakat guna mencapai tujuan bersama.
Gambar 3 Visualisasi Density Pemetaan dan Pengklasteran berdasarkan kata kunci dominandapat diihat jelas konsep dominan yang muncul dengan ditandai ketebalan warna kuning yang mana menunjukkan bahwa kata dengan warna yang tebal merupakan tema-tema yang dominan yang dibahas oleh penelitan terdahulu yang berkaiatan dengan tema partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. memang ini jelas sangat mendominasi karena banyak digunakan oleh penulis artikel terdahulu dan sesuai dengan tema yang dibahas. Untuk konsep konsep yang lainnya, merupakan konsep yang mempunyai tujuan pembahasan sebagai pendukung konsep dominan yang ada. Sebaliknya, konsep yang jarang dibahas dalam penelitian terdahulu yaitu konsep perencanaan pembangunan pedesaan, sehingga memungkinkan untuk memakai konsep tersebut di penelitian terbaru.hasil analisis penulis menggunakan vosviewer mengacu pada beberapa penulis di atas yang memiliki hubungan dalam partisipasi masyarakat yang terus di butuhkan untuk menentukan suatu kebijakan dan keputusan dan akan sering di bicarakan, dimana usaha untuk mendorong masyarakat dalam partisipasi masyarakat untuk mengambil bagian dalam suatu pembangunan di desa bukan pekerjaan yang sederhana dan oleh karenanya di butuhkan strategi,teori dan pengaruh teknik atau planning konsep yang matang sehingga potensi strategi partisipasi dan keikut sertaan masyarakat bisa di optimalkan dalam membangun desa
Gambar 4 hasil analisis penulis menggunakan vosviewer mengacu pada beberapa penulis di atas yang memiliki hubungan dalam partisipasi masyarakat yang terus di butuhkan untuk menentukan suatu kebijakan dan keputusan dan akan sering di bicarakan, dimana usaha untuk mendorong masyarakat dalam partisipasi masyarakat untuk mengambil bagian dalam suatu pembangunan di desa bukan pekerjaan yang sederhana dan oleh karenanya di butuhkan strategi,teori dan pengaruh teknik atau planning konsep yang matang sehingga potensi strategi partisipasi dan keikut sertaan masyarakat bisa di optimalkan dalam membangun desa. Pada pemetaan data Author dengan mode Density Visualization, terlihat beberapa author yang diklasifikasikan berdasarkan beberapa cluster. Terlihat,dari jumlah warna yang muncul maka cluster author artikel yang sesuai dengan tema partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa yang mempunyai jaring-jaring cluster menyebar dan terkait ke author-author lainnya.
Kesimpulan
Faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa yaitu: (a) adanya rapat Perangkat Desa dan Masyarakat di Desa Kecamatan secara bersama-sama dalam menetapkan keputusan pembahasan atas rencana pembangunan yang akan diusulkan pada setiap tahun anggaran pembangunan agar desa selalu dapat berkembangdengan di adakan rapat tersebut maka masyarakat bisa menyumbangkan pemikirannya dalam pengambilan keputusan dan, (b) adanya kemampuan masyarakat yang terlibat dalam menghadapi suatu pembangunan di Desa dapat ditingkatkan dengan menghadiri rapat.
Partisipasi dalam suatu pemanfaatan hasil dari pembangunan dapat dilihat pada suatu upaya dalam pemeliharaan dan merawat hasil pembangunan. Pemerintah juga bekerja sama dengan masyarakat sebagai satu kesatuan yang memiliki suatu tanggungjawab akan aset pembangunan dalam desa. Partisipasi masyarakat dalam evaluasi dapat terilihat pada suatu keterlibatan masyarakat dalam menilai hasil dari pembangunan. pemerintah desa juga melalui suatu wadah rapat evaluasi hasil pembangunan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menilai bagaimana suatu ketercapaian program sebagai suatu upaya mengatasi masalah. partisipasi masyarakat memberikan cukup dukungan penuh terhadap kinerja pemerintah dalam merangkul program pembangunan.poin penting dihadapkan kepada pemerintah desa dan masyarakat yang ada dapat menjalin suatu hubungan dan kerjasama yang baik. dengan ini tujuan yang sama yaitu suatu keberhasilan pembangunan Desa yang nantinya ini akan berdampak baik pada suatu peningkatan kesejahteraan masyarakat.Untuk mengatasi masalah yang telah dibahas ini juga dalam suatu penelitian, perlu adanya suatu tindakan yang serius bagi pemerintah desa babalonge untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa dalam suatu peningkatan pembangunan.
Adanya suatu kesempatan yang diberikan kepada masyarakat itu untuk berpartisipasi, kesempatan yang diberikan kepada masyarakat juga oleh pemerintah setempat sudah maksimal namun disini juga perlu ditingkatkan kembali agar masyarakat yang mempunyai kesempatan tidak berpatok pada individu yang sama.Adanya suatu kemauan masyarakat untuk berpartisipasi, kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap kegitan pembangunan sangat tinggi namun masyarakat di desa di berhadapkan dengan berbagai macam kesibukan maupun rutinitas disini sebagai pemimpin maupun pemerintah setempat di tuntut lebih bersinergi dan berinovasi agar masyarakat senantiasa mau untuk ikut berpartisipasi, terlepas dari semua itu manfaat yang dapat dirasakan masyarakat melalui pembangunan sangat penting.
Adapun suatu keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya sumber jurnal yang sesuai dengan judul yang diangkat sehingga perlu adanya penemuan hal-hal baru untuk mengungkapkan permasalahan dalam proses perencanaan pembangunan wilayah pedesaan, selain itu keterbatasan yang ditemukan perbedaan negara yang memiliki pandagan tersendiri terhadap pembangunan wilayah pedesaan berbeda dengan di Indonesia dengan keanekaragaman serta sifat tradisional masyakatnya sehingga dalam peroses pembangunan desa perlu mengakomodasi kepentingan serta tidak menganggu ekologi dan kebiasaan masyakat sekitar. Selain itu proses perencanaan pembangunan berkelanjutan juga masih kurang akan sosialisasinya dan pengaplikasinaya karena masih banyak negara yang tidak memiliki aturanyang mengikat menegnai pelaksanaan perencanaan pembangunan pedesaan secara berkelanjutan.
Selain itu juga penulis yang mengakat topik dalam hal ini kedepan nya harus juga dapat melakukan suatu pemetaan terlebih dahulu karena dalam menentukan topik-topik yang berkaitan dengan judul sehingga ini nantinya dapat mengurangi suatu kesalahan dan ketidak salah pahaman menganai judul yang sudah diangkat, dengan melakukan ini penggalihan hal-hal baru pada artikel yangs esuai dengan judul maka dapat mengasah pemahaman serta pokok pikiran yang ak di tukis dan dikembangan sebagai pendapat ilmiah dan penguat argumentasi dalam penulisan artikel.
Daftar Pustaka
Djoko UDJIANTO, Abdul HAKIM, Tjahjanulin DOMAI, Suryadi SURYADI, H. HAYAT / Journal of Asian Finance, Economics and Business Vol 8 No 1 (2021) 563–572
https://www.koreascience.or.kr/article/JAKO202100569429325.pdf
Zaflis Zaim, Iwan Rudiarto, Imam Buchori, Ade WahyudiInternational Review for Spatial Planning and Sustainable Development 8 (3), 54-67, 2020
https://www.jstage.jst.go.jp/article/irspsd/8/3/8_54/_pdf
The involvement perception and challenges of the community in rural tourism development A case the isithumba village in ethekwini
Nonduduzo Bonisiwe Mthethwa, Dr Simon Taylor and Dr Orthodox Tefera*
Graduate School of Business and Leadership University of KwaZulu-Natal, South Africa
https://www.ajhtl.com/uploads/7/1/6/3/7163688/article_38_vol_9_2__2020_ukzn.pdf
Responsibility to choose governmentality in china’s participatory dam resettlement processes
Sabrina Habich-Sobiegalla, Jean-François Rousseau
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0305750X20302163
Commonity partisipation pattern in communal village land utilization
Zaflis Zaim1* Iwan Rudiarto2, Imam Buchori2, Ade Wahyudi1
1 Urban and Regional Planning, Universitas Islam Riau
2 Doctoral Program in Architectural & Urban Sciences, Diponegoro University
https://www.jstage.jst.go.jp/article/irspsd/8/3/8_54/_pdf
Velan KunjuramanTourism Recreation Research, 1-16, 2020
Community-based ecotourism managing to fuel community… – Google Cendekia
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1743/4/151801117_file%204.pdf
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
