Metro www.lampungmediaonline.com – Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kota Metro terus berupaya meningkatkan produktifitas pertanian perikanan dan peternakan di wilayah setempat. Ini terutama melalui pengoptimalan pengolahan lahan pertanian juga bibit, obat – obatan dan beberapa hal yang prioritas lainnya termasuk pengendalian hama. Pengawasan di bidang peternakan dan perikanan juga terus dilakukan agar hasil produksi para kelompok peternak dan perikanan mengikuti ketentuan dengan kualitas yang baik.
Kepala DPPK Kota Metro Ir Yeri Ehwan, M.T mengaku, saat ini luas areal pertanian Kota Metro mencapai 2.985 Ha, yang sebelumnya hanya 2.960 Ha. Ini terjadi lantaran ada penambahan areal pertanian di wilayah Karangrejo seluas 15 Ha, dan akan bertambah secara bertahap mengingat program penambahan mencapai 50 Ha. “Pemkot Metro manargetkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai angka 28.733 ton. Target ini naik 1.513 Ton GKG dari tahun sebelumnya. Guna mengantisipasi serangan hama, kami telah mengerahkan seluruh 27 PPL dan POPT 4 orang juga pamong terutama lurah dan camat maupun ketua RT RW guna mengatasinya. Bantuan obat dan pengendalian secara masal gratis kami lakukan,” ucap Yeri.
Di lain pihak, ia juga melakukan uji coba menanam bawang merah. Total luas lahan untuk tanaman bawang merah mencapai 13,5 Ha yang dialokasikan baik dari Pemprov Lampung dan Pemerintah Pusat. “Yang jelas, kami telah memberikan subsidi pupuk, benih, hingga pengairan yang menjadi faktor utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mengoptimalkan produksi padi, jagung, bawang merah, cabai, sayur dan tanaman lainnya,” terangnya.
Di bidang peternakan, belum lama ia telah melakukan pengawalan terkait 7 item perlengkapan pembuat Baso dari Pemerintah Provinsi kepada KWT Sekar Mandiri Banjarsari. Total dari semua bantuan ini mencapai Rp139.392.000. Terlebih, Pengawasan terhadap kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) Kota Metro telah meraih peringkat II tingkat nasional. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Direktur Kesmavet drh. Mukartini saat Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
“Penghargaan ini diberikan karena kami telah merintis penggunaan label non halal pada unit usaha kecil pangan asal hewan. Untuk pemeriksaan hewan kurban ada 72 petugas sasaranya para pedagang dan 250 masjid/mushola di Metro. Namun kami punya 25 orang dokter hewan guna sosialisasi tata cara penyembelihan ternak yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH),” ujarnya.
Untuk bidang perikanan, ia telah mendorong produksi perikanan seperti ikan lele, patin, dan nila. Dan langkah yang telah dilakukan adalah pemberian sarana dan prasarana perikanan kepada kelompok perikanan. Seperti pakan ikan, alat pengolahan pakan ikan, dan budidaya cacing, dan lainnya.
“Kami juga mendorong sertifikasi terhadap para kelompok perikanan. Agar hasil produksinya mengikuti ketentuan dengan kualitas yang baik,” pungkasnya. (rud)
Optimalkan Program, DPPK Terus Bantu Pertani dan Peternak
By
Posted on