Nasabah Bank BRI Di Kecamatan Waysulan Jaminkan Sertifikat Untuk Meminjam Dana KUR

Lampung Selatan,www.lampungmediaonline.com — Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di kecamatan way sulan harus menjaminkan seetifikat tanah dalam program kredit usaha rakyat (KUR)

Padahal realisasi pelaksanaan penyaluran program pemerintah pada KUR bagi usaha mikro kecil dan menengah yang diatur oleh peraturan menteri koperasi (Permenko) nomor 1 tahun 2023 tentang KUR.

BRI salah satu bank plat merah selaku pelaksana pada realisasi program KUR tentunya sudah domain dengan jumlah nasabahnya, jaringan bisnis perbankannya sudah dapat dirasakan manfaatnya di seluruh daerah kota hingga pelosok di republik ini.

BRI KCP Karang Pucung salah satu kantor cabang pembantu yang memiliki BRI unit di setiap tingkat kecamatan di kabupaten lampung Selatan juga turut berperan aktif dalam program KUR bagi usaha mikro kecil dan menengah, namun pada realisasinya diduga gagal dan lalai dalam menegakan Permenko nomor 1 tahun 2023 tentang pedoman pelaksanaan KUR.

Selaku BRI KCP yang menaungi BRI Unit di berbagai wilayah di kabupaten Lampung Selatan tentunya memiliki tanggung jawab atas pengawasan teknis lapangan terhadap petugas BRI unit khususnya manteri.

Dugaan pelanggaran Permenko nomor 1 2023 pasal 14 ayat 3 tentang agunan tambahan KUR telah dikeluhkan oleh beberapa nasabah BRI.

Seperti nasabah BRI Unit Karang Pucung, Luyo yang menjaminkan sertifikat tanah untuk meminjam uang dalam program KUR.

“Sertifikat sebagai jaminan untuk pinjaman KUR nya sebesar Rp 40 juta,” ungkap Yoyo kepada wartawan.

Hal yang sama dialami salah satu nasabah pada unit BRI, karang pucung, SN warga banjar sari yang harus menjaminkan sertifikat rumah sebagai agunan pinjaman pada pengajuan KUR.

“Pinjaman KUR nya ber fariasi ada yang Rp 20 juta, 40 juta dan 50 juta di unit BRI karang pucung, dengan menjaminkan seetifikat tanah ,kebun sebagai agunan tambahan,” ungkap salah satu warga banjar sari. (Ag/Dicky)

Print Berita