Metro, www.lampungmediaonline.com – Alokasi pupuk bersubsidi Pada tahun 2017 di Kota Metro dipastikan tidak mencukupi kebutuhan petani, pasalnya, tertuang dalam rencana definitif kebutuhan kelompoktani (RDKK). Dan untuk alokasi pupuk bersubsidi hanya berkisar 1.900-an ton atau sekitar 90 persen dari kebutuhan petani.
Kabid Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan DKP3 Metro Wiji mengaku, alokasi pupuk tahun ini memang berkurang dan tidak bisa memenuhi kebutuhan petani yang tertuang dalam RDKK.
“Berkurang juga dibanding tahun kemarin. Tapi ini memang terjadi secara nasional. Kalau RDKK Metro, diperlukan sekitar 2.040 ton pupuk. Tapi realisasinya sekitar 80 sampai 90 persen,” terangnya 3/3/2017.
Kepala DKP3 Metro Lusia Parjiem menjelaskan, para petani di wilayah setempat telah mengetahui jika alokasi pupuk bersubsidi tahun ini tidak mencukupi dan berkurang dari tahun sebelumnya.
“Solusinya menggunakan pupuk non subsidi. Untuk pupuk non subsidi sekarang sudah ada di kios pengecer. Dan masyarakat sudah tahu tentang ini. Bahkan mereka juga bersedia membeli pupuk non subsidi,” ungkapnya.
Namun, kabar duka berkurangnya pupuk subsidi ternyata justru dikeluhkan petani. Pengurus kelompok tani Maju I Purwosari Metro Utara Sugi Prayetno menilai, berkurangnya pupuk subsidi dapat mengakibatkan kelangkaan pupuk.
“Ini justru akan menyulitkan para petani. Bisa meriang kita. Seharusnya kesejahteraan petani lebih diperhatikan, terutama soal pupuk ini. Apalagi kita diminta berpartisipasi aktif dalam mendukung swasembada pangan,” tandasnya.
Menurutnya, jika subsidi dikurangi, pihaknya pesimis target panen tahun ini bisa tercapai. “Dan masalah petani bukan cuma pupuk. Pasokan air. Belum lagi penanggulangan hama dan lainnya. Kok malah turun. Padahal itu kebutuhan utama petani,” imbuhnya.
Kasdim 0411 Lampung Tengah Mayor Inf Ucok Namara mengatakan, distribusi pupuk bersubsidi sebagai dari ketahanan pangan nasional. Dimana TNI siap melakukan pendampingan dan pengawasan dalam pendistibusian pupuk bersubsidi tersebut.
“Apa yang menjadi kesulitan para petani di bawah akan kita bantu dan dukung. Bahkan kita juga siap membantu dalam mengatasi hama wereng di wilayah Metro secara gotong royong,” tandasnya.
Ia menambahkan, dalam pengawasan, TNI akan memastikan apakah pupuk bersubsidi didistribusikan betul-betul tepat sasaran kepada petani. Dan jika terjadi penyelewengan akan ditindaklanjuti. “Jika yang melakukan penyelewengan adalah anggota TNI akan ditindak secara hukum militer. Kami punya hukum itu,” tegasnya.(Ry/Rud)
