Oleh : Salma Ramadhana Fauzia
Mahasiswi STEI SEBI,
Sawangan Depok
Maka pada perkembangan yang canggih ini penulis mencari solusi untuk generasi muda yang belum memiliki literasi baca al-Qur’an dan belum tau cara mudah menghafal al-Qur’an, berikut survei yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Survei tersebut dilakukan pada tahun 2023. Survei Nasional “Potensi Literasi Al-Qur’an Masyarakat Indonesia” melibatkan 10.347 responden dan diselenggarakan oleh Direktorat Penais bekerja sama dengan BRIN serta Lembaga Kajian dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) pada 1 hingga 30 Juli 2023), indeks literasi Al-Qur’an di Indonesia mencapai angka 66,038 atau masuk kategori tinggi. Survei ini juga menunjukkan bahwa:
– 61,51% responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur’an
– 59,92% responden mampu membaca susunan huruf menjadi kata
– 48,96% responden mampu membaca ayat dengan lancar
– 44,57% responden mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai tajwid
– 38,49% responden belum memiliki literasi baca Al-Qur’an
Berdasarkan survei Kementerian Agama, terdapat 2 kelompok responden:
Kelompok yang Bisa
– 61,51% responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur’an
– 59,92% responden mampu membaca susunan huruf menjadi kata
– 48,96% responden mampu membaca ayat dengan lancar
– 44,57% responden mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai tajwid
Kelompok yang Tidak Bisa
– 38,49% responden belum memiliki literasi baca Al-Qur’an
Jadi, responden yang bisa membaca Al-Qur’an (dengan berbagai tingkat kemampuan) mencapai sekitar 61,51%, sedangkan responden yang tidak bisa membaca Al-Qur’an mencapai 38,49%.
Berikut, menurut penulis solusi agar setengahnya bisa memiliki literasi baca dan menghafal al Qur’an:
Pendidikan Formal
1. Integrasi Al-Qur’an dalam Kurikulum: Mengintegrasikan pembelajaran Al-Qur’an dalam kurikulum sekolah formal.
2. Pengembangan Metode Pembelajaran: Mengembangkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih efektif dan menarik.
Pendidikan Non-Formal
1. Pengajian dan Kajian Al-Qur’an: Mengadakan pengajian dan kajian Al-Qur’an di masjid, musholla, atau komunitas.
2. Kursus dan Pelatihan: Mengadakan kursus dan pelatihan membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Teknologi dan Media
1. Aplikasi Pembelajaran Al-Qur’an: Mengembangkan aplikasi pembelajaran Al-Qur’an yang interaktif dan menarik.
2. Video dan Podcast: Menggunakan video dan podcast untuk menyebarkan pembelajaran Al-Qur’an.
Komunitas dan Keluarga
1. Pengembangan Komunitas: Mengembangkan komunitas yang mendukung pembelajaran Al-Qur’an.
2. Penglibatan Keluarga: Menglibatkan keluarga dalam pembelajaran Al-Qur’an.
Insentif dan Motivasi
1. Pemberian Insentif: Memberikan insentif kepada mereka yang berhasil menghafal Al-Qur’an.
2. Pemberian motivasi : Memberikan motivasi kepada mereka agar terus melangkah dalam menghafal al-Qur’an.
Walaupun tekhnologi yang semakin canggih bukan waktunya para generasi muda ini semakin malas, ternyata tekhnologi yang semakin canggih itu bukan hambatan malah bisa memudahkan bagi para gnerasi muda yang ingin memiliki minat literasi baca dan menghafal al-Qur’an.
Adanya gadget dan banyaknya aplikasi hingga sekarang munculnya tekhnologi AI jadikanlah hal-hal tersebut sarana-sarana baik yang mengandung nilai ajaran agama islam contohnya dengan banyak membuka literasi terkait membaca dan menghafal al-Qur’an. Dengan adanya lingkungan rumah dan lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan anak-anak muda agar semangat dalam menghafal dan mempelajari al-Qur’an.
Al-Qur’an bukan hanya dihafal saja, akan tetapi bagaimana bisa berusaha memahami al-Qur’an setiap kali membaca dan menghafalnya. Sehingga Al-Qur’an baginya akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di dunia, ia akan menjadi hamba Allah yang bertakwa sebab telah mengamalkan isi al-Qur’an, dan di akhirat ia akan mendapatkan surga sebagai ganjaran yang Allah berikan kepadanya.
Dengan bertadabur, seorang dapat mengamalkan isi Al-Qur’an. Suatu hal mustahil, orang bisa mengamalkan dan menjalankan isi Al-Qur’an tanpa memahaminya.
Agar hasil hafalan memuaskan maka jangan lupa untuk murajaah (mengulang hafalan yang telah dihafal), pilihlah waktu-waktu yang tepaat ketika muraja’ah.
1. Sebelum subuh, sebaik-baik waktu menghafal adalah waktu subuh karenaa keadaan otak masuk fresh dan segar.
2. Dari jam delapan sampai zuhur, dulu penulis menghafal pada waktu tersebut dan itu sangat memudahkan bagi orang-orang yang ingin menghafal Al-Qur’an dikarenakan kondisi masih pagi hari dan tidak terlalu panas seperti jam 12 siang setelah zuhur.
3. Saat pertengahan antara maghrib dan isya, nah waktu yang sedikit itu bisa digunakan dalam memudahkan menghafal Al-Qur’an ,sembari menunggu azan isya itu sangat pas.
4. Saat sedang bersemangat, wahhh ketika para pembaca sekalian dalam kondisi semangat jangan lupa untuk muraja’ah serta menghafal Al-Qur’an. Perhatikan kondisi lingkungan sekitar, maka sekira kondisi lingkungan sedang hiruk pikuk dan mengganggu konsentrasi para pembaca sekalian maka menjauhlah dan mencari lingkungan yang bagus dalam mengahafal dan muraja’ah.
5. Dan satu lagi gunakan hafalan dalam bacaan solat . Maksudnya ialah ketika hafalan yang dihafal ada baiknya kita gunakan dalam bacaan solat kita, nah itu membuat kita akan senantiasa mengingat hafalan kita.
Jadi, seiring perkembangan tekhnologi dan zaman canggih yang semakin didepan mata maka tidak ada hambatan dan halangan untuk para pemuda-pemudi sekalian dalam belajar, menghafal, dan memuraja’ah Al-Qur’an. Semoga Allah senantiasa memberikan rezeki dan kemudahan pada penulis dan para pemabaca sekalian dalam mempelajari serta mengha MENCETAK GENERASI QUR’ANI PADA ERA DIGITALISASI
Oleh Salma Ramadhana Fauzia
Mahasiswi STEI SEBI, Sawangan Depok
Maka pada perkembangan yang canggih ini penulis mencari solusi untuk generasi muda yang belum memiliki literasi baca al-Qur’an dan belum tau cara mudah menghafal al-Qur’an, berikut survei yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Survei tersebut dilakukan pada tahun 2023. Survei Nasional “Potensi Literasi Al-Qur’an Masyarakat Indonesia” melibatkan 10.347 responden dan diselenggarakan oleh Direktorat Penais bekerja sama dengan BRIN serta Lembaga Kajian dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) pada 1 hingga 30 Juli 2023), indeks literasi Al-Qur’an di Indonesia mencapai angka 66,038 atau masuk kategori tinggi. Survei ini juga menunjukkan bahwa:
– 61,51% responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur’an
– 59,92% responden mampu membaca susunan huruf menjadi kata
– 48,96% responden mampu membaca ayat dengan lancar
– 44,57% responden mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai tajwid
– 38,49% responden belum memiliki literasi baca Al-Qur’an
Berdasarkan survei Kementerian Agama, terdapat 2 kelompok responden:
Kelompok yang Bisa
– 61,51% responden mengenali huruf dan harakat Al-Qur’an
– 59,92% responden mampu membaca susunan huruf menjadi kata
– 48,96% responden mampu membaca ayat dengan lancar
– 44,57% responden mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar sesuai tajwid
Kelompok yang Tidak Bisa
– 38,49% responden belum memiliki literasi baca Al-Qur’an
Jadi, responden yang bisa membaca Al-Qur’an (dengan berbagai tingkat kemampuan) mencapai sekitar 61,51%, sedangkan responden yang tidak bisa membaca Al-Qur’an mencapai 38,49%.
Berikut, menurut penulis solusi agar setengahnya bisa memiliki literasi baca dan menghafal al Qur’an:
Pendidikan Formal
1. Integrasi Al-Qur’an dalam Kurikulum: Mengintegrasikan pembelajaran Al-Qur’an dalam kurikulum sekolah formal.
2. Pengembangan Metode Pembelajaran: Mengembangkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang lebih efektif dan menarik.
Pendidikan Non-Formal
1. Pengajian dan Kajian Al-Qur’an: Mengadakan pengajian dan kajian Al-Qur’an di masjid, musholla, atau komunitas.
2. Kursus dan Pelatihan: Mengadakan kursus dan pelatihan membaca dan menghafal Al-Qur’an.
Teknologi dan Media
1. Aplikasi Pembelajaran Al-Qur’an: Mengembangkan aplikasi pembelajaran Al-Qur’an yang interaktif dan menarik.
2. Video dan Podcast: Menggunakan video dan podcast untuk menyebarkan pembelajaran Al-Qur’an.
Komunitas dan Keluarga
1. Pengembangan Komunitas: Mengembangkan komunitas yang mendukung pembelajaran Al-Qur’an.
2. Penglibatan Keluarga: Menglibatkan keluarga dalam pembelajaran Al-Qur’an.
Insentif dan Motivasi
1. Pemberian Insentif: Memberikan insentif kepada mereka yang berhasil menghafal Al-Qur’an.
2. Pemberian motivasi : Memberikan motivasi kepada mereka agar terus melangkah dalam menghafal al-Qur’an.
Walaupun tekhnologi yang semakin canggih bukan waktunya para generasi muda ini semakin malas, ternyata tekhnologi yang semakin canggih itu bukan hambatan malah bisa memudahkan bagi para gnerasi muda yang ingin memiliki minat literasi baca dan menghafal al-Qur’an.
Adanya gadget dan banyaknya aplikasi hingga sekarang munculnya tekhnologi AI jadikanlah hal-hal tersebut sarana-sarana baik yang mengandung nilai ajaran agama islam contohnya dengan banyak membuka literasi terkait membaca dan menghafal al-Qur’an. Dengan adanya lingkungan rumah dan lingkungan sekolah yang mendukung perkembangan anak-anak muda agar semangat dalam menghafal dan mempelajari al-Qur’an.
Al-Qur’an bukan hanya dihafal saja, akan tetapi bagaimana bisa berusaha memahami al-Qur’an setiap kali membaca dan menghafalnya. Sehingga Al-Qur’an baginya akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di dunia, ia akan menjadi hamba Allah yang bertakwa sebab telah mengamalkan isi al-Qur’an, dan di akhirat ia akan mendapatkan surga sebagai ganjaran yang Allah berikan kepadanya.
Dengan bertadabur, seorang dapat mengamalkan isi Al-Qur’an. Suatu hal mustahil, orang bisa mengamalkan dan menjalankan isi Al-Qur’an tanpa memahaminya.
Agar hasil hafalan memuaskan maka jangan lupa untuk murajaah (mengulang hafalan yang telah dihafal), pilihlah waktu-waktu yang tepaat ketika muraja’ah.
1. Sebelum subuh, sebaik-baik waktu menghafal adalah waktu subuh karenaa keadaan otak masuk fresh dan segar.
2. Dari jam delapan sampai zuhur, dulu penulis menghafal pada waktu tersebut dan itu sangat memudahkan bagi orang-orang yang ingin menghafal Al-Qur’an dikarenakan kondisi masih pagi hari dan tidak terlalu panas seperti jam 12 siang setelah zuhur.
3. Saat pertengahan antara maghrib dan isya, nah waktu yang sedikit itu bisa digunakan dalam memudahkan menghafal Al-Qur’an ,sembari menunggu azan isya itu sangat pas.
4. Saat sedang bersemangat, wahhh ketika para pembaca sekalian dalam kondisi semangat jangan lupa untuk muraja’ah serta menghafal Al-Qur’an. Perhatikan kondisi lingkungan sekitar, maka sekira kondisi lingkungan sedang hiruk pikuk dan mengganggu konsentrasi para pembaca sekalian maka menjauhlah dan mencari lingkungan yang bagus dalam mengahafal dan muraja’ah.
5. Dan satu lagi gunakan hafalan dalam bacaan solat . Maksudnya ialah ketika hafalan yang dihafal ada baiknya kita gunakan dalam bacaan solat kita, nah itu membuat kita akan senantiasa mengingat hafalan kita.
Jadi, seiring perkembangan tekhnologi dan zaman canggih yang semakin didepan mata maka tidak ada hambatan dan halangan untuk para pemuda-pemudi sekalian dalam belajar, menghafal, dan memuraja’ah Al-Qur’an. Semoga Allah senantiasa memberikan rezeki dan kemudahan pada penulis dan para pemabaca sekalian dalam mempelajari serta menghafal Al-Qur’an . Ammiinn ya robbal alammiinnn….fal Al-Qur’an . Ammiinn ya robbal alammiinnn….(*)
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
![](https://lampungmediaonline.com/wp-content/uploads/2017/06/LOGO-LMO2.png)