Bandar Lampung, lampungmediaonline.com – Masyarakat Dan aparatur Pemerintah, mulai Kepala Desa hingga Muspika sangat merasa resah dengan keberadaan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang membawa nama korps Wartawan dan menakut-nakuti para Kepala desa dengan dalih akan diberitakan kalau tidak memberikan sejumlah uang”Contoh Terkait Pembangunan Jalan Desa yang diduga bermasalah”.Seharusnya dengan adanya pembangunan desa, wartawan yang baik dapat memberitakan desanya dengan sisi yang positif.
Padahal fungsi dan tugas pokok seorang wartawan adalah mencerdaskan anak bangsa serta memberikan informasi yang mendidik, bukan sebagai momok untuk menakut-nakuti masyarakat, sesuai dengan UU Pers No 40 tahun 1999.
Akibat ulah oknum wartawan gagal pahan serta maraknya wartawan gadungan tentu sangat mencoreng citra mulia insan Pers, yang termaktub pada UU Pers dan jika hal ini dibiarkan terus menerus maka tidak menutup kemungkinan korp wartawan akan tercoreng dimata masyarakat Ujar Kiki Sabtu(/09/2016).
ketua Aliansi Jurnalis Indonesia(AJI)Lampung,dalam menyikapi maraknya wartawan gadungan/ Saat Menghadiri Forum Lampung Segalow Ketua AJI Ini menegaskan kepada masyarakat jika menemui kejanggalan serta oknum wartawan yang mencurigakan harap segera melaporkannya kepada aparat kepolisian setempat, karena hal itu merupakan pencemaran nama baik bagi korps wartawan Tuturnya”.Ditambahkannya
dia meminta agar masyarakat yang merasa dirugikan oleh oknum wartawan gadungan supaya membuat laporan ke aparat penegak hukum, sebab keberadaan oknum wartawan gadungan dapat membuat citra wartawan sebenarnya buruk dimata masyarakat.
Adapun ciri-ciri oknum wartawan gagal paham Yang harus diperhatikan oleh masyarakat serta intansi Pemerintah yakni, tidak memiliki etika serta kurang memahami arti tugas pokok seorang insan Pers,Hanya bermodalkan KTA yang legalitasnya disangsikan, tidak paham dengan kode etik jurnalistik Pungkasnya.
Laporan:Hendra
