IRAWATI, S.Pd
RA. KHOLAFIYAH HASANIYAH GADING WETAN KEC. GADING KAB. PROBOLINGGO
ABSTRAK
Pendidikan dalam sudut pandang totalitas dengan beragam budaya dan nilai-nilai yang dimiliki bangsa dan negaranya dan membentuk suatu sistem yang akurat. Pendidikan nasional merupakan pendidikan kesatuan terpadu dari semua satuan dan kegiatan, dan kegiatan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan nasional. Pendidikan harus merealisasikan cita-cita (idealitas) Islam yang mencakup pengembangan kepribadian muslim yang bersifat menyeluruh secara harmonis yang berdasarkan potensi fisiologis maupun yang mengacu pada keimanan dan sekaligus berilmu pengetahaun secara berkeseimbangan.
Dalam menjalankan roda lembaga tidak akan terlepas dari yang namanya manajemen, dan manajemen tidak akan terlepas dari yang namanya pemimpin (manajer), sebab manajemen dan manajer sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu organisasi atau lembaga. Bagaimana seorang pemimpin dengan manajemennya mampu mengatisipasi perkembangan dan kebutuhan suatu lembaga yang di pimpin pada suatu masa yang akan datang. Oleh karena itu, fungsi manajemen merupakan sebuah sarana atau alat untuk memajukan sebuah lembaga atau organisasi, Dengan demikian jelaslah bahwa manajemen merupakan salah satu faktor keberhasilan dari suatu lembaga, maka dari itulah optimalisasi fungsi manajemen disuatu lembaga sangat di perlukan. Walaupun tidak semua fungsi manajemen dapat di terapkan dalam sebuah lembaga pendidikan. Serta pengaplikasian fungsi manajemen pendidikan mutlak di perlukan dalam suatu lembaga pendidikan.
Kata Kunci : Manajemen Pendidikan, Kualitas Belajar
ABSTRACT
Education in the perspective of totality with diverse cultures and values owned by the nation and country and forms an accurate system. National education is an integrated unity education of all units and activities, and activities related to one another to strive to achieve national goals. Education must realize the ideals (idealities) of Islam which include the development of a harmoniously comprehensive Muslim personality based on physiological potential or referring to faith and at the same time balanced knowledge.
In running the wheels of the institution will not be separated from what is called management, and management will not be separated from what is called a leader (manager), because management and managers greatly influence the quality of an organization or institution. How a leader with his management is able to anticipate the development and needs of an institution that is led in a future period. Therefore, the function of management is a means or tool to advance an institution or organization, Thus it is clear that management is one of the success factors of an institution, therefore optimization of the management function in an institution is very much needed. Although not all management functions can be applied in an educational institution. And the application of educational management functions is absolutely necessary in an educational institution.
Keywords: Educational Management, Learning Quality
1. Pendahuluan
Sekarang ini di negara-negara yang maju muncul suatu cabang ilmu pengetahuan yang baru yaitu manajemen, yang semula masih segan diakui sebagai ilmu pengetahuan. Hal semacam ini bukan suatu yang baru yang terjadi dimasyarakat .
Dalam konteks sekolah yaitu Manajemen sekolah menurut buku manajamen sekolah sebenarnya merupakan aplikasi ilmu manajemen dalam bidang persekolahan. Ketika istilah manajemen diterapkan dalam bidang pemerintahan akan menjadi manajemen pemerintahan, dalam bidang pendidikan menjadi manajemen pendidikan, begitu seterusnya.
Bicara lembaga pendidikan Islam, maka dalam menjalankan roda lembaga tidak akan terlepas dari yang namanya manajemen, dan manajemen tidak akan terlepas dari yang namanya pemimpin (manajer), sebab manajemen dan manajer sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu organisasi atau lembaga. Bagaimana seorang pemimpin dengan manajemennya mampu mengatisipasi perkembangan dan kebutuhan suatu lembaga yang di pimpin pada suatu masa yang akan datang.
Menurut Stoner Manajemen secara umum yang dikutip oleh T. Hani Handoko , manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan menurut James Jr. manajemen sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif. Sedangkan dalam konteks pendidikan ada juga manajemen pendidikan.
Menurut Ali Imron manajemen pendidikan adalah proses penataan kelembagaan pendidikan, dengan melibatkan sumber potensial baik yang bersifat manusia maupun yang bersifat non manusia guna mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Hal ini disadari karena manajemen itu sendiri muncul dan berkembang di dunia perusahaan dan industri. Maka untuk menerapkan manajemen kadalam dunia pendidikan diperlukan penyaringan yang betul-betul selektif, dengan demikian diharapkan terjadi keseimbangan dan kesesuaian hingga akhirnya menghasilkan output yang maksimal dan berdaya saing tinggi.
Pengaplikasian fungsi manajemen pendidikan mutlak di perlukan tak terkeculi di lembaga pendidikan, khusus kaitannya dengan penelitian ini di Madrasah Ibtidaiyah Sirajut Thalibin Racek yang merupakan suatu lembaga atau institusi pendidikan. Saat sekarang dalam studi awal atau observasi awal yang ada di lapangan menarik perhatian peneliti untuk mengetahui bagaimana manajemen pendidikan tersebut, hal ini dikarenakan beberapa tahun belakangan ini terjadi kemajuan yang signifikan. Kemajuan ini dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas siswa yang terus meningkat.
Di dalam penelitian ini tidak semua aspek atau bagian dari lembaga yang menjadi garapan peneliti yang akan di teliti. Peneliti nanti hanya akan meneliti fungsi manajemen yang berkaitan dengan hal-hal pengajarannya dan yang berkaitan dengan kepala sekolah. Fungsi manajemen yang harus dikaksanakan dalam pengelolaan lembaga antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan staf, kepemimipinan dan pengendalian .
Suatu lembaga tanpa adanya perencanaan yang matang dalam pengembangannya mustahil akan meraih sukses dikemudian hari, karena perencanaan merupakan acuan atau pedoman di dalam mengembangkan suatu lembaga. Lain halnya dengan pengorganisasian, bagaimanapun matangnya suatu perencanaan tanpa adanya wadah yaitu organisasi akan sia-sia bahkan bisa fatal akibatnya. Pengelolaan staf merupakan tindak lanjut dari pengorganisasian, meskipun lembaga atau organisasi memiliki sumberdaya manusia yang bagus, namun jika tidak dikelola dengan baik atau tidak disesuaikan dengan keahliannya, maka akan menyebabkan kurang efektif dan efisiensi kinerja para staf dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Demikian pula halnya dengan pengelolaan staf yang profesional dengan maksud agar sesuai dengan job discription-nya (fungsi/keahliannya). Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka akan terjadi overlapping (tumpang tindih tugas atau pekerjaan). Untuk mengatasi hal ini di butuhkan seorang pemimpin yang dapat mengatur dan menjadi figur di dalam pengelolaan lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat pengawasan atau pengendalian untuk mengetahui sejauhmana efektifitas dan efisiensi dari program yang ada.
2. Metode Penelitian
Tehnik pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati .
Disamping itu juga menggunakan pendekatan fenomenologis yaitu salah satu metode penelitian yang berusaha memahami prilaku-prilaku manusia yaitu apa yang dikatakan, dilakukan orang sebagai produk dari orang tersebut menafsirkan dunianya, peneliti dapat menginterpretasikan gelaja tersebut tidak hanya hasil pengamatan sendiri, melainkan memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain .
3. Pembahasan
A. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen merupakan istilah yang digunakan untuk menterjemahkan kata “Management” istilah yang digunakan sebelumnya adalah pengelolaan, namun belakangan ini istilah tersebut sudah jarang digunakan. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan secara umum, dan kajian ilmu manajemen secara khusus, definisi manajemen juga mengalami perkembangan dengan memberikan uraian lebih spesifik melalui penyebutan fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh seorang manajer dalam menjalankan tugasnya .
Manajemen menurut Hasibuan mengungkapkan adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil tertentu melalui kegiatan orang lain. Maka hal ini sumber daya manusia berperan penting dan dominan dalam manajemen .
Dengan kalimat yang agak berbeda Mujdjahid mengatakan manajemen adalah:
Management as the art of getting done trough people. Artinya manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Berdasarkan definisi ini tampak bahwa proses manajemen akan terjadi apabila kita melibatkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi, manajer tidak dapat melakukan sendiri tugas tersebut, tetapi melimpahkan pada orang lain atau karyawan atau bawahannya .
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa fungsi manajemen pendidikan adalah: rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalang lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
Diketahui bahwa fungsi manajemen itu banyak sekali dan berbeda-beda tergantung dari sudut pandang mana para ahli menilainya. Nantinya didalam penelitian hanya akan membahas empat fungsi dari manajemen. Yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
Keempat fungsi manajemen tersebut disesuaikan dengan bidang keilmuan yang peneliti tekuni selama ini yaitu pendidikan, maka dari itu keempat fungsi yang peneliti ambil dalam penelitian akan difokuskan pada pendidikan.
B. Fungsi Manajemen Pendidikan
George R. Terry berpandangan dalam bukunya Hadari Nawawi yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif bahwa “Manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah di tentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain” . Menurut Khusnuridlo dalam Manajemen LPI berpandangan bahwa “Istilah manajemen mengacu pada proses pelaksanaan aktifitas yang diselesaikan secara efisien dengan dan melalui pendayagunaan orang lain. Proses menunjukkan fungsi-fungsi aktifitas utama yang dilibatkan oleh para manajer .”
Selain pendapat di atas ada juga yang berpandangan manajemen sebagai seni, dimana pandangan tersebut merupakan pandangan manajemen yang paling klasik, seperti yang dikutip oleh Sondang P. Siagian dalam bukunya yang berjudul Fungsi-fungsi Manajerial yang menyatakan bahwa: “Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai macam kegiatan yang di lakukan orang lain”.
Menurut G. R. Terry bukunya yang berjudul Dasar-dasar Manajemen menyatakan bahwa fungsi-fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh para manajer adalah “perencanaan, pengorganisasian, kepegawaian, pemotivasian dan pengawasan” .
Adapun fungsi manajemen yang akan dibahas dalam proposal ini adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu aktivitas atau kegiatan yang harus dilakukan dalam setiap memulai suatu pekerjaan, tanpa perencaan yang matang suatu dalam suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
Perencanaan sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai bahwa “Perencanaan adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan ”.
Sedangkan menurut Suryosubroto, perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang diamksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap, yaitu: (1) identifikasi masalah, (2) perumusan masalah, (3) penetapan tujuan, (4) identifikasi alternatif, (5) pemilihan alternatif, dan (6) elaborasi alternatif.
Perencanaan dapat dirumuskan sebagai langkah persiapan yang diarahkan pada tujuan yang bertitik kulminasi pada suatu keputusan yang berfungsi sebagai landasan bagi langkah tindakan selanjutnya.
Tujuan atau orientasi kearah sasaran merupakan landasan untuk membedakan antara perencanaan dengan spekulasi yang sekedar dibuat secara serampang. Sebagai ciri utama dari langkah tindakan eksekutif pada tingkatan organisasi, perencanaan merupakan suatu proses intelektual yang meyangkut berbagai tingkatan pemikiran yang kreatif dan pemanfaatan secara kreatif dan pemanfaatan secara imajinatif atas banyak variabel yang ada.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepada sekolah. dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat bermacam-macam bentuk pekerjaan yang memerlukan keahlian dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Bermacam-macamnya pekerjaan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh seorang kepala sekolah atau pemimpin pendidikan. Oleh karena, seorang kepala sekolah dituntut mempunyai kecakapan dan keterampilan dalam mengorganisasikan para karyawan dan para guru dalan menjalankan tugasnya sehingga terjalin hubungan yang akrab dan harmonis.
Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab, hendaknya di sesuaikan dengan pengalaman, bakat, minat, pengetahuan, dan kepribadian masing-masing orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas tersebut .
Adapun pengorganisasian dalam manajemen pendidikan adalah: “penetapan tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin tercapainya tujuan sekolah itu ”
Dalam menjalankan pengorganisasian hendaknya mengenal prinsip pengorganisasian. Menurut Siagian mengemukakan prinsip pengorganisasian, sebagai berikut :
1) Organisasi itu mempunyai tujuan yang jelas,
2) Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap anggota organisasi,
3) Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi,
4) Adanya kesatuan arah dari berbagai bagian organisasi,
5) Adanya kesatuan perintah,
6) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang dalam melaksanakan tugasnya,
7) Adanya pembagian tugas yang jelas,
8) Struktur organisasi harus disusun sesederhana mungkin,
9) Pola dasar organisasi harus relatif permanen, adanya jaminan terhadap jabatan-jabatan dalam organisasi itu,
10) Adanya balas jasa yang setimpal yang diberikan kepada setiap anggota organisasi, dan
11) Penetapan orang yang bekerja dalam organisasi itu hendaknya sesuai dengan kemampuannya.
c. Pengarahan
Pengarahan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncakan dapat belajan seperti yang dikehendaki.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Organisasi dan Administrasi Pendidikan Tehnologi dan Kejuruan, “Pengarahan adalah suatu usaha untuk memberikan penjelasan, petunjuk serta pertimbangan dan bimbingan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dan berjalan dengan lancar.
Banyak cara yang dapat diambil untuk mengadakan pengarahan ini sejak personal diterima di suatu organisasi. Pengarahan tersebut dapat dilakukan oleh pimpinan sendiri atau mewakilkan kepada orang lain. Adapun cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Mengadakan orientasi, baik perseorangan maupun kelompok dengan acara antara lain mengadakan perjalanan keliling kantor untuk mengenali lokasi, situasi, alat-alat kerja, kawasan sekantor dan kawan sekerja, dan lain sebagainya.
b. Memberikan petunjuk umum dan petunjuk khusus, baik secara lisan maupun tertulis berupa peraturan dan tata tertib. Peraturan yang singkat dan penting dapat ditempel di tempat yang letaknya strategis agar dapat dilihat oleh para pegawai setia saat.
c. Memberikan petunjuk baik secara langsung maupun tidak kepada pegawai yang salah melakukan pekerjaan .
d. Pengawasan
Melakukan suatu tugas, hanya mungkin dilakukan dengan baik apabila seseorang yang melaksanakan tugas itu, mengerti arti dan tujuan dari tugas yang dilaksanakan. Seorang pemimpin yang melakukan tugas pengawasan haruslah sungguh-sungguh mengerti arti dan tujuan daripada pelaksanaan tugas pengawasan.
Pengarahan adalah tindakan atau kegiatan usaha agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lainnya yang telah ditetapkan .
Menurut George R. Terry menyebutkan fungsi manajemen dalam pengawasan ada 5, yaitu:
1) Tetapkan ukuran-ukuran.
2) Monitor hasil-hasil dan bandingkan dengan ukuran-ukuran.
3) Perbaiki penyimpangan-penyimpangan.
4) Ubah dan sesuaikan cara-cara pengawasan sehubungan dengan hasil-hasil pengawasan dan perubahan kondisi-kondisi.
5) Berhubungan selalu selama proses pengawasan .
C. Aplikasi Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan adalah suatu proses keseluruhan dari kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengkoordinasian, pengawasan dan evaluasi dengan mendayagunakan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
a. Perencanaan
Menurut Soewadji Lazarut dalam bukunya Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, menyebutkan: “Perencanaan adalah persiapan yang teratur dari setiap usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
Sedangkan menurut Dalton E. Mc. sebagaimana yang dikutip oleh Piet A. Sahertian dalam bukunya Dimensi Administrasi Pendidikan, sebagai berikut: “Perencanaan adalah suatu keaktifan pimpinan untuk meramalkan keadaan yang akan datang dalam mencapai harapan, kondisi yang akan datang” .
Untuk perencanaan yang baik, pemimpin harus mampu melihat jauh ke depan dalam rangka memperkecil resiko, yang mungkin muncul berupa kesalahan atau kemungkinan kegagalan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan langkah menuju pada pelaksanaan perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi merupakan alat administrasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka susunan bentuk serta besar kecilnya organisasi harus disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan tersebut .
Dari definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa pengorganisasian merupakan langkah kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya.
Beberapa prinsip yang dianggap mendasar menurut Sahertian adalah:
1) Prinsip perumusan tujuan yang jelas.
2) Prinsip departemenlisasi dan pembagian kerja.
3) Prnsip pelimpahan wewenang
4) Prinsip kesatuan perintah (unity commands)
5) Prinsip jenjang organisasi.
6) Prinsip kesinambungan dan keseimbangan.
7) Prinsip kelenturan (fleksibelitas)
8) Prisnip koordinasi
9) Prinsip pengawasan.
Setelah diketahui pengertian dan prinsip-prinsip organisasi maka harus mengetahui juga mengapa suatu lembaga sekolah organisasi itu penting? Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat kepala sekolah, guru-guru, pegawai tata usaha dan lain sebagainya, semuanya memerlukan adanya pengorganisasian yang baik agar sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikannya dapat berjalan dengan baik sehingga dengan meningkatnya mutu atau kualitas pendidikan tersebut pasti akan berdampak pada sekolah tersebut.
Adapun firman Allah SWT. yang berkenaan dengan pengorganisasian adalah surat Al-Imran ayat 104:
Artinya:
Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka orang-orang beruntung”. (QS. Ali- Imran: 104) .
Faktor lain yang disebabkan betapa pentingnya suatu organisasi dalam sekolah adalah karena tugas guru tidak hanya mengajar saja, juga pegawai tata usaha, pesuruh dan penjaga sekolah. Semua itu mereka harus bertanggung jawab dan diikutsertakan dalam menjalankan roda secara keseluruhan. Sehingga dengan organisasi yang baik mereka tidak saling bertabrakan dalam bertugas.
c. Pembimbingan
Bimbingan menurut Hadari Nawawi berarti memelihara, menjaga dan memajukan organisasi memalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan
Dari pengertian di atas dapatlah diambil suatu bentuk bimbingan, yaitu:
1) Memberi dan menjelaskan perintah.
2) Memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan.
3) Memberikan kesempatan melainkan pengetahuan, keterampilan /kecakapan dan keahlian agar lebih efektif dalam melaksanakan berbagai kegiatan organisasi.
4) Memberikan kesempatan untuk serta menyumbangkan tenaga dan pikiran dan kreatifitas masing-masing.
5) Memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-tugasnya secara efisien.
Sebuah bagian penting dari bimbingan dan pengarahan adalah memberikan perintah-perintah dan petunjuk dari atasan bisa dijaga oleh yang diberi perintah. Dengan demikian perintah baik berupa tulisan dan lisan dapat bermanfaat bagi orang yang menerima maupun yang memberi.
Sedangkan memberikan kesempatan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan keahlian kepada seorang bawahan merupakan sikap demokratis dalam pendidikan karena bagaimanapun menyiapkan sumber daya manusia yang handal adalah suatu tuntutan. Seorang pemimpin yang baik pasti mengetahui keahlian bawahannya.
Bicara eksistensi lembaga pendidikan, maka dalam menjalankan roda lembaga tidak akan terlepas dari yang namanya manajemen, dan manajemen tidak akan terlepas dari yang namanya pemimpin (manajer), sebab manajemen dan manajer sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu organisasi atau lembaga. Bagaimana seorang pemimpin dengan manajemennya mampu mengatisipasi perkembangan dan kebutuhan suatu lembaga yang di pimpin pada suatu masa yang akan datang.
.
D. MANAJEMEN PENDIDIKAN
a. Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen pendidikan sebagai proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang dimaksud sumber disini ialah mencakup orang-orang, alat-alat, media, bahan-bahan, uang, dan sarana, semuanya diarahkan dan dikoordinasikan agar terpusat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dicanangkan.
Manajemen yang baik dalam dunia pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme pendidikan. Yang dimaksud dengan profesionalisme merupakan seperangkat fungsi dan tugas dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian khusus..
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan persiapan untuk menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah penyesuaian masalah atau pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Perencanaan dipersiapkan dalam serangkaian pengambilan keputusan berupa langkah-langkah penyelesaian masalah atau pelaksanaan pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan pendidikan yaitu peningkatan kualitas belajar siswa.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kegiatan atau menyusun dan menetapkan hubungan kerja antara atasan dengan bawahan. Dalam hal menciptakan atau membangun mekanisme kerja dan distribusi serta menentukan orang-orang yang melaksanakan kerja atau kegiatan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya.
Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepada sekolah. dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat bermacam-macam bentuk pekerjaan yang memerlukan keahlian dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Bermacam-macamnya pekerjaan tidak mungkin dilakukan sendiri oleh seorang kepala sekolah atau pemimpin pendidikan. Oleh karena, seorang kepala sekolah dituntut mempunyai kecakapan dan keterampilan dalam mengorganisasikan para karyawan dan para guru dalan menjalankan tugasnya sehingga terjalin hubungan yang akrab dan harmonis.
c. Pengarahan
Pengarahan merupakan suatu pemberian penjelasan, petunjuk/arahan serta pertimbangan dan pemecahannya. Pengarahan terhadap para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.
Perencanaan yang dilakukan oleh seorang pemimpin (kepala sekolah) mampu memberikan yang terbaik kepada bawahannya dalam peningkatan kualitas belajar siswa. Juga seorang kepala sekolah bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dalam peningkatan kualitas belajar siswa. Dengan menerapkan fungsi dan tugasnya dalam lembaga pendidikan mulai dari atasan hingga bawahan maka sangat memungkinkan sekali dalam mengupayakan pendidikan sangat tepat dan baik sekali. Sehingga kualitas maupun kuantitas dalam suatu lembaga di sekolah dapatlah menjadi peran yang penting dalam proses pencapaian tujuan pendidikan.
1) Pengawasan
Dalam tahap pengawasan pemimpin pendidikan menyimpulkan sejauh mana kemampuan guru dan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan rencana da standart yang sudah ditentukan. Untuk mengukur sejauhmana efektifitas guru dan karyawan dalam pekerjaan dibutuhkan suatu pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung,
Melakukan suatu tugas, hanya mungkin dilakukan dengan baik apabila seseorang yang melaksanakan tugas itu, mengerti arti dan tujuan dari tugas yang dilaksanakan. Seorang pemimpin yang melakukan tugas pengawasan haruslah sungguh-sungguh mengerti arti dan tujuan daripada pelaksanaan tugas pengawasan.
b. Aplikasi Manajemen Pendidikan
1) Perencanaan
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa yang akan datang. Kegiatan ini dimaksud untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
Perencanaan yang efektif harus didasarkan atas fakta dan informasi bukan berdasarkan atas emosi dan keinginan. Fakta-fakta yang bersangkutan langsung dengan situasi yang dalam pembahasan dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan manajerial.
2) Pengorganisasian
Aktifitas pengorganisasian sangat penting di dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan, karena organisasi sebagai suatu alat administrasi dan manajemen dalam melaksanakan segala kebijakan atau keputusan yang dibuat pada tingkat administrasi atau manajerial.
3) Pembimbingan
Memberikan bimbingan dan motivasi kepada bawahan adalah tugas seorang pemimpin, agar ia bersemangat dalam menjalankan tugas. Oleh karena itu sikap yang baik yang harus diberikan kepada setiap bawahannya. Semua ini bentuk bimbingan dan pengarahan yang bersifat luwes. Jika suatu saat terjadi masalah, kepala sekolah tidak segan-segan untuk mengoreksi juga memberikan solusi atau pemecahannya, sehingga hubungan antara atasan dan bawahan masih tetap harmonis.
Kepala sekolah sebagai manajer pendidikan yang bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan. Dengan menerapkan fungsi dan tugasnya dalam lembaga pendidikan mulai dari atasan hingga bawahan maka sangat memungkinkan sekali dalam mengupayakan pendidikan yang lebih berkualitas sangat tepat dan baik sekali.
4) Koordinasi
Koordinasi sangat diperlukan dalam lembaga pendidikan. Seperti dalam pembagian tugas guru. Karena guru yang mengajar banyak sekali dan juga dalam tugas tidak ada koordinasi maka hanya keruwetan saja yang terjadi. Dalam pemberian tugas pekerjaan kepada guru merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Jadi jelas sekali dalam melaksanakan suatu pekerjaan yang melibatkan orang banyak dan bagaimana pekerjaan itu bisa efektif dan efisien. Jadi, sangat perlu sekali adanya koordinasi yang efektif dan efisien, sangat perlu sekali adanya koordinasi.
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan akhir dalam suatu kegiatan, evaluasi dilakukan guna mengukur sejauhmana efektifitas lembaga dalam menggunakan sumber manusia dan juga merupakan salah satu bentuk dari kendali manajemen. Evaluasi harus dilaksanakan secara profesional dan diperlukan data yang akurat untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau memuasakan dalam peningkatan kualitas belajar siswa.
E. PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWA
Kegiatan belajar mengajar tujuan yang ingin dicapai adalah mendidik dan mengajar siswa untuk memiliki kemampuan dan kualitas pada siswa. Oleh sebab itu, guru harus mengajarkan apa yang sesuai dengan tingkat kemampuan akal anak didik.
Kualitas belajar siswa dapat dilihat dari aktifitas belajar di sekolah (di dalam dan di luar kelas) yang mana siswa dapat memahami pelajaran dengan baik, karena dalam proses belajar mengajar di dukung oleh fasilitas yang memadai dan baik.
a. Domain Kognitif
Sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan yang telah disajikan dan dianalisa bahwa kualitas belajar siswa dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap pengetahuan yang menekankan pada pengenalan, mengingat kembali bahan pembelajaran yang diajarkan oleh para guru dan kemampuan intelektual untuk mengorganisasikan bahan yang telah diajarkan.
2. Domain Afektif
Sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan yang telah disajikan dan dianalisa bahwa peningkatan kualitas siswa dalam aspek afektif dapat diamati dari sikap dan mental, perasaan dan kesadaran siswa atau anak didik. Hasil belajar dalam hal afektif ini diperoleh melalui proses internalisasi, yaitu proses ke arah pertumbuhan dan perkembangan batiniyah atau rohaniyah siswa.
3. Domain Psikomotorik
Sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan yang telah disajikan dan dianalisa bahwa peningkatan kualitas belajar siswa dalam psikomotorik dapat dilihat pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan yang nyata, yaitu siswa mampu melaksanakan kewajiban sebagai penghuni bumi dengan melakukan ibadah yang telah disyari’atkan serta hasil kebudayaan masyarakat.
Dengan demikian peningkatan kualitas belajar siswa merupakan pencapaian kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara simultan (terjadi atau berlaku dalam waktu yang bersamaan) dengan memberikan pemasukan, pengertian, serta pemahaman dalam
Faktor penghambat kualitas belajar siswa dapat berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal).
1. Faktor internal
Kurang minat dan motivasi belajar
Kurang konsentrasi
Kurang percaya diri
Kurang kedisiplinan
Kurang membaca buku
Kesehatan yang kurang baik
Masalah dan gangguan pribadi
Kebiasaan yang salah, seperti malas belajar, sering bolos, dan aktifitas yang kurang menunjang
2. Faktor eksternal
Kondisi sekitar yang merusak kesehatan mental
Status kelas sosial ekonomi
Keluarga
Sekolah
Disiplin yang diterapkan di sekolah
Masyarakat
Lingkungan tetangga
Aktivitas organisasi
3. Faktor lain yang dapat menghambat belajar
Tidak merasakan adanya manfaat pribadi
Takut gagal atau terkena aib sosial
Takut akan perubahan dan pertumbuhan pribadi
Benci pada topik pelajaran
Dipaksa hadir
Merasa sangat bosan
Jenuh akibat kurangnya stimulasi
4. Saran -Saran
Untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, manajemen pendidikan dapat menerapkan beberapa strategi, seperti:
• Pengembangan profesional guru
Melakukan pelatihan dan pengembangan profesional guru, serta memfasilitasi guru untuk melanjutkan pendidikannya
• Pengembangan kurikulum
Mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman
• Peningkatan kompetensi guru
Meningkatkan kemampuan mengajar, potensi akademik, dan motivasi kerja guru
• Peningkatan keterlibatan siswa
Aktifkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, dan berikan umpan balik yang konstruktif
• Peningkatan motivasi siswa
Dorong siswa untuk meningkatkan motivasi belajar dan mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah
• Peningkatan pemanfaatan teknologi
Gunakan teknologi pembelajaran secara efektif, dan promosikan inovasi dan integrasi teknologi di kelas
• Peningkatan sarana dan prasarana
Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
• Peningkatan manajemen sekolah
Mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta melakukan pengawasan yang baik
• Peningkatan partisipasi masyarakat
Memanfaatkan partisipasi masyarakat, terutama orang tua siswa, dalam mendorong mutu pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M., 1987, Filsafat Pendidikan Agama Islam, Jakarta Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
_______, 1993, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta
_______, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Daryanto, 1998, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
Elizabert, 1993, Agama dan Masyarakat, Jakarta: Rajawali
Furchan, Arif, 1992, Pengantar Penelitian Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional
Hadi, Sutrisno, 1993, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset
Haramain, Mujamma’ Khadim, 1990, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Madinah Al-Munawwarah
Hasibuan, Malayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakatrta: Bumi Aksara.
Ihsan, Fuad, 1995, Dasar-dasar Kependidikan, Semarang: PT. Rineka Cipta
Khusnuridlo. 2000, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jember: STAIN Jember.
Lazaruth, Soewadji, 1987, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Yogyakarta: Kanisius
Marzuki, 1992, Metodologi Riset, Yogyakarta: BPUFE
Moleong, Lexy J., 2002, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Mudjahid, 2003, Manajemen Madrasah Mandiri, Jakarta: Puslitbang dan Balitbang Agama dan Keagamaan.
Nawawi, Hadari, 2001, Manajemen SDM Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Gajah Mada University, Jogjakarta.
_____, 1994, Administrasi Pendidikan, Jakarta: CV. Haji Masagung
Purtanto, Pius, dan Al Bari, M Dahlan, 1994. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Purwadarminta, WJS., 2001, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN. Balai Pustaka
Purwanto, Ngalim, 1995, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
_____, 2001, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Rafik, Ainur. 2000, Pemikiran Pendidikan Islam. Jember: STAIN Jember.
Sahertian, Piet A., 1994, Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional
Sanapiah, Faisal, 1990, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta
Siagian, Sondang P., 1992, Fungsi-fungsi Manajerial, Bumi Aksara, Jakarta.
Subagyo, Joko, 1997, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana, Nana, 1989, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV, Sinar Baru
_____, 1989, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru
Surakhmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Tehnik, Bandung: Transito
Suryosubroto, 2004, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta
Tadjab, 1996, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Surabaya: Usaha Nasional
Tanzil, Hazil dan Panglaykim J. 1991. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: Ghalia Indonesia
Terry, George R., 2001, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara
Walgito, Bimo, 1995, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset.
Travel Lampung Jakarta, Diantar sampai Rumah Ongkos Murah Layanan Prima
Travel Jakarta Lampung PP Dapat Free Snack dan 1 Kali Makan
Travel Lampung Depok via Tol Tiap Berangkat Pagi dan Malam
Harga Travel Bekasi Lampung Antar Jemput Murah sampai Rumah
Travel Palembang Lampung Lewat Tol Hemat Cepat sampai Alamat
