Lusi Viana Siswi SMKN 1 Kotabumi Perlu Perhatian serius dari Instansi terkait

Lampung Utara,www.lampungmediaonline.com-Hidup adalah suatu proses perjalanan panjang yang di alami setiap insan di muka bumi. Pahit, manis, susah,senang, miskin dan kaya semata bak pemandangan yang terhampar di depan mata.

Sama seperti halnya nasib yang di alami Lusi viana. Siswi kelas X SMK-Negeri I Kotabumi Kabupaten Lampung Utara, Karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu Lusi harus menanggung beban malu di mata teman sebaya di sekolahnya. Pasalnya pada Rabu (10/1) lalu Lusi mengalami hal yang di luar dugaannya, dimana sekolah tempatnya menempa ilmu serasa di sambar petir di siang hari.

Karena tanpa ia duga seorang oknum guru yang patut di hormati bertindah seperti bukan sebagai seorang pendidik, oknum guru tersebut merobek dan menggunting baju seragam yang sedang di pakainya. Linangan air matapun menetes di pipi pelajar remaja ini, Jum’at (12/1/2018).

Saat di jumpai di rumah kediaman orangtuanya di jalur dua RK VII, RT 0I Kelurahan Kota alam, Kecamatan Kotabumi Selatan Lusi menuturkan, saya merasa sangat terpukul atas kejadian tersebut karena saya malu sama temen – teman di sekolah. ” Hari kamis kemarin (11/1) saya masih masuk sekolah tetapi hari ini saya ga berani untuk masuk sekolah, saya masih trauma malu sama temen – teman di sekolah “. Tutur Lusi

Lusi menambahkan, sebagai seorang pelajar bukannya saya tidak mematuhi peraturan di sekolah tetapi karena kondisi ekonomi orang tua saya yang hidupnya serba keterbatasan dan pas – pasan itu yang membuat saya tidak sanggup untuk meminta belikan baju seragam sekolah baru kepada orang tua saya.

Sedangkan baju seragam sekolah yang saya kenakan itu kecil dan pendek bukan karena di rubah, di permak atau di modivikasi. Baju seragam tersebut asli di beli orang tua saya dari toko baju beberapa bulan silam saat saya baru masuk di SMK- N I. Seharusnya guru lebih tau pertumbuhan badan saya semakin hari bukannya semakin kecil. Perjalanan usia, sayakan tumbuh tambah besar jadi wajar jikalau baju seragam sekolah yang saya kenakan sedikit agak sempit dan pendek.

” Ya pinginnya guru itu lebih tau mana baju yang dikrop mana yang enggak,” Ujar Lusi

Sementara Lukmansyah, Orang tua Lusi viana sangat terpukul atas kejadian tersebut. Lukmansyah mengatakan ” sepenuhnya saya belum bisa menerima atas peristiwa yang menimpa Lusi viana

Putri saya ” serasa harga diri teraniaya atas kejadian yang menimpa putri saya. Karena semenjak peristiwa tersebut Lusi viana putri saya tidak berani untuk masuk ke sekolah karena malu kepada teman – temannya. Ungkap Lukmansyah

Lukmansyah menambahkan, Sejak kejadian tersebut hingga hari ini pihak sekolah belum ada yang datang untuk menyampaikan itikat baik, malahan setelah peristiwa itu, pihak sekolah baru melayangkan surat panggilan ke saya selaku orang tua wali murid Lusi viana yang seharusnya surat panggilan tersebut di layangkan pihak sekolah ke saya sebelum ada tindakan menggunting dan merobek baju seragam putri saya.Kata Lukmansyah

Lukmansyah sangat menyayangkan atas tindakan oknum guru tersebut. Karena tindakan ceroboh oknum guru yang menggunting dan merobek baju seragam sekolah siswi tanpa mempertimbangan dan melihat seperti apa kondisi ekonomi keluarga yang sebenarnya. Apakah karena putri saya orang miskin makanya oknum guru tersebut tega berbuat semena-mena. Kalaupun saya mempunyai uang lebih terlepas dari kebutuhan makan minum keluarga pasti saya belikan baju seragam sekolah baru untuk putri saya, Ujar Lukmansyah

Lukmansyah berharap kepada pemerintah dan instansi terkait agar dapat menindak tegas atas ulah oknum guru yang di pandang telah bertindak ceroboh menggunting dan merobek baju seragam sekolah siswi, supaya hal serupa yang di alami Lusi viana putri saya tidak terulang lagi kepada siswa dan siswi lainnya. Tutup Lukmansyah.(S/Khoiril)

Print Berita